Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
KEHIDUPAN di Muzaffarabad, ibu kota Kashmir yang dikelola Pakistan, juga dikenal sebagai Azad Jammu dan Kashmir (AJK), tetap tenang dan tertib pada hari Minggu (27/4) meskipun ketegangan meningkat antara negara India menyusul serangan mematikan di Kashmir.
Ketegangan meningkat sejak Selasa, ketika 26 orang tewas ditembak oleh orang bersenjata tak dikenal di daerah wisata Pahalgam di Kashmir yang dikelola India.
Kepolisian India, Sabtu (26/4), mengatakan bahwa mereka menahan 175 orang di seluruh distrik Anantnag di Kashmir yang dikelola India. Serangan itu semakin memperburuk hubungan yang sudah tegang antara Pakistan dan India terkait sengketa wilayah Himalaya.
Namun, pusat bisnis di seluruh Muzaffarabad tetap beroperasi dan warga melanjutkan rutinitas harian mereka, berbelanja dan berkumpul tanpa tanda-tanda ketakutan atau kepanikan. Muzaffarabad, kota indah yang dikelilingi pegunungan hijau subur dan rumah bagi lebih dari 710.000 orang, berfungsi sebagai pusat komersial utama Azad Kashmir.
Ketika ditanya tentang ketenangan yang ada meskipun ketegangan meningkat, Muhammad Saeed, seorang penjaga toko muda di pasar utama kota itu, mengatakan kepada Anadolu bahwa kondisi ini sudah sering terjadi.
"Ini bukan pertama kalinya. Ketegangan antara Pakistan dan India telah berlangsung selama beberapa dekade. Kami sudah terbiasa dengan situasi ini," katanya seperti dilansir Anadolu, Senin (28/4).
Saeed menambahkan bahwa kehadiran militer Pakistan di sepanjang Garis Kontrol (LoC) memberi orang keyakinan bahwa setiap serangan potensial India akan digagalkan.
"Tentara Pakistan selalu siap di LoC, sehingga masyarakat merasa aman," sebutnya. (H-4)
APAPTF merupakan federasi yang secara aktif terlibat langsung dengan pemerintah Pakistan, dianggap sebagai perwakilan resmi dari seluruh insan pertanian yang ada di negara tersebut.
PADA Januari 2024, Pakistan dan Iran sempat terlibat dalam ketegangan militer singkat setelah kedua negara saling meluncurkan rudal.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menerima kunjungan Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif pada Minggu (25/5) malam di Kantor Kerja Dolmabahce, Istanbul.
INDIA dan Pakistan kembali terlibat dalam saling tuduh, kali ini terkait pengelolaan senjata nuklir. Ketegangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah gencatan senjata
PM India Narendra Modi menegaskan India tak akan mentolerir pemerasan nuklir dan siap membalas serangan teroris dari Pakistan.
India dan Pakistan saling menuduh pelanggaran gencatan senjata yang baru disepakati, setelah beberapa hari pertempuran sengit di Kashmir.
Jet tempur Angkatan Udara India (IAF) jatuh pada jam-jam awal konflik dengan Pakistan yang berlangsung pada 7-10 Mei.
Jenderal top India mengakui negaranya memang kehilangan sejumlah jet tempur selama serangan terhadap sembilan pusat teror di Pakistan dan daerah Kashmir yang dikontrol Pakistan.
Dar lebih lanjut mengatakan bahwa menteri luar negeri Turki, Arab Saudi, Inggris, dan negara-negara lain memainkan peran "kunci" dalam mencapai gencatan senjata.
Militer India mengatakan serangan itu hanya menargetkan teroris dan kamp pelatihan teroris dua kelompok militan, namun Pakistan membantah hal itu.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk serangan India, yang terjadi pada Rabu (7/5) dini hari waktu setempat, dan berjanji bahwa Pakistan akan merespons dengan tegas.
Angkatan Darat Pakistan menembak jatuh quadcopter India di sepanjang Garis Kontrol, menggagalkan pelanggaran wilayah udara negara tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved