Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Warga Palestina yang Dilepas Israel dalam Kondisi Kurang Gizi dan Penuh Luka

Dhika Kusuma Winata
16/2/2025 11:14
Warga Palestina yang Dilepas Israel dalam Kondisi Kurang Gizi dan Penuh Luka
Warga Palestina yang menjadi sandera Israel dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.(Dok. Al Jazeera)

EMPAT warga Palestina yang disandera Israel dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata berada dalam kondisi kritis dan dirawat di rumah sakit di Kota Ramallah, Tepi Barat. Warga Palestina tersebut dilaporkan mengalami kekurangan gizi parah dan penganiayaan fisik di penjara Israel.

Israel membebaskan 369 warga Palestina pada Sabtu waktu setempat. Pembebasan sandera tersebut menyusul pelepasan tiga tawanan Israel oleh Hamas.

Sejak pertukaran sandera dilakukan bulan lalu, tawanan Israel secara umum tampak dalam kondisi baik. Sementara itu, banyak tahanan warga Palestina dalam kondisi memprihatinkan seperti kehilangan berat badan yang signifikan karena kekurangan gizi. Beberapa dari mereka juga terlihat kesulitan untuk berjalan karena kondisi fisik yang buruk dan dugaan penyiksaan.

Kantor Media Tahanan Palestina mengatakan kondisi saat para tahanan dibebaskan menunjukkan tingkat kejahatan dan pelanggaran di dalam penjara. Beberapa tawanan menggambarkan kengerian yang mereka hadapi saat berada di penjara Israel.

Seorang warga Palestina yang dibebaskan, Amir Abu Radah, menuturkan dia menghabiskan 18 bulan di penjara gurun Nafha Israel. Di sana tidak ada aliran air dan listrik karena pihak berwenang Israel memutusnya.

“Kondisi kami di penjara sangat sulit dan tidak ada yang sanggup menanggungnya. Selama satu setengah tahun, kami tidak memiliki sarana komunikasi apa pun dan kami terisolasi dari dunia,” ujarnya.

Warga Palestina yang dibebaskan dari tahanan Israel dilaporkan dalam kondisi yang sangat buruk. Selain kekerasan, mereka juga mengalami kelaparan selama 15 bulan terakhir, bahkan hanya diizinkan mandi setiap 10 hari.

Hazem Rajab, warga Palestina lainnya yang dibebaskan dalam pertukaran sandera terbaru, menyebut perlakuan tidak manusiawi berupa penyiksaan dialaminya sejak ditangkap oleh pasukan Israel pada Desember 2023.

“Orang Israel mengatakan kepada kami ‘Selamat datang di neraka’. Itu benar-benar neraka,” kenang Rajab.

“Sejak hari pertama, kami dipukuli dengan kejam. Pemukulan itu brutal, keras, dan tak tertahankan," ucapnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya