Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DUTA Besar Indonesia untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun bersama Konjen RI Shanghai, Berlianto Situngkir mengunjungi perusahaan film Suzhou Kunlene Film Industries di Kota Suzhou, Provinsi Jiangsu, Tiongkok.
Dalam kunjungan tersebut, Mereka disambut dan diterima President perusahaan Suzhou Kunlene Film Henry Halim bersama Executive Vice President dan CEO Leo Firdaus beserta jajaran eksekutif.
Di perusahaan Suzhou Kunlene Film Industries co ini terdapat sebanyak 13 pekerja warga negara Indonesia atau WNI dengan posisi cukup penting diantaranya menjabat sebagai CEO, Kepala Finance, Marketing, dan RnD.
Baca juga : Perusahaan Film Packaging Indonesia Eksis di Tiongkok
Melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (1/6) menyebutkan Suzhou Kunlene merupakan bagian dari Indopoly Industrial Group, perusahaan publik ternama dari Indonesia.
Suzhou Kunlene berdiri sejak tahun 2001 dan merupakan subsidiary kedua dari Indopoly Industrial Group di Tiongkok. Perusahaan subsidiary pertama sudah dibangun sebelumnya pada tahun 1996 di Kota Kunming, Provinsi Yunnan.
Pada tahun tersebut, Yunnan Kunlene Film Industries Co., Ltd. merupakan salah satu perusahaan asing berteknologi tinggi yang menanamkan investasi di Kota Kunming, Provinsi Yunnan. Suzhou Kunlene dan Yunnan Kunlene di Tiongkok dikenal sebagai Kunlene Industrial Group.
Baca juga : Tenun Tanimbar Pikat Forum ASEAN Ladies Circle di Beijing
Kunlene Industrial Group adalah produsen film premium terkemuka untuk industri flexible packaging memproduksi film berkualitas premium dengan kinerja tinggi dengan jenis Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP), film laminasi termal yang ramah lingkungan dan film bermetalasi dengan multifungsi yang secara luas digunakan dalam pengemasan makanan, pengemasan non-makanan, industri laminasi grafis dan lain sebagainya.
Di Tiongkok, produk dari Kunlene Industrial Group telah digunakan untuk kemasan produk ternama mulai produk rokok, produk makanan & minuman, dan personal goods, baik untuk pasar dalam negeri Tiongkok maupun pasar ekspor.
Memasuki Industri 4.0, sejak 2018 Kunlene Industrial Group telah mengintegrasikan teknologi terkini ke dalam operasi manufakturnya, termasuk Digitalisasi, Big Data, dan teknologi Industrial Internet of Things. Sehingga mampu meningkatkan efisiensi proses produksi dan kualitas produk serta mengurangi biaya.
Baca juga : Dokumenter Kolaborasi RI-Tiongkok “Jalur Sutra Maritim Indonesia” Ditayangkan di TV
Selain itu, Kunlene Industrial Group telah berhasil mengembangkan produk yang berkelanjutan (sustainable product) seperti film mono-material yang lebih ramah lingkungan dengan material yang mudah didaur ulang namun tetap memenuhi persyaratan ketahanan tinggi.
“Tidak banyak kalangan yang mengetahui proses pembuatan film packaging sudah menggunakan teknologi yang sangat maju, dan ternyata Indonesia punya rekam jejak bisnis industri ini di Tiongkok selama lebih dari dua puluh tahun,” ungkap Dubes Djauhari Oratmangun dalam keterangannya tersebut.
Pada akhir tahun ini Suzhou Kunlene akan merayakan 20 tahun berdirinya perusahaan dan peresmian lini produksi BOPP film dan metalizing film terbaru di Suzhou. (Z-8)
Melalui interaksi langsung dengan pasien ALS dan keluarga mereka, Vino G Bastian mendapatkan pemahaman mendalam tentang tantangan fisik dan emosional yang dihadapi pejuang ALS.
Film Hanya Namamu Dalam Doaku menandai reuni akting Vino G Bastian dan Nirina Zubir setelah 21 tahun mereka berkolaborasi dalam film 30 Hari Mencari Cinta.
Sebagian besar produksi film Pengin Hijrah dilakukan di tiga kota di Uzbekistan. Toshkent, Samarkan, dan Bukhara
Lagu Barasuara, Pancarona dan Terbuang Dalam Waktu, mengisi plot cerita baru dalam film Sore: Istri dari Masa Depan, yang disutradarai Yandy Laurens.
Menurutnya ia malu dengan Timnas Indonseia saat ini yang diperkuat pemain naturalisasi. Alasannya dikarenakan ia diejek oleh temannya akan hal itu.
Dubes RI Djauhari Oratmangun meresmikan Warisan Roemah Indonesia (WRI), pusat kuliner, UMKM dan budaya Indonesia terpadu pertama di Beijing
Dengan tema The Beauty of Tenun Tanimbar, acara ini dibesut sebagai upaya melestarikan tenun tanimbar Maluku sebagai warisan budaya Indonesia.
SEBAGAI bagian dari tradisi perayaan Hari Kemerdekaan RI, Kedutaan Besar RI di Singapura Kamis (17/8) memberikan Adinata Awards kepada individu atau organisasi Singapura
Pengecekan itu dilakukan di hanggar Boeing Shanghai Aviation Service dekat Bandara Pudong, Shanghai, pada Minggu (9/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved