Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Vladimir Putin: Invasi Ukraina Seharusnya Dimulai Lebih Awal dan Lebih Terencana  

Thalatie K Yani
20/12/2024 11:00
Vladimir Putin: Invasi Ukraina Seharusnya Dimulai Lebih Awal dan Lebih Terencana  
Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan invasi penuh ke Ukraina seharusnya dilakukan lebih awal dan dengan persiapan yang lebih baik. (Kremlin)

PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan Rusia seharusnya memulai invasi penuh ke Ukraina lebih awal dan mempersiapkan diri dengan lebih baik. Dalam konferensi pers akhir tahun pada Kamis, Putin mengatakan dengan pengetahuan sekarang, seharusnya ada "persiapan sistemik" untuk invasi 2022, yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus".  

Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina pada 2014, dan konflik di wilayah timur Ukraina dimulai pasukan pro-Rusia, namun delapan tahun kemudian Putin mencoba merebut Kyiv.  

Dalam acara yang disiarkan langsung ini, Putin menjawab berbagai pertanyaan, termasuk mengenai perang di Ukraina, perubahan doktrin nuklir Rusia, hubungan dengan Tiongkok, serta isu domestik seperti harga mentega dan masalah perumahan.  

Putin menegaskan kemajuan Rusia dalam konflik Ukraina, menyebut pasukannya sebagai "pahlawan" dan menyatakan pembangunan infrastruktur di wilayah yang direbut telah meningkat. Ia juga menyebut perubahan doktrin nuklir Rusia, yang memungkinkan serangan nuklir terhadap negara mana pun yang didukung kekuatan nuklir lain, sebagai langkah strategis baru.  

Di sisi lain, ia mengklaim hubungan Rusia dengan Tiongkok telah mencapai puncaknya dalam sejarah, dan kedua negara semakin selaras dalam aksi internasional.  

Isu ekonomi juga dibahas, dengan Putin menyebut pertumbuhan ekonomi Rusia stabil meski ada inflasi 9,1%. Namun, ia mengakui ketergantungan ekonomi pada produksi militer sebagai tantangan.  

Sepanjang acara, Putin menekankan pentingnya "kedaulatan Rusia", mengklaim bahwa sanksi Barat telah mendorong Rusia untuk mengurangi ketergantungan pada mitra internasional. (BBC/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya