Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) telah memanggil pertemuan darurat untuk membahas lonjakan kasus mpox yang menyebar dari Republik Demokratik Kongo (DRC).
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan di tengah wabah yang telah mencatat hampir 27.000 kasus di DRC dan menewaskan sekitar 1.100 jiwa, banyak di antaranya adalah anak-anak.
Sejak September lalu, kasus mpox meningkat pesat di negara Afrika Tengah ini akibat strain virus yang kini telah terdeteksi di negara-negara tetangganya.
Baca juga : WHO: Cacar Monyet Bukan lagi Darurat Kesehatan Global
“Mengingat penyebaran mpox di luar DRC, dan potensi penyebaran internasional lebih lanjut di dalam dan di luar Afrika, saya telah memutuskan untuk mengadakan Komite Darurat di bawah Regulasi Kesehatan Internasional untuk memberi nasihat kepada saya apakah wabah ini merupakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional,” kata kepala WHO dalam sebuah unggahan di media sosial.
Ghebreyesus mengatakan ia memanggil pertemuan setelah kasus mpox tampaknya menyebar ke negara-negara seperti Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda, di mana kasus tersebut belum dilaporkan sebelumnya.
Komite akan memberi nasihat kepada WHO mengenai apakah wabah ini merupakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC) – tingkat alarm tertinggi yang dapat diumumkan WHO.
Baca juga : Ditemukan 80 Dugaan Pelecehan Seksual terkait Pekerjaan WHO di Kongo
WHO mengatakan pertemuan tersebut akan berlangsung “secepat mungkin”, namun belum memberikan tanggal pasti.
Mpox terutama menyebar melalui kontak seksual dan sangat umum di antara pria yang berhubungan seks dengan pria lain.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika mengatakan minggu lalu mpox telah terdeteksi di 10 negara Afrika tahun ini, termasuk DRC, di mana lebih dari 96% kasus berada.
Baca juga : Kongo Umumkan Ebola Muncul Lagi
Agensi tersebut menambahkan kasus meningkat 160% tahun ini, dengan kematian meningkat sebesar 19%. Penyakit ini juga tampaknya sangat umum di kalangan anak-anak, dengan 70% kasus dan 85% kematian di DRC terjadi pada anak-anak di bawah usia 15 tahun.
WHO menyatakan mpox, yang juga dikenal sebagai cacar monyet, sebagai darurat global pada 2022 setelah penyakit ini menyebar ke lebih dari 70 negara.
Vaksin membantu menetralkan ancaman di negara-negara kaya, tetapi tidak cukup tersedia di negara-negara miskin, membuat penyakit ini sulit untuk diberantas dan menyoroti risiko kesehatan global dari perbedaan akses vaksin.
“Kami tidak ingin dunia hanya duduk dan menunggu,” kata Maria Van Kerkhove, yang memimpin departemen wabah WHO. “Saatnya bertindak adalah sekarang.” (Al Jazeera/Z-3)
Kasus Mpox atau cacar monyet kembali muncul di Indonesia. Ketahui gejala awal, penyebab penularannya, dan langkah pencegahan efektif agar tidak tertular penyakit ini.
WHO mengungkapkan bahwa Afrika mencatat hampir 14.000 kasus. Salah satu negara yakni Zambia mengonfirmasi kasus kedua mpox, Jumat (27/12) setelah hampir tiga bulan melaporkan kasus pertama
Angka korban tewas akibat Mpox di Afrika telah mencapai 1.200 orang, sementara jumlah kasus yang tercatat tahun ini telah melampaui 62.000.
WABAH mpox atau cacar monyet di Afrika semakin mengkhawatirkan. Jumlah korban tewas akibat wabah mpox yang sedang berlangsung di Afrika telah mencapai 1.200 jiwa.
California mencatat kasus pertama Monkeypox (Mpox) klade I di Amerika Serikat, varian yang diketahui lebih parah dibandingkan klade II yang telah lebih dahulu menyebar.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Gambar satelit terbaru memperlihatkan dua danau lava yang mencolok di puncak Gunung Nyamuragira dan Gunung Nyiragongo, dua gunung berapi paling aktif dan mematikan di Afrika.
Wabah penyakit terbaru di Republik Demokratik Kongo dimulai pada 21 Januari 2025, dengan 419 kasus tercatat dan 53 kematian.
MASSA aksi unjuk rasa mengamuk di ibu kota Kinshasa, Kongo, pada Selasa (28/1) waktu setempat. Demonstran membakar area di luar kantor PBB serta menargetkan beberapa kedutaan.
WHO melaporkan 31 meninggal akibat wabah penyakit misterius yang melanda zona kesehatan Panzi, Provinsi Kwango, Republik Demokratik Kongo, sejak Oktober 2024.
WHO telah mengirim tim ahli untuk menyelidiki soal penyakit misterius di Kongo. Tim ahli WHO telah tiba di Kongo khususnya daerah Panzi sejak Jumat, (6/12). Ini Hasilnya.
Hong Kong yang memperketat pemeriksaan kesehatan di semua penerbangan yang tiba dari pusat transit Afrika seiring munculnya penyakit misterius di Kongo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved