Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Anggota Parlemen Demokrat Dilarang Masuki Kantor Pusat USAID

Ferdian Ananda Majni
04/2/2025 11:32
Anggota Parlemen Demokrat Dilarang Masuki Kantor Pusat USAID
Ilustrasi(Dok USAID)

SEKELOMPOK anggota Senat dan DPR dari Partai Demokrat ditolak memasuki kantor pusat Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) pada hari Senin (3/2) saat mereka memprotes upaya pemerintahan Presiden Donald Trump untuk membubarkannya. 

Para anggota parlemen, yang dipimpin oleh Senator Chris Van Hollen dari Maryland, ditolak masuk oleh petugas keamanan di gedung di Washington, DC.

"Upaya menutup Badan Pembangunan Internasional melalui perintah eksekutif jelas melanggar hukum," kata Van Hollen di depan gedung USAID dilansir Anadolu, Selasa (4/2).

"Ini jelas merupakan pelanggaran hukum kami," tambahnya

Perwakilan Ilhan Omar menyuarakan keprihatinannya.

"Kita tengah menyaksikan krisis konstitusional. Kita berbicara tentang Trump yang ingin menjadi diktator sejak hari pertama dan sekarang kita mengalaminya. Beginilah awal mula sebuah kediktatoran," katanya.

Protes itu terjadi setelah miliarder Elon Musk mengklaim bahwa Trump telah setuju untuk menutup badan bantuan tersebut.

Dua pejabat keamanan tinggi di USAID dilaporkan dijatuhi cuti administratif setelah menolak memberikan akses kepada personel dari Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), kantor yang baru dibuat di bawah pengawasan Musk.

Sekitar 60 pejabat senior USAID dilaporkan diberi cuti minggu lalu atas tuduhan bahwa mereka berusaha mengabaikan perintah eksekutif Trump untuk menghentikan bantuan asing.

Ketika ditanya tentang isu tersebut, Trump menyebut staf USAID sebagai orang gila kiri radikal.

"Saya suka konsepnya, tetapi mereka ternyata adalah penganut paham kiri radikal yang gila. Dan konsepnya bagus, tetapi yang terpenting adalah rakyat," katanya.

Elon Musk menegaskan bahwa Presiden Donald Trump telah setuju untuk menutup Badan Pembangunan Internasional AS (USAID).

Menurutnya, USAID sama sekali tidak memberikan manfaat bagi Negeri Paman Sam. Itu bahkan diklaim menjadi sarang organisasi kriminal yang mesti dimusnahkan.

"Trump setuju agar kami harus menutupnya. Apa yang kita miliki di USAID hanyalah sekumpulan cacing. Tidak ada harapan," kata Musk dalam diskusi langsung di X.

Pada 2 Februari, Musk menyebut USAID sebagai organisasi kriminal yang harus musnah. Dalam posting terpisah di X, ia menggambarkan lembaga tersebut sebagai sarang kaum Marxis sayap kiri radikal yang membenci Amerika.

Gedung Putih bulan lalu mengumumkan bahwa Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang menangguhkan bantuan pembangunan ke negara lain selama 90 hari untuk menilai apakah program tersebut konsisten dengan kebijakan luar negeri AS. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik