Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PENGAMAT Internasional UI Broto Wardoyo mengatakan konflik domestik di Timur Tengah bisa berkembang dengan cepat dan menjadi konflik global karena lebih menarik perhatian dunia.
"Modelnya selalu interaktif, jadi bukan hanya kekuatan global saja yang masuk tetapi kekuatan-kekuatan lokalnya berusaha untuk menarik kekuatan global," kata Broto dalam diskusi eskalasi konflik Iran-Israel: Masih ada asa perdamaian di Timur Tengah di UI Senin (30/4).
Ketika terjadi serangan balasan Iran terhadap Israel, Dosen Hubungan Internasional Fisip UI itu menyebut bahwa beberapa akademisi memikirkan skenario terburuknya. Pasalnya, akan diikuti keterlibatan negara-negara besar sehingga berimplikasi pada banyak hal.
Baca juga : Konflik di Timur Tengah, Indonesia Ambil Langkah Antisipatif Redam Dampak untuk Perekonomian Nasional
"Paling dikhawatirkan adalah perang dunia," ujarnya
Di Timur Tengah terdapat 3 kekuatan yang dominan yakni Saudi, Israel dan Iran. Menariknya, polarisasi ketiga negara itu mengikuti logika keseimbangan.
"Mereka akan selalu berusaha mengimbangi satu sama lainnya supaya tidak ada kekuatan yang sangat dominan di kawasan," sebutnya.
Baca juga : Hendak Serang Balik Israel, Sebetulnya Seberapa Kuat Posisi Militer Iran?
Dia menambahkan ada periode Israel-Iran dekat, untuk mengimbangi Saudi dan ada juga periode Israel-Saudi dekat untuk mengimbangi kekuatan Iran.
"Logika itu yang selalu mereka pakai, jadi mereka tidak menginginkan salah satu dari mereka kekuatan tunggal di kawasan," lanjutnya
Kemudian ada beberapa kekuatan dunia yang terlibat secara aktif di Timur Tengah. Lanjut Broto, seperti Amerika Serikat (AS), Rusia dan Tiongkok.
Baca juga : Timur Tengah Masuki Era Baru dengan Serangan Israel Terhadap Iran
"AS, Rusia dan Tiongkok model keterlibatan yang berbeda," paparnya.
Sementara itu, Dosen Studi Arab FIB UI Bastian Zulyeno, mengatakan bahwa serangan 300 misil Iran terhadap Israel mirip dengan judul film yang kontroversial pada 2006.
"Film ini bercerita tentang sejarah panjang persia, kenapa film ini menjadi kontroversial karena menurut para ahli sejaran Iran, film yang dibuat Hollywood ini tidak sama dengan sejarah yang tertulis," sebutnya.
Baca juga : Turki Serukan Semua Pihak Tahan Diri terkait Konflik Timur Tengah
Film memberi kontribusi pada intensitas kemarahan Iran, karena dianggap sebagai penistaan terhadap tradisi dan budaya.
Sedangkan Dosen Studi Arab FIB UI Ade Solihat mengungkapkan fakta bahwa ada sebuah keraguan sebagian kalangan pada serangan Iran terhadap Israel.
"Serangan Iran terhadap Israel dilihat dengan sebuah keraguan, karena perbedaan mazhab. Banyak yang menganggap itu (serangan) hanya basa basi, Iran pura-pura," katanya.
Menurutnya, masa lalu sering dianggap statis oleh sebagian orang dan menilai sama. Padahal, kebijakan itu tergantung rezim yang berkuasa dan pengimbangan kekuasaan.
"Jadi tidak bisa berbicara mazhab, ketika masing-masing sedang menghitung untung rugi," lanjutnya
Dia juga menyoroti penolakan serangan Iran terhadap Israel justru diperlihatkan Yordania. Itu tidak terlepas dari keseimbangan dan hitung-hitungan antar negara. (Fer/Z-7)
Sektor pertahanan memperkuat peran aktif Indonesia di forum internasional untuk mendorong penyelesaian konflik global, termasuk di Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina.
Israel berencana menyetujui proyek permukiman E1 di Tepi Barat yang tertunda. Namun proyek ini menuai kecaman internasional.
Keputusan Indonesia meningkatkan langkah bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Jalur Gaza didasari dengan semakin mendesaknya tuntutan aksi konkret akibat kekejaman Zionis Israel.
MENTERI Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan pihaknya telah menyiapkan daftar personel polisi Palestina yang akan menjalani pelatihan di Mesir dan Yordania.
JUMLAH kematian akibat malanutrisi di tengah pengepungan dan krisis pasokan makanan di Jalur Gaza bertambah menjadi 235 orang, termasuk 106 anak.
MILITER Israel menghancurkan lebih dari 300 rumah selama tiga hari terakhir di lingkungan Zeitoun, Jalur Gaza tengah. Ini merupakan rencana pendudukan yang sedang berlangsung.
SERANGAN Hamas terhadap Israel, 7 Oktober 2023, membangkitkan simpati internasional, khususnya sekutu Israel, terhadap pemerintahan esktrem kanan Israel.
HINGGA menjelang dua tahun sejak serangan yang dilakukan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, belum ada tanda-tanda situasi di Timur Tengah akan kembali damai dan stabil.
PERANG 12 hari (13-25 Juni) antara Iran versus Israel-AS telah berakhir dengan 'gencatan senjata'.
Menghadapi kenyataan adanya perang Iran-Israel saat ini, penulis sebagai eksponen Patriot Soekarnois belum melihat adanya sikap tegas dari pemerintah terhadap perang tersebut.
Pemerintahan federal AS tetap siaga terhadap potensi ancaman yang muncul akibat konflik di Timur Tengah.
Pentingnya mengikuti perkembangan situasi keamanan, mematuhi arahan dari otoritas setempat, serta menghindari wilayah yang menjadi target strategis dalam konflik antarnegara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved