Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
McDonald's kembali melanjutkan penjualan burger Quarter Pounder di semua restorannya di Amerika Serikat (AS), setelah memastikan patty daging sapi mereka bukanlah sumber dari wabah E. coli, yang mengakibatkan setidaknya satu orang meninggal dan puluhan lainnya sakit.
Raksasa makanan cepat saji itu mengatakan sampel patty daging sapi yang diambil Departemen Pertanian Colorado (CDA) telah diuji negatif untuk bakteri tersebut.
Perusahaan juga menambahkan CDA tidak memiliki rencana untuk pengujian lebih lanjut.
McDonald's menghentikan penjualan Quarter Pounder minggu lalu di sekitar seperlima restorannya di AS sebagai respons terhadap wabah tersebut.
"Masalah ini tampaknya terbatas pada bahan tertentu dan lokasi geografis, dan kami sangat yakin bahwa produk yang terkontaminasi terkait dengan wabah ini telah dihapus dari rantai pasokan kami," kata Cesar Piña, Kepala Rantai Pasokan McDonald's Amerika Utara, dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, Administrasi Makanan dan Obat AS (FDA) mengidentifikasi bawang iris dalam Quarter Pounder sebagai sumber potensial lain dari wabah tersebut.
McDonald's menyatakan telah berhenti bekerja sama dengan pemasok bawang tersebut dan telah menghapusnya dari rantai pasokan mereka.
"900 restoran yang secara historis menerima bawang iris dari fasilitas Taylor Farms di Colorado Springs akan melanjutkan penjualan Quarter Pounder tanpa bawang iris," kata McDonald's.
McDonald's menghadapi tuntutan hukum dari beberapa orang yang jatuh sakit.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyarankan orang-orang yang telah makan Quarter Pounder dan menunjukkan gejala seperti diare, demam, dan muntah untuk segera menemui dokter.
Gejala dapat berkembang hingga empat hari setelah makanan yang terkontaminasi dikonsumsi.
Sebagian besar orang akan sembuh dengan sendirinya dalam lima hingga tujuh hari, tetapi beberapa kasus mungkin memerlukan perawatan rumah sakit.
Saham McDonald's telah kehilangan lebih dari 7,5% dari nilainya sejak CDC melaporkan wabah tersebut minggu lalu.
Pada bulan Juli, McDonald's mencatat penurunan mengejutkan dalam penjualan global, penurunan penjualan kuartalan pertamanya dalam lebih dari tiga tahun.
Jaringan makanan cepat saji seperti McDonald's dan Burger King harus fokus pada penawaran makanan dengan nilai lebih menarik, karena pelanggan berpenghasilan rendah merasakan dampak dari lonjakan harga dalam beberapa tahun terakhir. (BBC/Z-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved