Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kepala FBI Peringatkan Ancaman TikTok saat Senat AS Bersiap Mendukung Larangan

Thalatie K Yani
24/4/2024 06:05
Kepala FBI Peringatkan Ancaman TikTok saat Senat AS Bersiap Mendukung Larangan
Kepala FBI, Christopher Wray, memperingatkan tentang kekhawatiran keamanan terkait aplikasi TikTok.(AFP)

DI saat Senat Amerika Serikat (AS) bersiap menyetujui larangan TikTok, Kepala FBI  menekankan kekhawatiran keamanan tentang aplikasi populer yang dimiliki perusahaan Tiongkok.

Direktur FBI Christopher Wray mengatakan perusahaan induk TikTok, ByteDance, "terikat pada pemerintah Tiongkok" yang "berusaha mencuri kecerdasan buatan kita dan meretas teknologi Amerika setiap hari."

Warga Amerika harus mempertimbangkan "kekuatan, akses, kemampuan, kontrol" TikTok berada di tangan pemerintah dan dinas intelijen Tiongkok, kata Wray dalam sebuah wawancara dengan NBC News.

Baca juga : Penampilan Perdana Joe Biden Di TikTok Timbulkan Kontroversi

Wray mengulangi kekhawatiran TikTok merupakan ancaman terhadap keamanan nasional AS.

TikTok dengan tegas membantah membagikan informasi pengguna kepada pemerintah Tiongkok.

Senat AS bisa memberikan suara pada Selasa mengenai paket bantuan besar untuk Ukraina, dalam undang-undang yang juga menetapkan panggung untuk melarang aplikasi berbagi potongan video TikTok.

Baca juga : Elon Musk Lawan Pelarangan TikTok di AS Meski Berpotensi Menguntungkan Platform X-nya

Pengesahannya hampir pasti setelah Dewan Perwakilan Rakyat -- setelah berbulan-bulan perdebatan -- menyetujui undang-undang yang sangat ditunggu-tunggu itu dengan dukungan bipartisan yang luas.

Top Demokrat Senat Chuck Schumer, yang partainya secara sempit mengendalikan dewan itu, mengatakan bahwa sebuah kesepakatan telah "terkunci" untuk pemungutan suara pada hari Selasa.

Paket akhir mengandung langkah untuk melarang TikTok jika tidak segera memutuskan hubungan dengan perusahaan induknya, ByteDance.

Baca juga : Tiongkok Sebut Tiktok Alami Ketidakadilan di AS

Aplikasi populer tersebut telah menjadi sorotan dari para pembuat kebijakan yang menuduhnya terpengaruh oleh pemerintah Tiongkok, sementara para pendukung telah mengecam larangan sebagai pelanggaran kebebasan berbicara.

Undang-undang tersebut akan memberikan ByteDance waktu setahun untuk menjual TikTok atau dilarang di Amerika Serikat, menurut analis Wedbush Dan Ives.

Pembeli yang mungkin untuk TikTok adalah Microsoft atau Oracle, kata analis tersebut dalam catatan kepada para investor.

"Kekhawatiran lebih luas adalah pembalasan dari Tiongkok bisa datang dari penjualan/pelarangan paksa TikTok ini dan menambah tekanan lebih lanjut bagi perusahaan AS dalam menghadapi hambatan regulasi dan geopolitik... di Tiongkok daratan," tambah Ives.

Meta diperkirakan akan menjadi penerima manfaat terbesar dari larangan TikTok, dengan para penggemar aplikasi itu beralih ke Facebook atau Instagram. (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya