Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

PBB: Mayoritas Wilayah Jalur Gaza dalam Perintah Evakuasi Israel

13/8/2024 20:01
PBB: Mayoritas Wilayah Jalur Gaza dalam Perintah Evakuasi Israel
Seorang anak laki-laki memeriksa puing-puing bangunan yang runtuh setelah pemboman Israel di sekolah Jaouni yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 6 Juli 2024 di tengah kon(AFP/Eyad BABA)

PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) menyoroti luasnya perintah evakuasi militer Israel di Jalur Gaza dengan mengatakan perintah tersebut mencakup hampir 84% wilayah kantong tersebut.

"Secara total sekitar 305 kilometer persegi atau hampir 84% dari Jalur Gaza telah ditempatkan di bawah perintah evakuasi oleh militer Israel," kata wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, pada konferensi pers, Senin (12/8).

Dengan mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), Haq mengatakan pengeboman dan agresi Israel yang berlanjut di Gaza terus membunuh, melukai, dan menggusur warga Palestina, serta merusak dan menghancurkan rumah dan infrastruktur yang mereka andalkan.

Baca juga : PBB Kutuk Israel Bunuh Warga di Sekolah Penampungan Gaza

Dua perintah evakuasi, lanjutnya, dikeluarkan oleh militer Israel selama akhir pekan untuk Kota Khan Younis. Sebagian besar untuk daerah-daerah yang sebelumnya ditempatkan di bawah perintah evakuasi.

Perintah tersebut telah berdampak pada sekitar 23 lokasi pengungsian, 14 fasilitas air, sanitasi, dan kebersihan, serta empat fasilitas pendidikan. 

Haq juga menyebutkan bahwa akses pasokan bantuan ke Gaza sangat dibatasi karena ada serangan aktif, kendala akses, tingkat ketidakamanan yang tinggi, kurangnya ketertiban dan keselamatan publik, serta faktor-faktor lain.

Baca juga : Israel Lakukan Genosida Gaza Pakai Senjata AS dan Eropa

Ketika ditanya genosida sedang terjadi di Gaza, Haq mengatakan harus ada putusan pengadilan yang sesuai untuk menyebut suatu tindakan sebagai genosida.

Saat mengacu pada pernyataan sebelumnya mengenai situasi di seluruh Jalur Gaza, dia mengatakan, "Angka-angka ini mengkhawatirkan untuk konflik apa pun di mana pun." 

Libanon

Terkait lonjakan pengungsi di Libanon sejak 23 Juli, Haq menyampaikan kekhawatiran mendalam PBB atas peningkatan jumlah kematian warga sipil serta pengungsian di tengah konflik yang memanas.

Baca juga : Bantuan Gaza Sulit Masuk akibat Perintah Evakuasi Israel

"Selama sebulan terakhir, jumlah warga sipil yang terbunuh meningkat 20% menjadi total 120 sejak Oktober dengan hampir setengahnya alah perempuan dan anak-anak," katanya mengutip OCHA.

Jumlah pengungsi telah meningkat hampir empat persen sejak 23 Juli dan berdampak pada sekitar 102.000 orang.

"PBB mendesak semua pihak untuk menghormati kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional dengan menekankan bahwa warga sipil dan infrastruktur sipil harus dilindungi setiap saat," ujarnya. (Ant/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya