Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Gedung Putih Cabut Memo Pembekuan Hibah dan Pinjaman Federal

Thalatie K Yani
30/1/2025 04:44
Gedung Putih Cabut Memo Pembekuan Hibah dan Pinjaman Federal
Gedung Putih mencabut memorandum yang sebelumnya membekukan hibah dan pinjaman federal, yang sempat menimbulkan kebingungan luas. (Media Sosial X)

KANTOR Manajemen dan Anggaran Gedung Putih (OMB), Rabu, mencabut memo yang sebelumnya membekukan hibah dan pinjaman federal, yang sempat menimbulkan kebingungan luas sepanjang pekan ini.

"Memorandum OMB M-25-13 telah dicabut. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang implementasi Perintah Eksekutif Presiden, silakan hubungi Penasihat Umum di lembaga Anda," demikian isi memo baru yang diperoleh CNN.

Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan di platform X, meskipun memo sebelumnya telah dicabut, perintah eksekutif Presiden yang membekukan bantuan luar negeri dan mengakhiri inisiatif Diversity, Equity, and Inclusion (DEI) tetap berlaku. Perintah tersebut lebih terfokus dibandingkan dengan pembekuan bantuan senilai triliunan dolar yang diumumkan pada Senin malam.

Kantor anggaran Gedung Putih awalnya memerintahkan penghentian sementara hibah dan pinjaman federal melalui sebuah memorandum internal yang dikirim, Senin. Keputusan ini memicu kegelisahan, meskipun Gedung Putih menegaskan  perintah tersebut tidak seluas yang terlihat.

Meskipun para staf Gedung Putih secara terbuka menyalahkan media karena dianggap menciptakan kebingungan yang tidak ada, pemerintahan Biden menerima banyak panggilan dari anggota parlemen dan pejabat negara bagian yang ingin mengetahui dampak keputusan tersebut terhadap wilayah mereka.

Sejumlah anggota Partai Republik di Kongres menyampaikan keprihatinan mereka kepada penasihat presiden, menegaskan kebingungan ini bukanlah sesuatu yang dibuat-buat. Para anggota Partai Republik secara pribadi merasa frustrasi karena tidak diberi pemberitahuan terlebih dahulu terkait keputusan tersebut, yang memicu kemarahan besar dari konstituen mereka.

"Lembaga federal harus menghentikan sementara semua kegiatan terkait kewajiban atau pencairan bantuan keuangan federal," demikian isi memorandum awal yang ditandatangani oleh Pelaksana Tugas Direktur OMB, Matthew Vaeth, sebagaimana salinan yang diperoleh CNN. Memo tersebut mengutip prioritas pemerintahan yang telah ditetapkan dalam perintah eksekutif sebelumnya.

Pada Selasa sore, seorang hakim federal sementara memblokir sebagian dari pembekuan bantuan yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump.

Pada Rabu, Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer menyatakan pemerintahan Trump mencabut pembekuan setelah tekanan politik yang kuat dari berbagai pihak di seluruh Amerika.

"Donald Trump baru saja mencabut pembekuan OMB yang mengerikan ini. Sekarang, ia juga seharusnya mencabut pencalonan Russell Vought untuk OMB. Russell Vought adalah tokoh utama di balik keputusan ini. Kami yakin mereka akan mencoba melakukannya dengan cara lain," ujar senator Demokrat dari New York itu kepada wartawan di Gedung Capitol AS.

Langkah Trump untuk menghentikan bantuan federal senilai triliunan dolar pada Selasa telah membangkitkan perlawanan luas dari Partai Demokrat terhadap periode keduanya sebagai presiden. Langkah ini menimbulkan reaksi yang lebih besar dibandingkan kebijakan lainnya di pekan pertama pemerintahannya yang baru.

Salah satu area yang paling membingungkan akibat pembekuan ini adalah Medicaid. Dalam konferensi pers pertamanya di Gedung Putih, Leavitt tidak dapat segera menjawab pertanyaan tentang apakah pendanaan Medicaid termasuk dalam pembekuan tersebut.

Kemudian, ia mengunggah pernyataan di X bahwa Gedung Putih mengetahui portal Medicaid sedang mengalami gangguan dan menyatakan "portal akan segera kembali online." Namun, pada hari Selasa, pejabat Medicaid di berbagai negara bagian masih mengalami kendala untuk mengakses portal pendanaan federal selama beberapa jam. (CNN/z-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya