Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Belasan Ribu Warga Suriah Tinggalkan Libanon untuk Pulang

Wisnu Arto Subari
27/9/2024 15:48
Belasan Ribu Warga Suriah Tinggalkan Libanon untuk Pulang
Rumah di Libanon yang terkena serangan Israel.(Al Jazeera)

SEKITAR 13.500 warga Suriah meninggalkan Libanon kembali ke Suriah sejak dimulai serangan udara Israel pada Senin (23/9). Ini dikatakan Menteri Dalam Negeri Libanon pada Kamis (26/9).

"Ada 13.500 warga Suriah yang telah meninggalkan Libanon untuk kembali ke Suriah," ujar Bassam Mawlawi dalam konferensi pers di Beirut. 

Libanon menampung 1,8 juta pengungsi Suriah. Sekitar 900.000 di antara mereka terdaftar di badan pengungsi PBB (UNHCR).

Baca juga : Israel Segera Invasi Darat ke Libanon usai Serangan Udara Brutal

Mawlawi juga menyampaikan bahwa sekitar 70.100 orang telah mengungsi ke 533 tempat penampungan di Libanon akibat serangan Israel yang terus berlanjut.

"Ada juga tempat penampungan di wilayah Bekaa, Libanon timur, yang disediakan untuk warga Suriah," tambahnya.

Israel telah menggempur Libanon sejak Senin pagi. Ini menewaskan sedikitnya 640 orang dan melukai lebih dari 2.500 lain, menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan.

Baca juga : Prancis dan AS Minta Gencatan Senjata Hizbullah-Israel selama 21 Hari

AS, Uni Eropa, dan sembilan negara lain menyerukan Israel dan Hizbullah pada Rabu malam untuk menyetujui gencatan senjata selama 21 hari di tengah meningkatnya bentrokan lintas batas.

Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membantah laporan media yang menyatakan bahwa ia telah menyetujui usulan gencatan senjata. Ia menyebut bahwa ia memerintahkan tentaranya untuk terus menyerang Libanon dengan kekuatan penuh.

Netanyahu juga mengatakan bahwa perang Israel di Gaza akan berlanjut hingga semua tujuan perang tercapai.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam bentrokan lintas batas sejak dimulai perang Israel di Gaza yang menewaskan hampir 41.500 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.

Masyarakat internasional telah memperingatkan mengenai serangan ke Libanon, karena hal ini dapat memperluas konflik Gaza secara regional. (Ant/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya