Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SURVEI yang dirilis oleh Kementerian Urusan Diaspora Israel dan Pemberantasan Antisemitisme menemukan bahwa 36,7% remaja Yahudi-Amerika Serikat berusia antara 14 dan 18 tahun setuju atau sangat setuju dengan pernyataan, "Saya bersimpati dengan Hamas." Media Israel melaporkan itu pada Kamis (21/11).
Jumlah tersebut sangat kontras dengan tujuh persen remaja Yahudi yang tinggal di luar AS yang setuju dengan pernyataan tersebut.
Persentase remaja Yahudi-Amerika yang lebih besar, 41,3%, setuju dengan pernyataan bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Hanya 10% remaja Yahudi yang tinggal di luar AS yang setuju dengan pernyataan tersebut.
Mayoritas, 66%, mengatakan bahwa mereka bersimpati dengan rakyat Palestina secara keseluruhan.
Namun, mayoritas yang signifikan dari mereka yang disurvei mengatakan bahwa mereka memiliki sentimen pro-Israel. Sekitar 62% remaja Yahudi-Amerika menganggap diri mereka sebagai Zionis dan 84% mengatakan mereka percaya Israel memiliki hak untuk berdiri sebagai Negara Yahudi.
Survei kementerian Israel mengatakan bahwa pemuda Yahudi Amerika memiliki identitas Yahudi yang lebih lemah dan meminta organisasi Yahudi pro-Israel untuk menargetkan kelompok usia yang lebih muda untuk memperkuat identitas Yahudi mereka dan selanjutnya hubungan mereka dengan Israel.
"Lebih jauh lagi, hubungan mereka dengan Israel lebih lemah, mereka kurang memiliki keinginan untuk mengunjungi Israel, mereka cenderung mendukung pihak Palestina dalam perang di Gaza, dan dukungan mereka untuk Israel hanya meningkat sedikit setelah peristiwa 7 Oktober," kata kesimpulan survei tersebut.
Beberapa jajak pendapat di AS telah menunjukkan bahwa sementara mayoritas orang Yahudi Amerika memiliki sentimen pro-Israel, minoritas yang signifikan bersikap kritis terhadap perlakuan Israel terhadap warga Palestina. (MEE/Z-2)
Israel melancarkan serangan udara ke Iran pada Jumat (13/6).
Kementerian Luar Negeri Turki menyebut serangan udara Israel terhadap Iran sebagai tindakan terkutuk yang memperparah ketegangan di Timur Tengah.
Sejumlah komandan dan ilmuwan Iran menjadi korban tewas dalam serangan yang dilancarkan Israel.
Serangan Israel menargetkan program nuklir Iran serta sejumlah fasilitas militer lainnya.
Militer Israel menyebut memiliki intelijen yang menunjukkan program nuklir Iran semakin berkembang maju.
Serangan Israel diklaim melibatkan sekitar 200 jet tempur dan diarahkan ke sekitar 100 target strategis di berbagai wilayah Iran.
Jerman enggan mengkritisi Israel karena tanggung jawab sejarah. Namun, ia mengaku tak bisa lagi memahami tujuan Zionis di Gaza.
SEKELOMPOK rabi senior Zionis Religius yang berafiliasi dengan organisasi Torat Ha'aretz HaTova mengirim surat kepada Presiden AS Donald Trump pada Rabu (12/2).
RABI Dov Landau, kepala Yeshiva Slabodka dan salah satu pemimpin komunitas Lithuania, menyerukan agar orang-orang Arab memerintah Israel sebagaimana yang telah mereka lakukan di masa lalu.
ARAB Saudi pada Minggu (9/2) mengecam keras pernyataan terbaru Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menyerukan pemindahan warga Palestina ke wilayah kerajaan tersebut.
PEMIMPIN tertinggi Iran Ali Khamenei pada Kamis (16/1) memuji perlawanan Palestina setelah kesepakatan gencatan senjata Jalur Gaza antara Israel dan Hamas yang didukung Teheran diumumkan.
AL-AZHAR Al-Sharif, lembaga Islam Suni terkemuka di Mesir, menyatakan keprihatinannya atas perkembangan yang terjadi di Suriah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved