Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PERDANA Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan negaranya terbuka untuk mempertimbangkan setiap usulan terkait kemungkinan pengerahan pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina. Upaya tersebut sejauh ini masih dalam ranah diskusi.
"Saat ini ada diskusi tentang potensi (pengiriman) penjaga perdamaian, dan dari perspektif pemerintah saya, kami terbuka untuk mempertimbangkan setiap usulan ke depannya," kata Albanese seperti disiarkan Australian Broadcasting Corporation (ABC).
Pengerahan pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina perlu dilakukan karena Canberra ingin melihat perdamaian. Langkah tersebut juga untuk memastikan Rusia tidak mendapatkan keuntungan dari tindakan ilegal dan tak bermoral mereka di Ukraina.
Pemimpin oposisi Australia, Peter Dutton, mengaku tidak melihat adanya kemungkinan pengiriman pasukan Australia ke Ukraina. Meskipun Canberra harus terus mendukung Ukraina, Dutton menyebut langkah itu adalah tugas negara-negara Eropa.
Di sisi lain, seorang juru bicara pemerintah Australia mengatakan pengerahan pasukan Australia untuk mendukung pasukan penjaga perdamaian tidak sedang dipertimbangkan saat ini meskipun Canberra akan mempertimbangkan setiap usulan terkait dengan Ukraina.
Sementara itu, Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou menyatakan pertengkaran antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval, Gedung Putih, Washington, Jumat (28/2), membuktikan aliansi barat telah terpecah.
"Apa yang terjadi di depan mata kita pada Jumat lalu adalah hancurnya sesuatu yang bernilai luar biasa, yang tidak terlalu kita sadari, tetapi menjadi kerangka bagi pandangan kita tentang dunia: gagasan tentang persatuan dan identitas Barat," ujarnya di depan parlemen Prancis, Senin (3/3) waktu setempat.
Ia menambahkan keamanan Ukraina dan gagasan tertentu tentang aliansi antara Eropa dan Amerika juga menjadi korban perselisihan tersebut.
Sebelumnya pada Jumat, pembicaraan antara Zelensky dan Trump di Washington gagal setelah terjadi cekcok mulut di depan wartawan. Pemimpin Ukraina itu dikritik karena dianggap kurang berterima kasih atas bantuan AS dan perilaku yang tidak sopan di Gedung Putih. (Anadolu/Ant/I-1)
Anthony Albanese memberikan kalung syal kain untuk Bobby dan memakaikannya secara langsung. Kain itu berwarna merah dengan tulisan Australia (simbol hati) Indonesia.
Prabowo juga mengapresiasi langkah Australia dalam mempermudah visa bagi warga negara Indonesia, khususnya pelajar.
Momen penuh keakraban ini terjadi usai keduanya menikmati jamuan makan siang di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, hari ini.
PERDANA Menteri Australia, Anthony Albanese, mengaku Indonesia merupakan mitra penting Australia.
Kerja sama antara Indonesia dan Australia di bidang pendidikan, termasuk kebijakan akses visa bisnis lima tahun dan peningkatan fasilitasi bagi pelajar.
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menyambut Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Istana Kepresidenan, Jakarta, hari ini (15/5).
ISTANA kepresidenan Rusia, Kremlin, pada Selasa (22/7) mengatakan bahwa Moskow berharap putaran perundingan damai antara Rusia-Ukraina berikutnya akan berlangsung pekan ini.
Para kritikus mengatakan undang-undang baru yang diteken Zelensky melemahkan kewenangan Biro Antikorupsi Nasional (Nabu) dan Kejaksaan Khusus Antikorupsi (Sapo) Ukraina.
Rusia luncurkan lebih dari 400 drone dan satu rudal jarak jauh ke empat wilayah di Ukraina.
Negara-negara anggota Uni Eropa melalui NATO menjadi pihak yang membayar rudal Patriot.
Rudal Patriot adalah sistem pertahanan udara canggih AS yang mampu hancurkan rudal balistik, jelajah, dan drone. Ini peran dan kemampuannya di Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tenggat waktu kepada Rusia untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam waktu 50 hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved