Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

PBB Bentuk Tim Pencari Fakta Terkait Serangan di Rafah, Gaza

Thalatie K Yani
15/5/2024 05:35
PBB Bentuk Tim Pencari Fakta Terkait Serangan di Rafah, Gaza
PBB telah membentuk tim pencari fakta untuk menyelidiki serangan yang menewaskan seorang anggota staf dan melukai lainnya di Rafah(Akun x IDF)

PBB membentuk tim pencari fakta untuk menyelidiki serangan yang menewaskan seorang anggota staf dan melukai lainnya di Rafah, di Gaza selatan.

Sebuah kendaraan berlambang PBB menjadi sasaran serangan Israel, Senin, memicu kecaman cepat dari para pemimpin internasional.

Menurut walik juru bicara PBB Farhan Haq, penyelidikan awal menunjukan tembakan fatal berasal dari sebuah tank yang mengenai bagian belakang kendaraan. Pembicaraan dengan pihak berwenang Israel dilakukan untuk mengetahui kondisi serangan terjadi. 

Baca juga : Sekjen PBB Kecam Serangan Ke Staf di Gaza

Korban dari serangan itu merupakan staf PBB asal India. Ini kali pertama seorang pekerja internasional terbunuh dalam agresi militer Israel di Gaza. Sedangkan staf yang terluka berasal dari Yordania tengah dirawat di rumah sakit. Keduanya dipekerjakan Departemen Keselamatan dan Keamanan PBB.

Diketahui sebanyak 71 staf internasional ditempatkan di Gaza. Setidaknya 254 pekerja bantuan PBB telah terbunuh sejak Oktober, menurut badan tersebut.

Sementara itu Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mereka menyerang “ruang perang Hamas” yang terletak di dalam sekolah yang dioperasikan badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, Selasa (14/5).

Baca juga : Israel Bombardir Rafah

IDF mengklaim ruangan itu digunakan komandan Hamas dan lebih dari 10 anggota kelompok tersebut tewas dalam serangan tersebut. CNN tidak dapat secara independen mengkonfirmasi klaim IDF tersebut.

Seorang pejabat UNRWA mengatakan badan tersebut tidak dapat mengkonfirmasi klaim dari militer Israel.

“Seperti yang telah kami katakan dalam beberapa kesempatan, setiap laporan pelanggaran terhadap lokasi PBB harus diselidiki. Kami mengingatkan semua pihak yang berkonflik instalasi PBB harus dilindungi setiap saat dan tidak boleh digunakan untuk tujuan militer/pertempuran,” Juliette Touma, direktur komunikasi UNRWA, mengatakan kepada CNN dalam sebuah pernyataan.

Baca juga : Sekjen PBB Peringatkan Bencana Kemanusiaan Besar jika Israel Invasi Rafah

Rumah Sakit Al Awda di Gaza mengatakan telah menerima 11 jenazah akibat serangan ini.

Berdasarkan intelijen IDF dan ISA, IAF melakukan serangan tepat terhadap komandan ruang perang Hamas pusat yang ditempatkan di dalam sekolah UNRWA di daerah Nuseirat, kata IDF.

“Ruang perang digunakan oleh agen teroris di sayap militer Hamas. Serangan itu dilakukan dengan menggunakan amunisi yang tepat untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil yang tidak terlibat.”

Baca juga : Hamas Tegaskan Gencatan Senjata Gaza Kembali ke Titik Awal

IDF selanjutnya mengklaim ruang perang telah digunakan Hamas untuk “merencanakan berbagai serangan” terhadap pasukan IDF di Gaza tengah dalam beberapa pekan terakhir.

Militer Israel juga mengkonfirmasi serangan di lokasi kedua di Nuseirat pada hari Selasa, mengklaim bahwa serangan tersebut menyerang “infrastruktur teroris.”

Rumah Sakit Al Aqsa di Gaza mengatakan telah menerima 36 jenazah termasuk 18 anak-anak akibat serangan ini.

Petugas penyelamat terus berupaya menemukan mayat di bawah reruntuhan bangunan empat lantai yang hancur akibat serangan tersebut, kata para saksi mata. Mereka juga menyebut puluhan orang sempat berlindung di halaman gedung.

Pemogokan di sekolah UNRWA terjadi sekitar dua jam setelah pemogokan di gedung berlantai empat itu, menurut para saksi. (CNN/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya