Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PRESIDEN Donald Trump mengatakan berencana mengumumkan tarif sebesar 25% untuk semua impor baja dan aluminium ke Amerika Serikat pada Senin.
“Kami juga akan mengumumkan tarif baja pada hari Senin,” ujarnya, seraya menambahkan, “setiap baja yang masuk ke Amerika Serikat akan dikenakan tarif 25%.”
“Aluminium juga,” tambahnya.
Trump juga mengatakan berencana mengadakan konferensi pers terpisah pada Selasa atau Rabu untuk mengumumkan tarif timbal balik baru dalam jumlah besar, yang dapat menyamakan tarif negara lain terhadap barang AS secara dolar-untuk-dolar. “Sederhananya, jika mereka mengenakan tarif pada kami, kami juga akan mengenakan tarif pada mereka,” kata Trump.
Ia tidak memberikan banyak rincian tentang seberapa luas cakupan tarif baru tersebut atau kapan tarif itu akan mulai berlaku. Belum jelas apakah tarif baru untuk baja dan aluminium ini akan menjadi tambahan dari tarif yang sudah diterapkan sebelumnya terhadap negara seperti Tiongkok.
Pada 2018, dalam masa pemerintahannya yang sebelumnya, Trump juga mengumumkan tarif 25% pada baja dan 10% pada aluminium, meskipun pada tahun berikutnya ia mencabut tarif tersebut untuk Meksiko dan Kanada.
Pekan lalu, Trump memberlakukan tarif 10% pada semua barang Tiongkok yang diimpor ke Amerika Serikat, di luar tarif yang sudah ada sebelumnya untuk Tiongkok. Setelah tarif tersebut mulai berlaku pada Selasa, Tiongkok dengan cepat membalas dengan mengenakan tarif pada beberapa chip dan logam, serta mulai menyelidiki Google dan produsen merek Calvin Klein serta Tommy Hilfiger.
Namun, Trump mulai mengurangi kebijakan tarifnya, menunda pajak pada barang senilai US$800 atau kurang yang diimpor ke Amerika Serikat hingga Departemen Perdagangan dapat mengembangkan sistem untuk mengenakan pajak pada barang-barang tersebut yang sulit dilacak. Trump juga menunda penerapan tarif 25% untuk semua impor dari Meksiko dan Kanada hingga setidaknya 1 Maret.
Meskipun Amerika Serikat bukan lagi negara dengan ekonomi berbasis manufaktur seperti dulu, negara ini masih mengonsumsi puluhan juta ton baja dan aluminium setiap tahunnya, yang digunakan dalam industri seperti otomotif, dirgantara, produksi minyak, konstruksi, serta infrastruktur seperti jalan dan jembatan. Tarif ini akan meningkatkan biaya produksi di sektor-sektor tersebut, baik karena harga baja impor yang meningkat, maupun karena produsen baja dan aluminium dalam negeri dapat menaikkan harga produk mereka akibat berkurangnya persaingan dari impor berharga murah.
Kanada dan Meksiko merupakan eksportir baja terbesar pertama dan ketiga ke Amerika Serikat. Menurut data pemerintah yang diberikan oleh American Iron and Steel Institute, kelompok dagang industri baja, Kanada kini menyumbang hampir seperempat dari total baja yang diimpor oleh bisnis AS berdasarkan berat, sementara Meksiko menyumbang sekitar 12%.
Secara keseluruhan, impor baja oleh bisnis Amerika turun 27% antara tahun 2017 (setahun sebelum tarif diberlakukan) dan 2019 (tahun penuh pertama penerapan tarif), meskipun sebagian penurunan itu disebabkan oleh berkurangnya konsumsi baja. Produksi baja dalam negeri meningkat selama periode yang sama, tetapi hanya menutupi sekitar dua pertiga dari penurunan impor.
Meskipun industri baja domestik mendapat dorongan kompetitif dari tarif ini, produksi dalam negeri turun sekitar 2% tahun lalu dibandingkan 2023, dan hampir 10% lebih rendah dibandingkan satu dekade lalu. (CNN/Z-3)
DANY Rodrick, seorang guru besar dan ekonom terkenal dari International Political Economy at Harvard Kennedy School
Kebijakan tarif terbaru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Kebijakan Donald Trump ini akan berlaku mulai 7 Agustus dan bertujuan mengubah sistem perdagangan internasional demi kepentingan ekonomi nasional Amerika Serikat.
Kebijakan tarif tersebut mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 dan menjadi salah satu tarif terendah yang diberikan AS untuk negara di kawasan Asia Tenggara.
Kebijakan tarif sebesar 32% yang diterapkan secara resiprokal oleh pemerintah AS tentu akan berdampak terhadap daya saing produk Indonesia, khususnya komoditas ekspor unggulan.
Pemerintah memastikan bakal memakai sisa waktu yang ada untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat perihal tarif. Negosiasi akan dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, mengonfirmasi pemerintahan AS membatalkan rencana untuk menggandakan tarif impor baja dan aluminium Kanada.
PRESIDEN AS Donald Trump memerintahkan pemerintahannya untuk menaikkan tarif impor baja dan aluminium Kanada sebesar 25%. Jadi, total bea masuk menjadi 50%.
Pada Senin, Presiden Donald Trump memberlakukan tarif 25% pada semua impor baja dan aluminium ke Amerika Serikat tanpa pengecualian.
PRESIDEN Donald Trump mengatakan ia akan mengumumkan tarif 25% untuk semua impor baja dan aluminium pada Senin (10/2). Ia berencana mengenakan tarif timbal balik pada mitra dagang.
Tostem, bagian dari PT Lixil Aluminium Indonesia, mendukung upaya pengurangan emisi karbon dengan merilis PremiAL R100. Itu merupakan profil aluminium 100% daur ulang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved