Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Donald Trump Copot Kepala Kantor Etika Pemerintah, David Huitema, dalam Langkah Kontroversial

Thalatie K Yani
11/2/2025 08:11
Donald Trump Copot Kepala Kantor Etika Pemerintah, David Huitema, dalam Langkah Kontroversial
Presiden Donald Trump mencopot David Huitema sebagai Direktur Kantor Etika Pemerintah (OGE), langkah yang dianggap sebagai upaya menghindari pengawasan independen terhadap pemerintahan.(Media Sosial X)

PRESIDEN Donald Trump mencopot kepala Kantor Etika Pemerintah (OGE) dari jabatannya, kata agensi tersebut pada Senin. Langkah ini dinilai contoh terbaru dari tindakan Trump yang bertentangan dengan pengawas pemerintah.

Direktur agensi, David Huitema, disetujui Senat pada November dan resmi mulai menjabat pada Desember. Dia dicalonkan Presiden Joe Biden namun telah tertunda lebih dari setahun di Senat sebelum akhirnya disetujui dengan suara 50-46 dalam sesi lame-duck pasca pemilu.

Direktur OGE umumnya menjabat selama lima tahun. Pada Senin, sebuah pernyataan di situs web agensi menyatakan: “OGE telah diberitahu Presiden mencopot David Huitema sebagai Direktur OGE. OGE kembali ke Direktur sementara.”

Dalam wawancara dengan CNN, Huitema mengatakan dia diberitahu tentang pencopotannya oleh Kantor Personalia Presiden melalui email yang diterimanya pada akhir pekan. Email tersebut dikirim pada malam Jumat, katanya.

Huitema mengatakan dia tidak tahu ada tindakan spesifik dari agensi yang mungkin menyebabkan keputusan Trump. “Perasaan saya adala presiden tidak ingin OGE atau benar-benar siapa pun dengan suara independen untuk menangani masalah yang muncul,” katanya.

Trump pada hari Senin menunjuk Sekretaris Urusan Veteran Doug Collins sebagai kepala sementara agensi etika tersebut. CNN telah menghubungi Gedung Putih untuk meminta komentar mengenai pemecatan ini.

Huitema yang berusia 53 tahun mengatakan dia merasa “kecewa” karena pekerjaannya berakhir begitu cepat dan “tanpa penjelasan atau pemberitahuan.” Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai pejabat etika di Departemen Luar Negeri dan mengatakan telah bekerja untuk pemerintah federal selama 19 tahun.

Sebagai pengawas etika pemerintah, Huitema dan stafnya memeriksa pengungkapan keuangan dari calon pejabat tinggi dan perjanjian etika untuk menyelesaikan potensi konflik kepentingan antara kepemilikan finansial pejabat yang baru dan tanggung jawab mereka di pemerintah. Dalam beberapa minggu terakhir, agensi telah merilis banyak pengungkapan keuangan dan perjanjian etika untuk individu-individu kaya raya yang dicalonkan untuk bertugas di pemerintahan Trump.

Pada hari yang sama, Senator Demokrat California Adam Schiff menulis surat kepada Huitema dan kepala staf Gedung Putih Susie Wiles, meminta informasi tentang apakah miliarder teknologi Elon Musk mematuhi undang-undang konflik kepentingan dan etika federal.

Musk, seorang donatur utama yang mendukung pemilu Trump, telah diberi kekuasaan luas oleh Trump untuk memangkas pengeluaran federal dan memeriksa data serta sistem IT pemerintah, meskipun perusahaannya memiliki kontrak miliaran dolar dengan pemerintah.

Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt baru-baru ini mengatakan kepada wartawan bahwa Musk “akan mengundurkan diri” jika dia menghadapi konflik antara kontraknya dan pekerjaannya dengan pemerintah.

Dalam salah satu tindakan pertamanya sebagai presiden bulan lalu, Trump memecat inspektur jenderal dari lebih dari selusin agensi pemerintah. Huitema mengatakan OGE tidak menetapkan kebijakan.

“Kami adalah kantor yang mendukung pegawai federal dalam mematuhi hukum dan menghindari kesalahan,” katanya. “Etika bukan tentang apa yang bisa atau tidak bisa dilakukan pemerintah atau apa yang seharusnya atau tidak seharusnya dilakukan dalam kebijakan. Ini tentang individu yang bertindak dengan integritas.”

Norm Eisen, seorang pengkritik vokal Trump yang menjabat sebagai pengawas etika Gedung Putih selama pemerintahan Obama, mencatat "sejarah panjang para kepala OGE yang melanjutkan tugas di pemerintahan baru."

Pemecatan Huitema oleh Trump, "seperti pemecatan yang tidak berdasar atau tidak sah terhadap individu-individu yang sangat berkualitas lainnya oleh presiden, menunjukkan bahwa dia berusaha menghindari pengawasan," kata Eisen. (CNN/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya