Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Wabah Keracunan E. Coli Terkait Burger McDonald's Meningkat Jadi 75 Kasus

Ernest Narus
26/10/2024 14:42
Wabah Keracunan E. Coli Terkait Burger McDonald's Meningkat Jadi 75 Kasus
Wabah keracunan bakteri E. Coli(Kimatv)

WABAH keracunan E. coli yang dengan cepat menyebar dan terkait dengan burger Quarter Pounder di McDonald's kini telah meningkat menjadi 75 kasus, naik dari 49 sebelumnya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengonfirmasi bahwa terdapat tambahan 26 kasus penyakit baru, menjadikan totalnya mencapai setidaknya 75 orang yang sakit di 13 negara bagian.

Dalam laporan yang diterima dari Kimatv, CDC menyatakan bahwa setidaknya 22 orang di antara mereka telah dirawat di rumah sakit.

Tragisnya, seorang wanita tua di Colorado dilaporkan meninggal dunia, sementara dua orang lainnya, termasuk seorang anak kecil, mengalami komplikasi penyakit ginjal yang serius.

Kasus pertama yang dilaporkan berasal dari seorang wanita bernama Sarah Johnson, yang membeli dan mengonsumsi burger Quarter Pounder dari McDonald's pada 28 September lalu.

Lima hari setelahnya, ia mengalami gejala sakit perut dan diare yang semakin memburuk hingga memaksanya untuk pergi ke ruang gawat darurat.

Setelah menjalani tes, hasil sampel darah dan tinja mengonfirmasi bahwa ia terinfeksi E. coli, dengan gejala yang berlangsung selama 12 hari.

Pihak McDonald's menjelaskan bahwa masalah tidak terletak pada daging hamburger, melainkan pada irisan bawang bombay yang digunakan dalam burger tersebut.

Akibatnya, Taylor Farms, pemasok bawang kuning yang berbasis di California, telah memulai penarikan sukarela produk tersebut karena potensi kontaminasi E. coli.

CDC melaporkan bahwa Taylor Farms telah meminta pelanggan untuk menghentikan penggunaan beberapa jenis bawang bombay sambil menunggu penyelidikan.

Pelanggan layanan makanan dihubungi secara langsung dan diminta untuk membuang bawang bombay yang mungkin terkontaminasi.

Penarikan ini mencakup bawang bombay kuning utuh yang sudah dikupas dan dipotong dadu.

E. coli adalah bakteri yang hidup pada sapi dan kotorannya, yang dapat mencemari sumber air dan bahkan meninggalkan debu pada bawang serta hasil pertanian lainnya di ladang yang berdekatan dengan peternakan.

Menanggapi wabah ini, McDonald's telah menarik burger Quarter Pounder dari menu di beberapa negara bagian.

Namun, masih ada laporan bahwa pelanggan tetap bisa memesan burger tersebut di restoran McDonald's di negara bagian Washington.

Reaksi cepat juga ditunjukkan oleh jaringan makanan cepat saji lainnya, seperti Burger King, Taco Bell, Pizza Hut, dan KFC, yang memilih untuk meniadakan bawang dari menu mereka di beberapa lokasi untuk menghindari risiko lebih lanjut.

Keterlibatan bawang bombay dalam wabah keracunan makanan bukanlah hal baru.

Pada tahun 2015, Taylor Farms juga menarik kembali campuran seledri dan bawang bombay yang digunakan dalam salad ayam Costco setelah 19 orang jatuh sakit akibat E. coli.

Tahun lalu, 80 orang jatuh sakit dan satu orang meninggal akibat wabah salmonella yang dihubungkan dengan bawang bombay potong dadu dari Gills Onions di Oxnard, California.

Korban yang terinfeksi E. coli strain 0157

mengalami gejala yang berbahaya. Bakteri ini diketahui menyebabkan sekitar 74.000 infeksi di AS setiap tahunnya, dengan lebih dari 2.000 pasien harus dirawat di rumah sakit dan 61 kematian tercatat setiap tahun, menurut CDC.

Gejala keracunan E. coli dapat muncul dengan cepat, dalam satu atau dua hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Biasanya, gejala yang muncul meliputi demam, muntah, diare atau diare berdarah, serta tanda-tanda dehidrasi seperti jarang buang air kecil, peningkatan rasa haus, dan pusing. Infeksi ini sangat berbahaya bagi anak-anak di bawah usia 5 tahun, orang tua, ibu hamil, serta mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya