Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
SERANGAN udara besar-besaran yang dilancarkan Moskow ke Ukraina dan menewaskan sedikitnya 13 orang. Kecaman internasional terus mengalir. Diplomat tertinggi Uni Eropa, Kaja Kallas, menulis di media sosial X bahwa serangan tersebut sekali lagi menunjukkan kejahatan Rusia.
"Rusia bertekad untuk lebih banyak menderita dan menghancurkan Ukraina. Sangat menyedihkan melihat anak-anak di antara korban tak berdosa yang terluka dan terbunuh," tulisnya.
Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul juga menyatakan bahwa Putin tidak menginginkan perdamaian, ia ingin meneruskan perang dan mereka tidak seharusnya membiarkan Rusia melakukan ini.
Ia menegaskan Jerman akan mendukung sanksi lebih lanjut di tingkat Eropa.
Di tengah eskalasi konflik, Rusia mengumumkan pertukaran tawanan perang dengan Ukraina, masing-masing mengembalikan 303 personel militer.
Ini menjadi pertukaran terbesar sejak invasi penuh dimulai pada Februari 2022, sebagai hasil kesepakatan dalam pertemuan di Istanbul pada 16 Mei lalu.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan kritik tajam terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dengan menyebutnya benar-benar gila, menyusul serangan udara besar-besaran yang dilancarkan Moskow ke Ukraina dan menewaskan sedikitnya 13 orang.
Pernyataan itu disampaikan Trump melalui platform Truth Social miliknya pada Minggu (25/5) malam, waktu setempat dan menjadi teguran yang jarang ia sampaikan terhadap pemimpin Rusia tersebut.
"Saya selalu memiliki hubungan yang sangat baik dengan Vladimir Putin dari Rusia, tetapi sesuatu telah terjadi padanya. Dia benar-benar menjadi gila!" tulis Trump seperti dilansir Anadolu, Senin (26/5).
"Saya selalu mengatakan bahwa dia menginginkan seluruh Ukraina, bukan hanya sebagian saja dan mungkin itu terbukti benar, tetapi jika dia melakukannya itu akan menyebabkan jatuhnya Rusia!," tambahnya.
Pernyataannya itu muncul seiring laporan dari Angkatan Udara Ukraina bahwa Rusia telah meluncurkan total 298 pesawat nirawak dan 69 rudal pada Minggu (25/5) malam. Ini menjadikan serangan tersebut sebagai yang terbesar dalam sejarah perang ini dalam hal jumlah senjata yang ditembakkan.
Pasukan Ukraina berhasil menggagalkan sebagian besar serangan dengan menjatuhkan 266 drone dan 45 rudal.
Serangan tersebut menimbulkan ketakutan di seluruh Ukraina. Layanan darurat menggambarkan situasi sebagai "teror" sementara pihak berwenang menyebutkan sejumlah korban jiwa termasuk anak-anak berusia delapan, 12, dan 17 tahun di wilayah Zhytomyr. Lebih dari 60 orang lainnya mengalami luka-luka.
Trump sendiri telah berulang kali menyatakan keyakinannya bahwa ia bisa mengakhiri perang hanya dalam beberapa hari jika kembali menjabat sebagai presiden. Namun, dalam pernyataan terbarunya, ia menyiratkan kekecewaan terhadap Putin.
“Saya tidak senang dengan apa yang dilakukan Putin. Dia membunuh banyak orang. Dan saya tidak tahu apa yang terjadi pada Putin,” kata Trump kepada awak media sebelum meninggalkan New Jersey pada Minggu (25/5).
“Saya sudah lama mengenalnya, dan selalu akur dengannya. Namun, dia mengirim roket ke kota-kota dan membunuh orang. Saya sama sekali tidak menyukainya," tambahnya.
Ketika ditanya soal kemungkinan sanksi tambahan terhadap Rusia, Trump menjawab “Tentu saja.”
Meski begitu, Trump tetap menyimpan kritik bagi Zelensky. Dalam unggahan di media sosial, ia menuduh Presiden Ukraina itu tidak memberikan kebaikan bagi negaranya dengan berbicara seperti itu.
"Apa pun yang keluar dari mulutnya menimbulkan masalah, saya tidak menyukainya, dan sebaiknya itu dihentikan," paparnya
Prospek perdamaian antara Rusia dan Ukraina masih terlihat jauh. Meskipun Trump dan Putin melakukan pembicaraan telepon selama dua jam pekan lalu, belum ada tanda-tanda konkret ke arah gencatan senjata.
Putin hanya mengusulkan penyusunan memorandum berisi tuntutan Moskow untuk perdamaian, sementara Kremlin belum menjadwalkan pembicaraan langsung lanjutan.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan respons internasional yang lebih tegas. "Tanpa tekanan yang benar-benar kuat terhadap kepemimpinan Rusia, kebrutalan ini tidak dapat dihentikan," tulisnya di media sosial.
“Keheningan Amerika, dan keheningan negara-negara lain di seluruh dunia, hanya akan memberi semangat kepada Putin,” tambahnya.
“Sanksi tentu akan membantu," ucapnya. (Fer/I-1)
PRESIDEN Republik Indonesia Prabowo Subianto dijadwalkan bertemu langsung dengan Presiden Vladimir Putin.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump menyatakan keterkejutan dan ketidaksetujuannya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin mendukung upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengusulkan rencana gencatan senjata 30 hari.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin mengatakan sangat menghargai hasil pertemuan tingkat tinggi antara Rusia-AS baru-baru ini di Riyadh, Selasa (18/2/2025).
RUSIA dan Amerika Serikat akan mengadakan pembicaraan mengenai Ukraina di Riyadh pada Selasa (18/2) mendatang.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin mengutuk serangan Amerika Serikat (AS) dan Israel terhadap Iran sebagai tindakan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan.
MENTERI Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dijadwalkan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (23/6).
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, tiba di Moskow, pada Minggu (22/6), untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Prabowo mengenakan setelan jas berwarna biru dongker, dipadukan dengan peci hitam dan dasi biru.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin berencana memperluas kerja sama dengan Indonesia di sektor energi nuklir. Hal itu dinilai positif selama sektor nuklir dimanfaatkan untuk tujuan kedamaian.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesediaan negaranya untuk mendukung Indonesia dalam pengembangan teknologi nuklir untuk kepentingan damai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved