Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Iran Bantu Rusia, AS dan Inggris Ketar-ketir

Cahya Mulyana
14/9/2024 17:57
Iran Bantu Rusia, AS dan Inggris Ketar-ketir
AS sebelumnya mengatakan bahwa Iran mentransfer pengiriman rudal balistik jarak dekat Fatah-360 ke Rusia.(Anadolu)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan keprihatinannya tentang Iran yang menyediakan senjata mematikan untuk Rusia.

"Mereka menegaskan kembali dukungan teguh mereka terhadap Ukraina yang terus mempertahankan diri dari agresi Rusia. Mereka menyatakan kekhawatiran mendalam mengenai penyediaan senjata mematikan oleh Iran dan Korea Utara kepada Rusia dan dukungan Republik Rakyat Tiongkok kepada basis industri pertahanan Rusia," kata keduanya dalam sebuah pernyataan, setelah Biden dan Starmer bertemu di Gedung Putih untuk membahas berbagai isu yang menjadi kepentingan bersama, dilansir Anadolu, Sabtu (14/9).

Para pemimpin menegaskan kembali komitmen kuat mereka terhadap keamanan Israel, kebutuhan mendesak akan kesepakatan gencatan senjata yang akan membebaskan para sandera dan memungkinkan peningkatan bantuan di Jalur Gaza, dan kebutuhan Israel untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil dan mengatasi situasi kemanusiaan yang mengerikan di daerah kantong yang terkepung itu, menurut pernyataan tersebut.

Baca juga : Inggris Beri Ukraina 12,3 T

Mereka juga mengutuk serangan Houthi Yaman terhadap pelayaran komersial di Laut Merah. "Mereka membahas kerja sama AS-Inggris dalam bidang energi bersih dan teknologi canggih, AUKUS (Australia, Inggris, dan AS), serta peluang untuk mempererat hubungan ekonomi AS-Inggris yang kuat. Presiden Biden menggarisbawahi dukungannya terhadap Perjanjian Belfast/Jumat Agung dan perannya dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Irlandia Utara," tambahnya.

AS sebelumnya mengatakan bahwa Iran mentransfer pengiriman rudal balistik jarak dekat Fatah-360 ke Rusia, yang menurut Pentagon "sangat memprihatinkan" karena akan menyebabkan kematian lebih banyak warga sipil Ukraina.

Sementara itu, Kremlin mengatakan pada hari Rabu bahwa Rusia akan menanggapi dengan tepat jika AS mencabut pembatasan terhadap Ukraina dalam menggunakan rudal yang dipasok Amerika untuk menyerang target di dalam Rusia. Biden menyatakan tengah membahas keinginan Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh ke dalam wilayah Rusia. 

Sebelumnya, Gedung Putih mengatakan tidak ada perubahan dalam kebijakan AS tentang bagaimana rudal jarak jauh dapat digunakan oleh Ukraina di dalam Rusia. "Tidak ada perubahan pada pandangan kami mengenai penyediaan kemampuan serangan jarak jauh bagi Ukraina untuk digunakan di dalam wilayah Rusia," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya