Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Usai Dihantam Badai, UEA Masih Lumpuh

Cahya Mulyana
18/4/2024 15:23
Usai Dihantam Badai, UEA Masih Lumpuh
Kondisi Uni Emirat Arab masih lumpuh usai dihantam badai besar pada tiga hari yang lalu(Giuseppe CACACE / AFP)

SENDI-sendi kehidupan di Uni Emirat Arab (UEA) masih lumpuh usai dilanda badai tiga hari lalu, Senin (16/4).

Operasional bandara yang merupakan transportasi utama di negara ini belum normal karena landasan pacunya sempat dibanjiri air yang mengakibatkan pengalihan, penundaan, dan pembatalan penerbangan.

Bandara utama di Dubai baru menerima penerbangan masuk di Terminal 1, yang digunakan oleh maskapai asing. Tetapi itu pun belum optimal karena kerap tertunda dan terganggu dampak badai.

Baca juga : Banjir Dubai, Bandara dan Jalan-Jalan Terendam Setelah Hujan Deras Terbesar dalam 75 Tahun

Maskapai Emirates, satu-satunya maskapai penerbangan terbesar di bandara tersebut, mengatakan akan melanjutkan check-in penumpang di Dubai pada pukul 09.00 waktu setempat pada Kamis (18/4), menunda proses check-in dari tengah malam menjadi sembilan jam.

Bandara Dubai kesulitan menyediakan makanan bagi para penumpang yang terdampar karena jalan-jalan di dekatnya terhalang oleh air banjir.

Badai tersebut, yang melanda negara tetangga Oman pada Minggu (14/4), menyeberang ke UEA pada Selasa (16/4), membanjiri jalan-jalan dan menyebabkan kemacetan selama berjam-jam karena air hujan menggenangi rumah-rumah.

Baca juga : WNI Aman dari Banjir di Dubai

Satu orang dilaporkan tewas di UEA dan 20 di Oman. Banjir menjebak penduduk di lalu lintas, kantor dan rumah ketika UEA mencatat hujan terlebat dalam 75 tahun terakhir.

Pihak berwenang UEA juga telah meminta pegawai pemerintah dan pelajar untuk tinggal di rumah sementara jalan yang tergenang air dibersihkan.

Para ahli iklim mengatakan kenaikan suhu yang disebabkan oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia menyebabkan terjadinya cuaca yang lebih ekstrem di seluruh dunia.

Baca juga : Banjir di Dubai Memaksa Pengalihan Penerbangan Akibat Cuaca Ekstrem

"Kemungkinan besar badai tersebut dipicu oleh perubahan iklim karena terdapat lebih banyak uap air di udara sehingga sistem badai mana pun dapat mengendap," kata Colleen Colja, ilmuwan iklim di Imperial College London.

Perubahan iklim akan menyebabkan peningkatan suhu, peningkatan kelembapan, dan risiko banjir yang lebih besar di beberapa wilayah Teluk.

Masalah ini dapat menjadi lebih buruk di negara-negara seperti UEA yang kekurangan infrastruktur drainase untuk mengatasi hujan lebat.

Sebuah lembaga pemerintah UEA yang mengawasi penyemaian awan, sebuah proses memanipulasi awan untuk meningkatkan curah hujan, membantah bahwa operasi semacam itu terjadi sebelum badai terjadi.

Kantor berita negara UEA memuat pernyataan dari Presiden Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan yang mengatakan bahwa dia telah memerintahkan pihak berwenang untuk menilai kerusakan dan memberikan dukungan kepada keluarga yang terkena dampak badai. (CNA/Cah)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya