Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KIM Taehyung, anggota grup populer BTS yang dikenal dengan nama panggung V, baru-baru ini memicu perbincangan setelah memposting gambar kentang goreng McDonald's di akun Instagram-nya.
Postingan tersebut diunggah pada Sabtu (21/7), di tengah kontroversi yang melibatkan rantai makanan cepat saji tersebut.
McDonald's telah menjadi target boikot oleh gerakan BDS (Boycott, Divestment, and Sanctions) karena memberikan dukungan kepada pasukan Israel selama konflik di Gaza dengan menyediakan makanan gratis.
Baca juga : Jennie Blackpink Dianggap Mengonfirmasi Rumor Kencan Lewat Unggahan Instagram
Aksi boikot ini menarik perhatian banyak pihak dan menjadi isu yang sensitif di berbagai kalangan.
Reaksi dari penggemar dan publik pun beragam.
Beberapa penggemar berpendapat bahwa postingan V tersebut adalah tindakan yang tidak disengaja, mengingat kolaborasi jangka panjang antara BTS dan McDonald's.
Namun, ada juga yang merasa bahwa tindakan tersebut kurang peka mengingat situasi politik yang sedang terjadi saat ini.
Postingan ini menyoroti perdebatan yang sedang berlangsung mengenai tanggung jawab selebritas dalam merespons isu global dan tingkat pengawasan yang mereka hadapi dalam setiap tindakan mereka. (Z-10)
Penelitian menemukan mengonsumsi kentang goreng tiga kali seminggu dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 hingga 20%.
Penelitian ungkap kentang berasal dari hibridisasi antara tomat liar dan Etuberosum 8–9 juta tahun lalu. Temuan ini ungkap evolusi unik tanaman Petota.
Awas kentang beracun! Ketahui cara menyimpan dan mengolah kentang yang benar agar terhindar dari racun solanin dan tetap aman dikonsumsi.
Merebus, menggoreng, atau memanggang kentang tidak efektif mengurangi kadar solanin.
Kentang sering kali bertunas jika disimpan dalam kondisi hangat dan lembap. Jika tunas masih kecil, kentang bisa dikonsumsi setelah dipotong, jika sebaliknya sebaiknya dibuang.
Upaya menggabungkan teknologi smart farming (pertanian cerdas) dalam pertanian adalah langkah maju menuju pertanian yang lebih efisien dan berdaya saing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved