Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

AS Pertimbangkan Setop Pengiriman Senjata ke Israel

Ferdian Ananda Majni
09/5/2024 08:50
AS Pertimbangkan Setop Pengiriman Senjata ke Israel
Ilustrasi Demonstrasi pro Palestina. (AFP(AFP)

AMERIKA Serikat (AS) mempertimbangkan potensi penangguhan pasokan senjata ke Israel setelah menghentikan pengiriman bom berkekuatan besar karena kekhawatiran rencana invasi Rafah.

“Kami menghentikan satu pengiriman amunisi muatan tinggi untuk Israel namun belum membuat keputusan akhir tentang bagaimana melanjutkan pengiriman itu," kata kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin kepada komite kongres Rabu (8/5).

Washington mengkonfirmasi pembekuan pengiriman 1.800 bom seberat 2.000 pon (907 kg) dan 1.700 bom seberat 500 pon (226 kg) pekan lalu.

Baca juga : 268 Tentara Israel Tewas di Gaza

Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan Amerika Serikat memiliki keprihatinan yang sangat serius mengenai rencana Israel untuk menginvasi Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina berlindung selama perang.

“Jadi kami telah menghentikan satu pengiriman bantuan jangka pendek dan kami sedang meninjau pengiriman bantuan lainnya,” ujar Miller.

Namun dia mengatakan bahwa Amerika Serikat masih memiliki komitmen jangka panjang terhadap keamanan Israel. Terlebih, bantuan AS bulan lalu mampu menembak jatuh pesawat nirawak yang ditembakkan dari Iran.

Baca juga : Hamas Sepakati Perjanjian Gencatan Senjata

“Masyarakat harus benar-benar jelas bahwa kami berkomitmen terhadap keamanan Israel,” katanya.

Namun di Rafah, kata Miller, ada begitu banyak orang-orang yang berdesakan di area sekecil itu. Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat sedang mempelajari cara Israel melakukan operasi sebelumnya dan dampaknya terhadap penduduk sipil.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk pergi ke Rafah sebagai bagian dari kampanye untuk melenyapkan Hamas setelah serangan militan di Israel pada 7 Oktober. (AFP/Fer/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya