Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

ILO Hubungkan Bisnis dengan HAM dan Lingkungan

Wisnu Arto Subari
03/10/2024 10:20
ILO Hubungkan Bisnis dengan HAM dan Lingkungan
(MI/HO)

ORGANISASI Buruh Internasional (ILO) PBB menyatakan dasar dari tanggung jawab sosial perusahaan ialah pemahaman bahwa perusahaan harus beroperasi dengan cara yang menghormati hak asasi manusia (HAM) dan lingkungan. Meski perusahaan memiliki hak hukum atas penggunaan lahan, mereka tidak berhak merusaknya atau menyebabkan dampak yang merugikan masyarakat dan ekosistem. 

"Perusahaan mungkin telah menangani klaim dari para pemangku kepentingan, tetapi publik tidak mengetahuinya karena hal ini tidak dipublikasikan," papar Kumar, Spesialis Regional ILO, dalam rangkaian Forum Perserikatan Bangsa-Bangsa 2024 tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia yang Bertanggung Jawab (UNRBHR 2024), di Thailand, belum lama ini. ILO memberikan wawasan berharga terkait cara perusahaan dapat memperkuat kebijakan hubungan perburuhan untuk menjadi bisnis yang bertanggung jawab, memastikan ada mekanisme pemulihan yang efektif. 

Ketua dan Pendiri Foundation for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST), Marzuki Darusman, menambahkan bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab moral untuk menghormati hak asasi manusia dan bertindak sebagai agen moral dalam masyarakat. Namun, untuk menjalankan peran ini secara efektif, perusahaan harus memperkuat komitmennya dengan membangun dasar praktik hak asasi manusia yang lebih kokoh.

"Perusahaan harus bertransformasi dari kepatuhan pasif menjadi agen perubahan yang proaktif, memastikan hak asasi manusia tidak hanya sebagai kewajiban hukum, tetapi juga sebagai imperatif moral yang menentukan peran mereka dalam masyarakat," ujar Marzuki. Acara itu mempertemukan para pemangku kepentingan utama dari sektor swasta dengan pakar bisnis dan hak asasi manusia. 

Sejumlah perusahaan membahas strategi pemulihan yang inovatif dan efektif untuk menangani keluhan hak asasi manusia, meningkatkan reputasi, serta menciptakan nilai jangka panjang. OXFAM Asia memperkenalkan konsep penilaian dampak hak asasi manusia berbasis komunitas (COBHRA) dan menjelaskan pendekatan ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dengan mengedepankan perspektif komunitas. (Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya