Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Donald Trump Umumkan Tarif Baru 25 Persen untuk Impor Baja dan Aluminium

Thalatie K Yani
10/2/2025 07:17
Donald Trump Umumkan Tarif Baru 25 Persen untuk Impor Baja dan Aluminium
Presiden Donald Trump mengumumkan rencana penerapan tarif sebesar 25% untuk semua impor baja dan aluminium ke Amerika Serikat, yang akan diumumkan resmi pada Senin.(Media Sosial X)

PRESIDEN Donald Trump mengatakan berencana mengumumkan tarif sebesar 25% untuk semua impor baja dan aluminium ke Amerika Serikat pada Senin.  

“Kami juga akan mengumumkan tarif baja pada hari Senin,” ujarnya, seraya menambahkan, “setiap baja yang masuk ke Amerika Serikat akan dikenakan tarif 25%.”  

“Aluminium juga,” tambahnya.  

Trump juga mengatakan berencana mengadakan konferensi pers terpisah pada Selasa atau Rabu untuk mengumumkan tarif timbal balik baru dalam jumlah besar, yang dapat menyamakan tarif negara lain terhadap barang AS secara dolar-untuk-dolar. “Sederhananya, jika mereka mengenakan tarif pada kami, kami juga akan mengenakan tarif pada mereka,” kata Trump.  

Ia tidak memberikan banyak rincian tentang seberapa luas cakupan tarif baru tersebut atau kapan tarif itu akan mulai berlaku. Belum jelas apakah tarif baru untuk baja dan aluminium ini akan menjadi tambahan dari tarif yang sudah diterapkan sebelumnya terhadap negara seperti Tiongkok.  

Pada 2018, dalam masa pemerintahannya yang sebelumnya, Trump juga mengumumkan tarif 25% pada baja dan 10% pada aluminium, meskipun pada tahun berikutnya ia mencabut tarif tersebut untuk Meksiko dan Kanada.  

Pekan lalu, Trump memberlakukan tarif 10% pada semua barang Tiongkok yang diimpor ke Amerika Serikat, di luar tarif yang sudah ada sebelumnya untuk Tiongkok. Setelah tarif tersebut mulai berlaku pada Selasa, Tiongkok dengan cepat membalas dengan mengenakan tarif pada beberapa chip dan logam, serta mulai menyelidiki Google dan produsen merek Calvin Klein serta Tommy Hilfiger.  

Namun, Trump mulai mengurangi kebijakan tarifnya, menunda pajak pada barang senilai US$800 atau kurang yang diimpor ke Amerika Serikat hingga Departemen Perdagangan dapat mengembangkan sistem untuk mengenakan pajak pada barang-barang tersebut yang sulit dilacak. Trump juga menunda penerapan tarif 25% untuk semua impor dari Meksiko dan Kanada hingga setidaknya 1 Maret.  

Meskipun Amerika Serikat bukan lagi negara dengan ekonomi berbasis manufaktur seperti dulu, negara ini masih mengonsumsi puluhan juta ton baja dan aluminium setiap tahunnya, yang digunakan dalam industri seperti otomotif, dirgantara, produksi minyak, konstruksi, serta infrastruktur seperti jalan dan jembatan. Tarif ini akan meningkatkan biaya produksi di sektor-sektor tersebut, baik karena harga baja impor yang meningkat, maupun karena produsen baja dan aluminium dalam negeri dapat menaikkan harga produk mereka akibat berkurangnya persaingan dari impor berharga murah.  

Kanada dan Meksiko merupakan eksportir baja terbesar pertama dan ketiga ke Amerika Serikat. Menurut data pemerintah yang diberikan oleh American Iron and Steel Institute, kelompok dagang industri baja, Kanada kini menyumbang hampir seperempat dari total baja yang diimpor oleh bisnis AS berdasarkan berat, sementara Meksiko menyumbang sekitar 12%.  

Secara keseluruhan, impor baja oleh bisnis Amerika turun 27% antara tahun 2017 (setahun sebelum tarif diberlakukan) dan 2019 (tahun penuh pertama penerapan tarif), meskipun sebagian penurunan itu disebabkan oleh berkurangnya konsumsi baja. Produksi baja dalam negeri meningkat selama periode yang sama, tetapi hanya menutupi sekitar dua pertiga dari penurunan impor. 

Meskipun industri baja domestik mendapat dorongan kompetitif dari tarif ini, produksi dalam negeri turun sekitar 2% tahun lalu dibandingkan 2023, dan hampir 10% lebih rendah dibandingkan satu dekade lalu. (CNN/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya