Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
ISRAEL, Selasa (7/5), mengirimkan tank ke Rafah di selatan Jalur Gaza, merebut perbatasan antara wilayah itu dengan Mesir, dalam aksi yang disebut PBB menutup akses bagi bantuan kemanusiaan.
Invasi Israel ke wilayah timur Rafah, yang dipenuhi warga sipil, terjadi saat negosiator dan mediator bertemu di Kairo untuk membahas rencana gencatan senjata usai aksi brutal 'Negeri Zionis' itu ke Jalur Gaza.
Seorang pejabat senior Hamas, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan perundingan itu mengatakan ini merupakan kesempatan terakhir bagi Israel untuk membebaskan 128 sandera yang mereka tahan di Jalur Haza, termasuk 36 yang dilaporkan pemerintah Israel telah tewas.
Baca juga : Foto Satelit Kehacuran Gaza Dampak Perang Israel - Hamas
Kantor berita Mesir Al-Qahera melaporkan mediator dari Qatar, Amerika Serikat (AS), dan Mesir tengah bertemu dengan perwakilan Hamas.
Dilaporkan semua pihak, termasuk Israel, sepakat untuk melanjutkan perundingan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sebelumnya mengatakan delegasi 'Negeri Zionis' itu telah berada di Kairo.
Washington mengaku optimistis bisa tercapai kata sepakat antara Hamas dan Israel.
Baca juga : 268 Tentara Israel Tewas di Gaza
"Kami akan melakukan segalanya untuk mendukung proses ini," ujar penasehat keamanan nasional AS John Kirby.
Saat perundingan di Kairo berlangsung, Israel terus menggempur wilayah timur Rafah pada Selasa (7/5) malam.
Netanyahu mengklaim dalam hitungan beberapa jam, militer Israel berhasil menaikan bendera negara itu di perbatasan Rafah dan menurunkan bendera Hamas.
Baca juga : Israel Mulai Pindah Paksa Warga Gaza di Rafah
Netanyahu menyebut aksi itu penting untuk mematikan jalur Hamas untuk menyebar teror.
Seorang pekerja kemanusiaan PBB Jens Laerke mengatakan Israel kini melarang mereka masuk ke Rafah untuk mendistribusikan bantuan.
Sekjen PBB Antonio Guterres mendesak Israel untuk segera membuka kembali perbatasan antara Rafah dan Mesir.
Juru Bicara gedung Putih Karine Jean-Pierre menyebut aksi Israel menutup perbatasan adalah perbuatan yang tidak bisa diterima. (AFP/Z-1)
SEDIKITNYA 30 warga Palestina dilaporkan tewas dan lebih dari 150 lainnya mengalami luka-luka pada Minggu (1/6).
Truk kontainer bantuan kemanusiaan ini dikirim melalui Rafah, bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan Mesir, Bait Zakat Wa As-Shadaqat dan Sunnah Al Hayyah.
SEDIKITNYA 14 warga Palestina tewas dan puluhan lain luka-luka dalam dua serangan udara Israel yang menargetkan kelompok warga Palestina.
GERAKAN Pembebasan Nasional Palestina (Fatah) mengatakan pihaknya sedang mengadakan diskusi dengan kelompok perlawanan Hamas di Kairo terkait pembukaan kembali perbatasan Rafah.
YAHYA Sinwar tidak makan selama tiga hari sebelum ia dibunuh pada 16 Oktober. Ini menurut autopsi yang dilakukan oleh dokter forensik Israel dan disiarkan oleh media Israel.
CNN melaporkan bahwa Presiden Amerika Serikat AS Joe Biden mengungkapkan rasa frustrasi yang semakin besar terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
KEPALA Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk mengecam keras tindakan militer Israel di Jalur Gaza yang terus dilanda kekerasan.
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
AKTIVIS pro-Palestina yang berkumpul dengan tujuan mematahkan blokade Israel terhadap Gaza mundur ke Misrata di Libia barat setelah diblokade oleh pihak berwenang di wilayah timur negara itu.
PULUHAN ribu orang berpakaian merah berbaris melalui jalan-jalan di Den Haag dan di Brussels untuk menuntut lebih banyak tindakan pemerintah mereka terhadap genosida di Gaza.
ENTITAS baru yang didukung Amerika Serikat dan Israel untuk memberi bantuan pangan di Jalur Gaza, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), ternyata menimbulkan banyak masalah dan tanda tanya.
YAYASAN Kemanusiaan Gaza (GHF) yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka tidak akan menyalurkan bantuan pada Rabu (4/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved