Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan pengerahan 2.000 personel Garda Nasional ke Los Angeles sebagai tanggapan terhadap gelombang protes yang dipicu oleh penggerebekan imigrasi baru-baru ini. Pernyataan tersebut diumumkan Gedung Putih pada Sabtu (7/6) malam.
Dalam pernyataan resminya, Trump menyatakan bahwa langkah ini diambil karena adanya insiden-insiden dan ancaman kekerasan yang kredibel di wilayah tersebut.
“Mengingat insiden-insiden ini dan ancaman-ancaman kredibel akan kekerasan yang terus berlanjut, dengan kewenangan yang diberikan kepada saya sebagai Presiden oleh Konstitusi dan hukum Amerika Serikat, dengan ini saya meminta anggota layanan Federal dan unit-unit Garda Nasional berdasarkan 10 USC 12406 untuk sementara melindungi ICE," kata Trump seperti dilansir Anadolu, Minggu (8/6).
"Personel Pemerintah Amerika Serikat lainnya yang sedang melaksanakan fungsi-fungsi Federal, termasuk penegakan hukum Federal, dan untuk melindungi properti Federal, di lokasi-lokasi tempat protes terhadap fungsi-fungsi ini terjadi atau kemungkinan akan terjadi berdasarkan penilaian ancaman terkini dan operasi-operasi yang direncanakan,” tambah Trump.
Trump juga menyebut bahwa jika protes menghambat penegakan hukum, hal tersebut merupakan bentuk perlawanan terhadap otoritas negara.
“Sejauh protes atau tindakan kekerasan secara langsung menghalangi penegakan hukum, hal tersebut merupakan suatu bentuk pemberontakan terhadap kewenangan pemerintah,” tambahnya.
Dia menginstruksikan Menteri Pertahanan untuk berkoordinasi dengan Gubernur dan Biro Garda Nasional guna menentukan unit dan personel yang akan diaktifkan.
"Anggota dan unit Garda Nasional yang dipanggil untuk dinas Federal minimal berjumlah 2.000 personel Garda Nasional dan durasi tugasnya adalah selama 60 hari atau sesuai kebijakan Menteri Pertahanan,” lanjutnya.
Selain itu, Menteri Pertahanan diberi wewenang untuk mengerahkan personel militer aktif jika diperlukan guna memperkuat perlindungan terhadap properti dan lembaga federal.
Gedung Putih menegaskan bahwa keputusan ini diperlukan untuk menghentikan apa yang mereka sebut sebagai invasi kriminal ke AS.
“Setelah kekerasan ini, para pemimpin Demokrat California yang tidak bertanggung jawab telah sepenuhnya mengabaikan tanggung jawab mereka untuk melindungi warga negara mereka. Itulah sebabnya Presiden Trump telah menandatangani Nota Presiden yang mengerahkan 2.000 Garda Nasional untuk mengatasi pelanggaran hukum yang dibiarkan terus berlanjut,” kata juru bicara Gedung Putih, Leavitt.
Leavitt menegaskan bahwa pemerintahan Trump menganut pendekatan tanpa toleransi terhadap kekerasan dan kejahatan, khususnya yang menargetkan petugas penegak hukum.
"Panglima Tertinggi akan memastikan hukum Amerika Serikat dijalankan sepenuhnya dan tuntas,” ujarnya.
Namun, Gubernur California Gavin Newsom mengecam keputusan Trump, menyebutnya sebagai tindakan provokatif.
"Ini adalah misi yang salah dan akan mengikis kepercayaan publik,” katanya, seraya memperingatkan bahwa pengerahan ini hanya akan memperburuk ketegangan yang sudah tinggi.
Trump merespons kritik tersebut lewat media sosial X dengan menuding bahwa Newsom dan Wali Kota Los Angeles Karen Bass gagal mengendalikan situasi.
“Jika Gubernur Gavin Newsom dari California dan Wali Kota Karen Bass dari Los Angeles tidak dapat melaksanakan tugas mereka, yang semua orang tahu tidak dapat mereka lakukan, maka Pemerintah Federal akan turun tangan dan menyelesaikan masalah ini, kerusuhan & Pejambretan, sebagaimana seharusnya diselesaikan!!!” tulis Trump sebelum secara resmi mengumumkan memorandum pengerahan.
Ketegangan memuncak setelah agen imigrasi menangkap puluhan orang di berbagai titik di Los Angeles sejak Jumat, memicu protes besar selama dua hari berturut-turut.
Petugas penegak hukum dikerahkan dengan perlengkapan anti huru hara, menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan massa di pusat kota dan kawasan Paramount. Sejumlah penangkapan dilaporkan pada Sabtu (7/6). (Fer/I-1)
HINGGA Selasa (24/6), para pejabat dari Iran dan Israel belum memberikan tanggapan resmi terkait pengumuman gencatan senjata yang disampaikan Presiden AS Donald Trump.
Presiden AS Donald Trump menyebut Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell telah merugikan perekonomian AS karena menolak menurunkan suku bunga acuan.
KETUA DPR Amerika Serikat Mike Johnson mengatakan Presiden Donald Trump diduga telah memberikan setiap kesempatan untuk Iran.
AS dilaporkan menggunakan bom penghancur bunker GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrator (MOP) dalam serangannya terhadap fasilitas nuklir Iran baru-baru ini.
AMERIKA Serikat (AS) memperluas keterlibatannya dalam konflik antara Israel dan Iran dengan mengerahkan tiga jenis jet tempur mutakhir ke wilayah Timur Tengah.
Pencegahan terhadap Nadiem dilakukan sampai enam bulan ke depan. Tujuannya untuk memperlancar proses penyidikan.
Operasi penangkapan massal yang dilakukan pemerintahan Trump juga telah menciptakan rasa takut di tengah komunitas imigran.
Pemerintah Indonesia terus melakukan pendampingan melalui perwakilan RI di Amerika Serikat dengan bantuan konsuler.
Gelombang unjuk rasa menentang razia imigrasi terus menyebar ke sejumlah kota besar di Amerika Serikat.
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
AKSI protes besar-besaran terkait penggerebekan imigrasi di Los Angeles menjadi ujian serius bagi kepemimpinan Gubernur California Gavin Newsom.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved