Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PERDANA Menteri Australia, Anthony Albanese, mengaku Indonesia merupakan mitra penting Australia.
Hal itu diungkapkan Albanese saat bertemu dengan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (15/5).
Albanese menyampaikan komitmen kuat guna terus mempererat hubungan dengan Indonesia. Ia juga menekankan
pentingnya hubungan strategis antara Indonesia dan Australia.
"Terima kasih banyak, Tuan Presiden. Saya merasa terhormat dapat mengunjungi Indonesia sekali lagi sebagai kunjungan bilateral pertama saya setelah pemilihan kita," terang Albanese.
Albanese menegaskan kunjungannya ke Indonesia, yang dilakukan perdana setelah dilantik jadi simbol kuat dari nilai dan arti penting hubungan antara kedua negara.
"Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, Indonesia adalah mitra yang sangat penting bagi Australia dan kedua bangsa kita memiliki ikatan yang tidak dapat dipatahkan,” ucap Albanese.
Ia menceritakan hubungannya bermula dari kunjungan orang Makassar ke Arnhem Land di Northern Territory dan ada warisan yang dapat ditelusuri jauh sebelum orang Eropa datang ke bagian dunia Indonesia dan Australia.
“Saya menganggap masyarakat Indonesia sebagai orang yang istimewa," ucapnya.
Albanese membeberkan dirinya antusias untuk memperdalam dialog, khususnya dalam konteks kemitraan strategis komprehensif dan penguatan kerja sama ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
"Kepemimpinan Anda di ASEAN sangat penting di kawasan yang merupakan kawasan dengan pertumbuhan tercepat di dunia dalam sejarah manusia yang pernah kita lihat,” tegasnya.
“Sekarang adalah waktu yang tepat bagi kita untuk meningkatkan kerja sama di bawah kemitraan ekonomi komprehensif dan saya menantikan diskusi yang produktif hari ini untuk mencapai tujuan bersama kita," tambah Albanese.
Sementara itu, Presiden RI Prabowo Subianto mengaku senang karena bisa kembali bertemu Perdana Menteri Anthony Albanese dan para anggota pemerintahan Australia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (15/5/2025).
Prabowo mengaku terakhir bertemu dengan Albanese saat mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), pada November 2024 silam.
“Saya senang bertemu dengan Anda (Albanese) lagi setelah perjumpaan terakhir kita di Lima, Peru,” ungkap Prabowo, Kamis (15/5/2025).
Prabowo pun mengucapkan terima kasih atas kunjungan Albenese ke Indonesia sebagai kunjungan kenegaraan luar negara pertama setelah terpilih kembali.
“Seperti yang Anda tahu, hubungan antara negara kita berdua telah kuat dan baik. Kunjungan Anda ke sini, sekali lagi, menekankan hubungan ini. Dan kami sangat menghargainya,” ujar orang nomor satu di Indonesia itu. (P-4)
Anthony Albanese memberikan kalung syal kain untuk Bobby dan memakaikannya secara langsung. Kain itu berwarna merah dengan tulisan Australia (simbol hati) Indonesia.
Prabowo juga mengapresiasi langkah Australia dalam mempermudah visa bagi warga negara Indonesia, khususnya pelajar.
Momen penuh keakraban ini terjadi usai keduanya menikmati jamuan makan siang di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, hari ini.
Kerja sama antara Indonesia dan Australia di bidang pendidikan, termasuk kebijakan akses visa bisnis lima tahun dan peningkatan fasilitasi bagi pelajar.
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menyambut Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Istana Kepresidenan, Jakarta, hari ini (15/5).
NEGOSIASI dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat masih terus berlanjut meskipun Indonesia telah ditetapkan bahwa Indonesia dikenai tarif impor sebesar 19 persen
WAKIL Indonesia di turnamen bulu tangkis Jepang Terbuka 2025 satu persatu mulai berguguran, tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan harus tersingkir
Sebelum Indonesia, Vietnam menjadi ukuran keberhasilan negosiasi dengan pemeritnah Amerika Serikat.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertolak ke Brussel, Belgia, mendampingi Presiden Prabowo Subianto bertemu pimpinan tertinggi Uni Eropa untuk mempercepat IEU-CEPA
Keputusan tarif tersebut telah dirancang jauh sebelum Indonesia secara resmi diterima sebagai anggota penuh BRICS.
Donald Trump pada hari Kamis (10/7) menyatakan rencananya untuk menetapkan tarif menyeluruh sebesar 15% atau 20% untuk sebagian besar negara mitra dagang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved