Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMERINTAHAN Donald Trump berencana menggabungkan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dengan Departemen Luar Negeri AS, setelah beberapa hari terjadi gejolak.
Rencana tersebut mencakup pemotongan signifikan dalam pendanaan dan jumlah tenaga kerja USAID. Namun badan tersebut tetap akan menjalankan fungsinya sebagai lembaga bantuan.
Laporan ini mengindikasikan gangguan yang lebih besar bagi USAID. Di mana para pegawainya diperintahkan untuk tetap di rumah pada Senin, setelah Elon Musk mengklaim bahwa badan tersebut akan ditutup.
Gedung Putih tidak segera memberikan tanggapan atas permintaan komentar, tetapi Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan kepada wartawan, ia akan mengambil peran sebagai penjabat direktur USAID.
Rubio mengatakan badan tersebut perlu lebih selaras dengan tujuan pemerintahan Trump, menyebutnya sebagai "badan yang benar-benar tidak responsif."
"Badan ini seharusnya menanggapi arahan kebijakan dari Departemen Luar Negeri, tetapi menolak untuk melakukannya," katanya. "Jadi, ada banyak fungsi USAID yang akan terus berjalan. Fungsi-fungsi itu akan tetap menjadi bagian dari kebijakan luar negeri Amerika, tetapi harus selaras dengan kebijakan luar negeri Amerika."
Belum jelas bagaimana pemerintahan Trump berencana menerapkan perubahan ini.
Pengumuman ini muncul setelah pernyataan Musk pada Senin, yang mengumumkan pemerintahan Trump berencana menutup badan tersebut. Akhir pekan lalu, dua pejabat keamanan tinggi diberhentikan sementara, dan situs web USAID tidak dapat diakses.
Namun, Presiden Trump tidak secara tegas menyatakan badan tersebut akan ditutup. Dalam pernyataannya kepada wartawan pada Minggu malam, ia mengatakan USAID dijalankan "sekelompok orang gila radikal."
"Kami akan menyingkirkan mereka," katanya, "dan kemudian kami akan mengambil keputusan."
Dalam seminggu terakhir, Musk terus mengecam USAID saat ia berupaya mengendalikan badan tersebut. Musk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintahan (Doge), sebuah tim yang bukan bagian resmi dari pemerintahan tetapi diberi keleluasaan oleh Trump untuk memangkas anggaran pemerintah secara besar-besaran.
Musk tidak memiliki wewenang untuk menutup badan pemerintah, dan legalitas langkah semacam itu masih dipertanyakan.
Di X, platform media sosial yang dimilikinya, ia menyebut USAID sebagai "jahat" dan "organisasi kriminal." Dalam siaran langsung di X pada Senin pagi, ia mengatakan kepada pengikutnya, "Kalian harus benar-benar menyingkirkan semuanya. Ini sudah tidak bisa diperbaiki lagi... Kami akan menutupnya."
Para staf yang bekerja di kantor pusat USAID di Washington DC diperintahkan untuk tetap di rumah pada hari Senin. Ratusan pegawai juga tidak bisa mengakses email mereka, menurut email internal yang diperoleh BBC.
Ada kemungkinan upaya sedang dilakukan untuk membawa USAID, yang dibentuk berdasarkan undang-undang Kongres AS, lebih langsung di bawah kendali Menteri Luar Negeri Trump, Marco Rubio.
Anggota Kongres dari Partai Republik, Brian Mast, yang memimpin Komite Urusan Luar Negeri DPR, mengatakan dalam program "Face the Nation" bahwa USAID kemungkinan besar akan lebih erat berada di bawah kendali Menteri Rubio.
Baik USAID ditutup maupun direstrukturisasi, perubahan yang diinginkan oleh Musk dan Trump akan berdampak luas. USAID menyalurkan miliaran dolar dalam bentuk bantuan kepada organisasi non-pemerintah, kelompok bantuan, dan lembaga nirlaba di seluruh dunia.
Dengan situs webnya yang tidak dapat diakses, beberapa sumber informasi utama, termasuk pemantau kelaparan internasional dan catatan bantuan selama beberapa dekade, tampaknya tidak tersedia.
Beberapa pejabat tinggi telah diberhentikan atau mengundurkan diri dalam dua hari terakhir setelah terjadi bentrokan dengan tim Doge yang dipimpin Musk, sebuah tim yang dibentuk atas konsultasi dengan pemerintahan Trump dan diberi wewenang luas untuk memangkas pengeluaran pemerintah.
Anggota tim Doge berselisih dengan pejabat keamanan setelah meminta akses ke area dengan tingkat keamanan tinggi yang digunakan untuk meninjau informasi rahasia, menurut laporan Washington Post dan CNN akhir pekan ini.
"Tidak ada materi rahasia yang diakses tanpa izin keamanan yang sesuai," tulis Katie Miller, juru bicara Doge, di X.
Direktur Keamanan USAID, John Vorhees, dan Wakil Direktur Keamanan, Brian McGill, keduanya diberhentikan secara administratif akibat insiden ini, menurut laporan CBS.
Seorang pejabat politik tingkat tinggi, kepala staf Matt Hopson, juga mengundurkan diri, menurut laporan Washington Post. (BBC/Z-3)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pengobatan HIV/AIDS di delapan negara akan segera habis akibat pemotongan dana dari program USAID.
USAid dilaporkan telah menghancurkan dokumen rahasia dalam jumlah besar di kantor pusat mereka di Washington DC.
Kemenkes: pencegahan dan pengendalian penyakit tropis memerlukan sinergi global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved