Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Australia Terbuka dengan Wacana Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Ukraina

Irvan Sihombing
04/3/2025 15:37
Australia Terbuka dengan Wacana Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Ukraina
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.(Antara)

PERDANA Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan negaranya terbuka untuk mempertimbangkan setiap usulan terkait kemungkinan pengerahan pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina. Upaya tersebut sejauh ini masih dalam ranah diskusi.

"Saat ini ada diskusi tentang potensi (pengiriman) penjaga perdamaian, dan dari perspektif pemerintah saya, kami terbuka untuk mempertimbangkan setiap usulan ke depannya," kata Albanese seperti disiarkan Australian Broadcasting Corporation (ABC).

Pengerahan pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina perlu dilakukan karena Canberra ingin melihat perdamaian. Langkah tersebut juga untuk memastikan Rusia tidak mendapatkan keuntungan dari tindakan ilegal dan tak bermoral mereka di Ukraina.

Pemimpin oposisi Australia, Peter Dutton, mengaku tidak melihat adanya kemungkinan pengiriman pasukan Australia ke Ukraina. Meskipun Canberra harus terus mendukung Ukraina, Dutton menyebut langkah itu adalah tugas negara-negara Eropa.

Di sisi lain, seorang juru bicara pemerintah Australia mengatakan pengerahan pasukan Australia untuk mendukung pasukan penjaga perdamaian tidak sedang dipertimbangkan saat ini meskipun Canberra akan mempertimbangkan setiap usulan terkait dengan Ukraina. 

Sementara itu, Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou menyatakan pertengkaran antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval, Gedung Putih, Washington, Jumat (28/2), membuktikan aliansi barat telah terpecah.

"Apa yang terjadi di depan mata kita pada Jumat lalu adalah hancurnya sesuatu yang bernilai luar biasa, yang tidak terlalu kita sadari, tetapi menjadi kerangka bagi pandangan kita tentang dunia: gagasan tentang persatuan dan identitas Barat," ujarnya di depan parlemen Prancis, Senin (3/3) waktu setempat.

Ia menambahkan keamanan Ukraina dan gagasan tertentu tentang aliansi antara Eropa dan Amerika juga menjadi korban perselisihan tersebut.

Sebelumnya pada Jumat, pembicaraan antara Zelensky dan Trump di Washington gagal setelah terjadi cekcok mulut di depan wartawan. Pemimpin Ukraina itu dikritik karena dianggap kurang berterima kasih atas bantuan AS dan perilaku yang tidak sopan di Gedung Putih. (Anadolu/Ant/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya