Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SEORANG pria Korea Selatan dijatuhi hukuman 14 bulan penjara karena membunuh 76 kucing dalam salah satu kasus kekejaman terhadap hewan paling mengerikan di ‘Negeri Ginseng’ dalam beberapa tahun terakhir.
Pria berusia 20-an tahun itu divonis bersalah karena melanggar undang-undang perlindungan hewan di Korea Selatan pekan lalu, kata Pengadilan Distrik Changwon di tenggara negara itu, Selasa (23 April) waktu setempat. Pengadilan tidak mengidentifikasi pria tersebut.
Melansir CNA, pria itu melakukan pembunuhan besar-besaran terhadap kucing antara Desember 2022 dan September 2023. Kebenciannya yang mendalam terhadap hewan tersebut muncul setelah kucing lain menggaruk mobilnya hingga baret, menurut putusan pengadilan yang dilihat oleh The Associated Press.
Baca juga : CNBLUE akan Konser di Indonesia pada Mei 2024
Dari kejadian itu, dia mulai menangkap kucing liar dan juga mengadopsi dari situs online sebelum mencekik beberapa kucing hingga mati dan membunuh sebagian dengan gunting, kata putusan pengadilan. Dia juga diketahui membunuh seekor kucing dengan cara melindasnya dengan mobil.
Pengadilan memutuskan bahwa hukuman penjara tidak dapat dihindari karena pelaku berulang kali melakukan kejahatan yang ‘sangat kejam’ dengan cara yang direncanakan.
Pengadilan menekankan bahwa hukuman tersebut juga masih mencerminkan fakta bahwa pria tersebut tidak memiliki catatan kriminal dan menyesali kejahatannya.
Baca juga : Piala Asia U-23: Indonesia Bersiap Hadapi Korea Selatan di Perempat Final
Pria itu telah mengajukan banding atas putusan pengadilan.
Organisasi perlindungan hewan terbesar di dunia turut mengomentari putusan Pengadilan Distrik Changwon tersebut, yang disebut sebagai sebuah langkah maju.
“Vonis tersebut mencerminkan meningkatnya kepedulian masyarakat Korea Selatan terhadap kesejahteraan hewan dan intoleransi terhadap kekejaman yang tidak masuk akal seperti ini,” kata Direktur Humane Society International di Korea Selatan, Borami Seo. (B-3)
Penelitian mengungkapkan kucing yang menderita demensia mengalami perubahan otak, mirip dengan manusia.
Walaupun secara ukuran, harimau dan kucing memang berbeda jauh, dari segi kebutuhan nutrisi makanan, mereka cukup memiliki kesamaan.
Mengapa kucing suka menggosokkan tubuhnya pada beton atau duduk di atas ubin? Ini penjelasannya dari ahli biologi.
Penelitian terbaru menemukan memelihara anjing atau kucing dapat menjadi faktor pelindung yang memperlambat penurunan fungsi otak.
Studi terbaru mengungkap kucing lebih sering tidur miring ke kiri sebagai strategi bertahan hidup.
Anggota DPRD DKI Jakarta Francine Widjojo menilai pulau kucing yang diwacanakan dibuka di Kepulauan Seribu berisiko mengganggu ekosistem. Menurutnya, wacana itu tak perlu diteruskan.
Pyongyang telah menolak tawaran rekonsiliasi terbaru dari Korsel, sekaligus membantah klaim militer Seoul bahwa Korut telah mencopot beberapa pengeras suara propaganda.
Eks ibu negara Korea Selatan, Kim Keon Hee, ditangkap atas tuduhan manipulasi saham dan korupsi.
Pemerintah Indonesia terus berupaya menggaet investor asal Korea Selatan. Langkah teranyar dilakukan melalui penyelenggaraan Gwangyang Business Forum 2025.
Son akan segera menandatangani kontrak dengan LAFC dengan nilai transfer mencapai 26 juta dolar Amerika atau sekitar Rp416 miliar.
KEMENTERIAN Pertahanan Korea Selatan pada Senin (4/8) mulai membongkar pengeras suara yang selama ini digunakan untuk menyiarkan lagu-lagu K-pop dan berita ke wilayah Korea Utara.
Meskipun kedua negara secara teknis masih berperang, Presiden Lee berupaya meredakan ketegangan dan menghidupkan kembali dialog yang telah lama terhenti dengan Korea Utara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved