Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DUTA Besar Korea Utara untuk PBB Kim Song mengatakan Israel kebal terhadap hukuman apa pun, meskipun telah membantai lebih dari 41.500 warga Palestina, karena dukungan Amerika Serikat.
"Hampir tidak dapat dibayangkan bahwa satu negara (Israel) kebal terhadap kecaman dan sanksi apa pun bahkan setelah melakukan pembantaian yang mengerikan," ujarnya pada sidang ke-79 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Senin (30/9).
Kim menganggap impunitas Israel itu sepenuhnya berkat dukungan AS yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Sambil menyatakan belasungkawa yang mendalam kepada Palestina, Kim menyoroti sikap AS yang memveto lima resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai perdamaian di Timur Tengah.
Baca juga : Hizbullah Tunjuk Komandan Baru Pengganti Aqil yang Dibunuh Israel
AS juga mengesampingkan keinginan masyarakat internasional untuk melihat pembersihan etnis dihentikan oleh sekutunya. "Inilah cara AS mendiskreditkan otoritas PBB dan menghasut kejahatan terhadap kemanusiaan," ucapnya.
Kim mengingatkan negara-negara anggota badan dunia tersebut bahwa keberadaan PBB untuk mencegah terulangnya bencana perang. Namun, ujarnya, sangat hina dan menyedihkan bahwa tindakan melawan kemanusiaan seperti perang di Gaza telah berlangsung selama satu tahun."
Kendati Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata secepatnya, Israel terus menggempur Jalur Gaza setelah kelompok Palestina, Hamas, menyerbu Israel pada Oktober tahun lalu.
Gempuran Israel itu telah menewaskan hampir 41.600 orang--sebagian besar perempuan dan anak-anak--serta melukai lebih dari 96.200 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel membuat hampir seluruh penduduk di wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade, yang terus berlangsung dan hingga menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Israel di Mahkamah Internasional menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza. (Ant/Z-2)
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved