Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) menyoroti luasnya perintah evakuasi militer Israel di Jalur Gaza dengan mengatakan perintah tersebut mencakup hampir 84% wilayah kantong tersebut.
"Secara total sekitar 305 kilometer persegi atau hampir 84% dari Jalur Gaza telah ditempatkan di bawah perintah evakuasi oleh militer Israel," kata wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, pada konferensi pers, Senin (12/8).
Dengan mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), Haq mengatakan pengeboman dan agresi Israel yang berlanjut di Gaza terus membunuh, melukai, dan menggusur warga Palestina, serta merusak dan menghancurkan rumah dan infrastruktur yang mereka andalkan.
Baca juga : PBB Kutuk Israel Bunuh Warga di Sekolah Penampungan Gaza
Dua perintah evakuasi, lanjutnya, dikeluarkan oleh militer Israel selama akhir pekan untuk Kota Khan Younis. Sebagian besar untuk daerah-daerah yang sebelumnya ditempatkan di bawah perintah evakuasi.
Perintah tersebut telah berdampak pada sekitar 23 lokasi pengungsian, 14 fasilitas air, sanitasi, dan kebersihan, serta empat fasilitas pendidikan.
Haq juga menyebutkan bahwa akses pasokan bantuan ke Gaza sangat dibatasi karena ada serangan aktif, kendala akses, tingkat ketidakamanan yang tinggi, kurangnya ketertiban dan keselamatan publik, serta faktor-faktor lain.
Baca juga : Israel Lakukan Genosida Gaza Pakai Senjata AS dan Eropa
Ketika ditanya genosida sedang terjadi di Gaza, Haq mengatakan harus ada putusan pengadilan yang sesuai untuk menyebut suatu tindakan sebagai genosida.
Saat mengacu pada pernyataan sebelumnya mengenai situasi di seluruh Jalur Gaza, dia mengatakan, "Angka-angka ini mengkhawatirkan untuk konflik apa pun di mana pun."
Terkait lonjakan pengungsi di Libanon sejak 23 Juli, Haq menyampaikan kekhawatiran mendalam PBB atas peningkatan jumlah kematian warga sipil serta pengungsian di tengah konflik yang memanas.
Baca juga : Bantuan Gaza Sulit Masuk akibat Perintah Evakuasi Israel
"Selama sebulan terakhir, jumlah warga sipil yang terbunuh meningkat 20% menjadi total 120 sejak Oktober dengan hampir setengahnya alah perempuan dan anak-anak," katanya mengutip OCHA.
Jumlah pengungsi telah meningkat hampir empat persen sejak 23 Juli dan berdampak pada sekitar 102.000 orang.
"PBB mendesak semua pihak untuk menghormati kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional dengan menekankan bahwa warga sipil dan infrastruktur sipil harus dilindungi setiap saat," ujarnya. (Ant/Z-2)
MENTERI Luar Negeri RI Sugiono menyampaikan bahwa pemerintah berencana menyalurkan bantuan beras sebanyak 10 ribu ton untuk Palestina melalui jalur darat.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan bahwa ia tidak akan menghalangi rencana Israel untuk menguasai sepenuhnya Jalur Gaza, Palestina.
OTORITAS dalam negeri Jalur Gaza, Palestina, mendesak dihentikan penerjunan bantuan kemanusiaan via udara karena justru dapat memperburuk situasi dan menimbulkan korban jiwa baru.
KETIADAAN Hamas di Tepi Barat ternyata tidak membuat wilayah Palestina itu aman dari penjajahan Israel.
KELOMPOK antipendudukan Yahudi-AS, IfNotNow, memprotes perang dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza, Palestina, di luar Hotel Trump International, New York City.
LEBIH dari 10 anggota Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS mendesak pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui negara Palestina. Demikian laporan portal Axios.
Pemerintah Jerman menghentikan ekspor peralatan militer ke Israel sebagai respons atas rencana pendudukan Gaza.
Indonesia berpotensi masuk dalam skenario yang selaras dengan kepentingan Israel dan Amerika Serikat, disadari atau tidak oleh pemerintah.
Militer Israel mengeklaim menguasai sekitar 75% wilayah Gaza dan terus beroperasi di Kota Gaza serta kamp-kamp di bagian tengah.
PM Israel Benjamin Netanyahu umumkan lima prinsip utama untuk mengakhiri perang di Gaza.
Kabinet keamanan Israel secara resmi menyetujui rencana PM Benjamin Netanyahu untuk mengambil alih kendali penuh atas Gaza.
Militer, Keluarga Sandera, dan komunitas internasional menolak rencana Benjamin Netanyahu kuasai seluruh Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved