Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Rencana Trump Gunakan Guantanamo untuk Migran Legal

Thalatie K Yani
10/2/2025 05:14
Rencana Trump Gunakan Guantanamo untuk Migran Legal
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem menyatakan AS memiliki hak hukum untuk menggunakan Kamp Tahanan Teluk Guantanamo untuk menahan migran ilegal.(Media Sosial X)

MENTERI Keamanan Dalam Negeri, Kristi Noem, berbicara di CNN pagi ini mengenai upaya pemerintahan Trump untuk menindak imigrasi ilegal, termasuk penggunaan Kamp Tahanan Teluk Guantanamo untuk menampung migran yang mereka klaim memiliki keterkaitan dengan kejahatan.

Saat ditekan mengenai legalitas membawa migran ke kamp tahanan di Kuba dari tanah AS, Noem membela langkah pemerintahan Trump. Ia menyebut AS menyewa lahan tersebut dari Kuba selama bertahun-tahun dan sebelumnya digunakan untuk menahan tersangka terorisme.

"Kami menjalankan operasi ini dengan keyakinan bahwa kami memiliki hak dan wewenang hukum penuh untuk melakukannya," kata Noem di CNN.

Noem menyatakan rencana ini hanya bersifat sementara, dengan tujuan menahan migran di sana sebelum mengembalikan mereka ke negara asal masing-masing.

Seiring dengan meningkatnya upaya Trump dalam mendeportasi migran, muncul laporan bahwa pusat-pusat penahanan telah mencapai kapasitas penuh. Namun, Noem membantah hal tersebut, dengan mengatakan mereka "terus-menerus mengangkut orang kembali ke Meksiko", serta menerbangkan mereka ke negara asal lainnya untuk menciptakan ruang tambahan.

"Kami menargetkan para pelaku kriminal kekerasan yang telah menyebabkan kejahatan di komunitas kami," ujarnya.

Sementara itu, terkait Elon Musk untuk memiliki akses ke data pribadi warga Amerika, Noem mengatakan tidak keberatan. 

Diketahui, sejak Trump menjabat, tim Departemen Efisiensi Pemerintahan (Doge) yang dipimpin oleh Musk telah berupaya mengakses data dari berbagai lembaga pemerintah, termasuk yang terbaru dari Departemen Keuangan.  

"Presiden telah mengizinkannya, jadi tentu saja," katanya kepada CNN.  

"Kita tidak bisa mempercayai pemerintah," ujar Menteri Keamanan Dalam Negeri itu.  

Pembawa acara CNN, Dana Bash, kemudian menimpali dengan mengingatkan bahwa pemerintahan Trump dan Noem sendiri "adalah pemerintah". Noem pun merespons dengan mengatakan bahwa ia mempercayai presiden untuk memberikan wewenang kepada Musk dalam mengakses data yang ia perlukan guna membantu upaya pemangkasan anggaran sebagai pemimpin Departemen Efisiensi Pemerintahan (Doge).  

Doge sendiri bukanlah departemen resmi pemerintah, melainkan kelompok tidak resmi yang diberikan kewenangan luas oleh Trump untuk memangkas pengeluaran pemerintah dan mengurangi jumlah pegawai. (BBC/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya