Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TAHUKAH Anda setiap 9 Desember, dunia memperingati Hari Pencegahan Genosida Internasional. Peringatan bukan hanya tentang mengenang tragedi di masa lalu, tetapi juga menjadi seruan global untuk mencegah kekejaman serupa di masa mendatang.
Diresmikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2015, peringatan ini dirancang untuk menghormati para korban genosida. Selain itu juga, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini dan pencegahan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Hari Pencegahan Genosida Internasional berakar dari adopsi Convention on the Prevention and Punishment of the Crime of Genocide oleh PBB pada 9 Desember 1948.
Konvensi ini muncul sebagai respons terhadap kengerian Holocaust, salah satu genosida paling brutal dalam sejarah modern. Istilah "genosida" sendiri dicetuskan Raphael Lemkin, seorang pengacara Polandia yang mendedikasikan hidupnya untuk memastikan dunia memiliki alat hukum untuk mencegah kejahatan serupa.
PBB mengadopsi konvensi ini dengan tujuan mengkodifikasi tindakan genosida sebagai kejahatan internasional dan menciptakan tanggung jawab bersama untuk mencegah serta menghukum pelakunya.
Sehari setelah konvensi ini diadopsi, Majelis Umum PBB juga mengesahkan Universal Declaration of Human Rights pada 10 Desember 1948, yang memperkuat komitmen global terhadap penghormatan hak asasi manusia.
Menurut Konvensi Genosida PBB, genosida adalah tindakan yang dilakukan dengan niat untuk menghancurkan, baik sebagian maupun seluruh, kelompok nasional, etnis, ras atau agama.
Tindakan ini mencakup pembunuhan massal, menyebabkan cedera serius, menciptakan kondisi kehidupan yang tidak manusiawi, mencegah kelahiran, atau memindahkan anak-anak secara paksa. Definisi ini menjadi acuan utama dalam mendeteksi dan mengadili kasus genosida di tingkat internasional.
Hari Pencegahan Genosida memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:
PBB juga menggarisbawahi pentingnya deteksi dini dalam mencegah genosida. Hal ini mencakup pemantauan ujaran kebencian, diskriminasi sistemik, dan tindakan dehumanisasi terhadap kelompok tertentu.
Selain itu, negara-negara anggota PBB diimbau memperkuat kerjasama internasional guna menghentikan kekerasan sebelum meningkat menjadi genosida.
Hari Pencegahan Genosida Internasional adalah pengingat komitmen "Never Again" harus diterjemahkan ke dalam tindakan nyata. Mulai dari tragedi Holocaust hingga genosida di Rwanda dan Bosnia, dunia telah belajar pencegahan memerlukan kerjasama, keberanian politik, dan kesadaran kolektif.
Melalui peringatan ini, masyarakat global diharapkan terus memperjuangkan hak asasi manusia dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. (ushmm/UN/Z-3)
Istilah "genosida" pertama kali diciptakan Raphael Lemkin pada 1944, untuk mendeskripsikan kejahatan sistematis yang bertujuan menghancurkan kelompok manusia tertentu.
PBB melalui Konvensi Genosida 1948 menetapkan kerangka hukum untuk mencegah dan menghukum kejahatan ini.
Ini 10 genosida terburuk dalam sejarah. Genosida merupakan kejahatan kemanusiaan yang paling mengerikan, mencatatkan sejarah kelam di berbagai belahan dunia.
Ini definisi genosida berdasarkan Konvensi Genosida 1948, ciri-cirinya, serta cara menentukan apakah suatu peristiwa dapat dikategorikan sebagai genosida.
Konvensi Genosida PBB (1948) mendefinisikan tindakan genosida mencakup pembunuhan massal, penyiksaan, pencegahan kelahiran, hingga pemindahan paksa anak-anak.
Pesepakbola 20 tahun yang lahir di kamp pengungsi di Ghana sebelum hijrah ke Kanada itu, merupakan pesepak bola pertama yang ditunjuk oleh PBB sebagai duta untuk Badan Pengungsi PBB.
Dujarric, yang merupakan juara bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, meminta pemerintah Spanyol menangani insiden itu dengan cara yang menghormati hak para atlet perempuan.
Pada 2021, Vinicius Junior mendirikan Instituo Vini Jr untuk membantu anak dan remaja Brasil dari kawasan miskin untuk kembali ke sekolah.
HIZBULLAH meluncurkan Imad 4 yang merupakan kompleks rudal besar dengan terowongan bawah tanah yang panjang dan peluncur roket besar serta tidak terdeteksi kemampuan pengintaian Israel.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana mengkaji kebijakan pembebasan pajak bumi dan bangunan atau PBB-P2 bagi tanah dengan NJOP di bawah Rp1 miliar.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah kebijakan pembebasan PBB akan dihapus pada 31 Desember 2019.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved