Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
JURU bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengecam sanksi baru AS yang menargetkan industri minyak negara itu sebagai tebusan bagi rezim Israel menyusul operasi balasan Republik Islam terhadap wilayah pendudukan awal bulan ini.
Esmaeil Baghaei mengatakan dalam suatu pernyataan pada Minggu (13/10) bahwa larangan tersebut ilegal dan tidak dapat dibenarkan.
Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi baru kepada Iran terhadap sejumlah perusahaan di industri minyak dan petrokimia negara itu sebagai tanggapan atas serangan Teheran pada 1 Oktober terhadap Tel Aviv.
Baca juga : Bantu Israel Lawan Iran, AS Kirim Sistem Pertahanan Rudal THAAD
Baghaei menggarisbawahi operasi rudal Iran sebagai tindakan hukum berdasarkan hukum internasional dan sejalan dengan pelaksanaan hak yang melekat untuk membela diri.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri mengecam langkah AS untuk menjatuhkan sanksi terhadap beberapa perusahaan dan kapal atas klaim Washington sebagai keterlibatan dalam transfer produk minyak Iran.
Ia menyebut sanksi itu sebagai bentuk tebusan bagi rezim Israel yang nakal. (Press TV/Z-2)
SERANGAN mendadak Israel terhadap Iran selama 12 hari pada Juni lalu tak hanya mengejutkan dunia internasional tetapi juga membuka tabir kerentanan serius dalam sistem keamanan.
HINGGA menjelang dua tahun sejak serangan yang dilakukan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, belum ada tanda-tanda situasi di Timur Tengah akan kembali damai dan stabil.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel berusaha membunuhnya dengan menyerang wilayah tempat ia sedang mengadakan pertemuan.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengungkap bahwa dirinya menjadi sasaran upaya pembunuhan oleh Israel selama konflik 12 hari antara kedua negara yang terjadi pada pertengahan Juni lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved