Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Berlaku Besok, Kabinet Israel Setujui Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Ferdian Ananda Majni
18/1/2025 12:21
Berlaku Besok, Kabinet Israel Setujui Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
Pengunjuk rasa memegang poster saat mengikuti aksi solidaritas untuk rakyat Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (29/11/2024)(ANTARA/Dhemas Reviyanto)

KABINET Israel menyetujui kesepakatan dengan kelompok Palestina Hamas untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza.

Kesepakatan itu disampaikan Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada Sabtu (18/1) sehari sebelum dimulainya perjanjian yang dijadwalkan, Minggu (19/1).

Pada Sabtu (18/1) dini hari setelah pertemuan selama lebih dari enam jam, pemerintah meratifikasi perjanjian tersebut.

"Pemerintah telah menyetujui kerangka kerja untuk pemulangan para sandera. Kerangka kerja untuk pembebasan para sandera akan mulai berlaku pada hari Minggu," kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan singkat melansir Al Arabiya, Sabtu (18/1).

Petugas medis di Gaza mengatakan telah terjadi serangan udara Israel pada Sabtu (18/1) pagi dan menewaskan tiga orang di sebuah tenda di daerah Mawasi, sebelah barat Khan Younis di selatan daerah kantong itu.

Dengan demikian, jumlah warga Palestina yang tewas akibat pemboman Israel menjadi 119 sejak pakta gencatan senjata diumumkan pada Rabu lalu.

Kepala negosiator AS Brett McGurk mengatakan Gedung Putih memperkirakan gencatan senjata akan dimulai pada Minggu (19/1) pagi, dengan tiga sandera wanita akan dibebaskan ke Israel pada Minggu sore melalui Palang Merah.

"Kami telah memastikan setiap detail dalam perjanjian ini. Kami cukup yakin, perjanjian ini siap dilaksanakan pada hari Minggu," kata McGurk dari Gedung Putih.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, gencatan senjata dimulai dengan fase awal enam minggu yang mencakup pertukaran sandera dengan tawanan dan dapat membuka jalan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 15 bulan.

Tiga puluh tiga sandera Israel, termasuk wanita, anak-anak, dan pria berusia di atas 50 tahun, dijadwalkan dibebaskan dalam tahap ini. 

Israel akan membebaskan semua wanita dan anak-anak Palestina di bawah usia 19 tahun yang ditahan di penjara-penjara Israel pada akhir tahap pertama. 

Kementerian Kehakiman Israel telah merilis daftar 95 tahanan Palestina yang akan dibebaskan dalam pertukaran pertama pada hari Minggu (19/1).

Setelah pembebasan sandera pada hari Minggu, McGurk menambahkan kesepakatan itu mengharuskan pembebasan empat sandera wanita lagi setelah tujuh hari, diikuti dengan pembebasan tiga sandera lagi setiap tujuh hari setelahnya.

Kesepakatan ini ditentang keras oleh beberapa anggota kabinet garis keras Israel, laporan media mengatakan 24 menteri dalam pemerintahan koalisi Netanyahu memberikan suara mendukung kesepakatan tersebut sementara delapan menentangnya.

Pada hari Jumat, kabinet keamanan Israel memberikan suara mendukung perjanjian gencatan senjata, yang merupakan persetujuan pertama dari dua persetujuan yang diperlukan.

Perang antara pasukan Israel dan Hamas telah meluluhlantakkan sebagian besar wilayah Gaza yang padat penduduk, menewaskan lebih dari 46.000 orang dan menyebabkan sebagian besar penduduk daerah kantong itu yang berjumlah 2,3 juta jiwa sebelum perang mengungsi beberapa kali, menurut otoritas setempat.

Jika berhasil, gencatan senjata dapat meredakan permusuhan di Timur Tengah, tempat perang Gaza menyebar hingga mencakup Iran dan proksinya, Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan kelompok bersenjata di Irak serta Tepi Barat yang diduduki.(H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya