Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SEBANYAK 80 anak SD dari 15 komunitas komunitas taman bacaan se-Jakarta mengikuti kelas menulis yang digelar McDonald’s Indonesia bersama Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Jakarta. Kegiatan itu menjadi rangkaian peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 23 Juli 2024. Kelas menulis dipandu pegiat literasi, Edi Dimyati, atau yang akrab disapa Kang Edi, sosok inspiratif yang membangun Taman Bacaan Masyarakat Kampung Buku di Cibubur, Jakarta Timur.
Pada kelas menulis ini, setiap 10 orang anak yang berpartisipasi didampingi satu pembina khusus dari Forum TBM Jakarta agar mereka dapat belajar cara menulis cerita yang benar, kreatif, juga menarik. Hasil tulisan anak-anak tersebut kemudian dinilai. Tiga peserta dengan tulisan terbaik mendapatkan hadiah berupa perlengkapan sekolah.
“Di tengah tantangan arus digital saat ini, kegiatan kelas menulis sangat bagus untuk mengasah kreativitas dan kemampuan menulis anak-anak. Semoga kegiatan ini bisa rutin diadakan ke depannya, sehingga anak-anak Indonesia mempunyai wadah untuk terus mengasah kemampuan baca tulis mereka,” ucap Kang Edi yang selama ini giat mendekatkan buku pada anak-anak lewat perpustakaan keliling Kargo Baca menggunakan sepedanya ke ruang-ruang terbuka di Jakarta.
Baca juga : Presiden Jokowi Dikerubungi Ratusan Anak Papua saat Lempar Kuis Pancasila
Selain mengikuti kelas menulis, anak-anak juga dihibur dengan beragam gim edukatif dan bermain bersama, termasuk mendengarkan cerita inspiratif kebangsaan bertemakan Pancasila. “Selaras dengan salah satu subtema HAN 2024, kami memilih mengadakan kelas menulis bertemakan Aku dan Pancasila. Harapannya, kegiatan ini dapat mengasah imajinasi, menumbuhkan nilai kebangsaan, dan meningkatkan kemampuan menulis mereka,” ujar Meta Rostiawati, Associate Director of Communications McDonald's Indonesia.
Pada kesempatan itu, McDonald’s Indonesia juga menyerahkan secara simbolis sekitar 700 buku donasi dari pelanggan kepada puluhan taman bacaan di Jakarta. Buku-buku tersebut merupakan hasil dari program Book Donations. Ketua Forum TBM Jakarta Yudy Hartanto menjelaskan, program donasi buku layak baca itu merupakan kerja sama lanjutan antara Forum TBM dengan McDonald’s Indonesia untuk menumbuhkan budaya gemar membaca pada anak-anak.
“Di tengah kemajuan teknologi seperti smartphone dan internet, membaca dapat memberikan banyak manfaat untuk anak-anak, seperti meningkatkan kemampuan imajinasi, bahasa, hingga membantu fokus dan konsentrasi anak. Kami berharap kerja sama ini dapat terus terjalin agar semua anak bisa memiliki akses literasi yang semakin baik,” ujarnya.
Setelah dua tahun berjalan sejak 2022, program Book Donations telah mengumpulkan lebih dari 7.700 buku layak baca. Buku-buku tersebut didistribusikan ke lebih dari 200 taman bacaan masyarakat yang membutuhkan di seluruh Indonesia. (B-1)
Mahasiswa diajak mengenali lebih dalam cara kerja platform fintech peer-to-peer (P2P) lending, dan mengenal risiko dan manfaat dari pemanfaatan teknologi finansial.
Sepanjang Januari hingga Mei 2025, layanan ini membukukan 443 juta transaksi, didukung oleh 1,19 juta agen yang tersebar di 67.013 desa di seluruh Indonesia.
Lo Kheng Hong menekankan mahasiswa agar tidak mudah tergiur janji keuntungan cepat. Karena itu pentingnya kesabaran dalam berinvestasi.
Orangtua, pendidik, dan berbagai lembaga kini mulai menyasar kalangan anak dan remaja untuk menanamkan literasi keuangan yang bisa menyeimbangkan kebutuhan dan keinginan.
Kemenag meningkatkan pendidikan berkualitas yang merata melalui peningkatan kualitas pendidikan agama Islam (PAI) bagi guru PAI dan siswa muslim di sekolah.
Manajemen keuangan merupakan pengetahuan esensial bagi generasi muda untuk membentuk kebiasaan yang baik dalam mengelola uang.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Pada anak usia dini—yang masih berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget—, konten absurd berisiko mengacaukan pemahaman terhadap realitas.
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Kriteria informasi yang layak bagi anak adalah informasi yang bersifat positif, mendukung tumbuh kembang anak, serta sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Menurut Director Learning Development JMAkademi, Coach A Ricky Suroso, orangtua perlu membekali anak-anaknya di usia golden untuk tangguh dalam karakter dan punya daya juang tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved