Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tentara Israel Akui Tembaki gedung Palang Merah di Jalur Gaza Selatan

Ferdian Ananda Majni
25/3/2025 09:37
Tentara Israel Akui Tembaki gedung Palang Merah di Jalur Gaza Selatan
Ilustrasi(Anadolu )

TENTARA Israel mengakui pada Senin (24/3) malam bahwa pasukannya telah menembaki sebuah gedung milik Palang Merah di Kota Rafah, Gaza Selatan.

Dalam sebuah pernyataan, militer menjelaskan bahwa pasukannya yang beroperasi di Rafah menembaki gedung tersebut pada hari sebelumnya setelah mengidentifikasi tersangka dan merasakan adanya ancaman terhadap pasukan.

Tidak ada korban luka yang dilaporkan, meskipun bangunan mengalami kerusakan ringan.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata identitasnya tidak benar dan bangunan tersebut milik Palang Merah," demikian bunyi pernyataan tersebut, seperti dilansir Anadolu, Selasa (25/3).

Serangan itu terjadi beberapa hari setelah pasukan Israel menyerang gedung PBB, menewaskan satu karyawan dan melukai lima lainnya.

Selama serangan Israel di Gaza sejak Oktober 2023, pekerja bantuan dari berbagai kelompok telah diserang berkali-kali.

Walaupun dalam serangan terakhir ini militer mengklaim bahwa pasukannya tidak mengetahui afiliasi gedung tersebut, Komite Palang Merah Internasional membalas bahwa kantornya di Rafah mengalami kerusakan akibat proyektil peledak meskipun telah ditandai dengan jelas dan diberitahukan kepada semua pihak.

"Tidak ada staf yang terluka tetapi serangan itu berdampak langsung pada kemampuan ICRC untuk beroperasi," kata lembaga tersebut.

Palang Merah mengecam keras serangan tersebut dan menekankan bahwa hukum humaniter internasional memberikan perlindungan khusus kepada tenaga medis dan bantuan kemanusiaan, fasilitas medis, dan objek yang digunakan untuk operasi bantuan kemanusiaan.

“Mereka harus dihormati dan dilindungi dalam segala situasi untuk memastikan kesinambungan perawatan,” tambahnya.

Tentara Israel melancarkan operasi udara mendadak di Jalur Gaza sejak 18 Maret, menewaskan sedikitnya 730 orang dan melukai hampir 1.200 lainnya meskipun ada gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku pada bulan Januari.

Lebih dari 50.000 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 113.200 terluka dalam serangan brutal militer Israel di Gaza sejak Oktober 2023.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. (Fer/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya