Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEDIKITNYA 14 orang, termasuk dua anak-anak, tewas setelah kebakaran besar terjadi di sebuah hotel di negara bagian Bengal Barat, India bagian timur. Dua orang lainnya juga mengalami luka serius dalam kebakaran yang terjadi pada Selasa malam di Hotel Rituraj, Kota Kolkata.
Api kini telah berhasil dikendalikan, namun pihak berwenang menyatakan operasi penyelamatan masih terus dilakukan.
Belum diketahui secara pasti bagaimana kebakaran itu bermula. Polisi telah membentuk tim investigasi khusus untuk menyelidiki insiden tersebut.
Perdana Menteri Narendra Modi menulis di platform X bahwa ia merasa "terpukul atas kehilangan nyawa" dan mengumumkan pemberian kompensasi keuangan kepada keluarga para korban.
Kebakaran mematikan sering kali terjadi di gedung-gedung di kota-kota India, dengan perencanaan yang buruk dan lemahnya penegakan peraturan keselamatan menjadi faktor penyebabnya.
Tahun lalu, setidaknya 27 orang tewas dalam kebakaran besar di sebuah arena permainan di negara bagian Gujarat, India bagian barat.
Beberapa bulan kemudian, 10 bayi baru lahir tewas di negara bagian Uttar Pradesh setelah kebakaran terjadi di unit neonatal sebuah rumah sakit di distrik Jhansi.
Di Kolkata, laporan menyebutkan tamu-tamu hotel melarikan diri ke atap gedung dan menggunakan lampu senter dari ponsel mereka untuk meminta pertolongan. Video yang beredar menunjukkan orang-orang memanjat ke tepi luar jendela kamar mereka untuk menghindari api.
Tangga hidrolik digunakan oleh petugas pemadam kebakaran untuk menyelamatkan mereka yang terjebak di tepi gedung, lapor surat kabar Indian Express. Sebagian besar korban adalah tamu yang tidak sempat keluar dari kamar mereka, kata polisi kepada surat kabar tersebut.
Kepala kepolisian Kolkata, Manoj Kumar Verma, mengatakan tim investigasi khusus akan menyelidiki kendala yang dihadapi tamu hotel dalam proses evakuasi dan apakah jalur darurat berfungsi atau tidak.
Menteri Kesejahteraan Sosial negara bagian, Sashi Panja, menyebut kebakaran ini sebagai “insiden yang menyedihkan.”
“Petugas pemadam kebakaran telah berusaha menyelamatkan semua orang, tetapi beberapa dari mereka sayangnya meninggal karena sesak napas,” ujarnya kepada wartawan. “Dua anak termasuk di antara korban tewas.”
Sukanta Majumdar, menteri federal muda dan ketua Partai Bharatiya Janata (BJP) oposisi di Bengal Barat, mengkritik pemerintah negara bagian dan menyerukan adanya “pengawasan yang lebih ketat” terhadap langkah-langkah keselamatan kebakaran untuk mencegah tragedi serupa di masa depan. (BBC/Z-2)
Kebakaran yang terjadi di RT 17 RW 4 Kapuk Muara ini menghanguskan setidaknya 480 bangunan, dan berdampak pada lebih dari 3.200 jiwa dari sekitar 800 kepala keluarga (KK).
program 1 RT 1 alat pemadam api ringan (APAR) oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mencegah kebakaran tidakefektif jika tak dibarengi kesadaran masyarakat
Program 1 RT 1 alat pemadam api ringan (APAR) yang digagas Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, tidak efektif.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku sudah mendapatkan laporan soal peristiwa kebakaran hebat yang terjadi di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6).
Petugas terus berjaga dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi.
KEBAKARAN terjadi di kawasan padat penduduk Kampung Rawa Indah, RT 17/04, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6) siang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved