Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
OUTLET berita Amerika Serikat (AS), Axios, melaporkan Presiden Joe Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa dirinya tidak berusaha melemahkannya secara politik. Pernyataan itu muncul dalam panggilan telepon keduanya pada Senin (18/3).
Dua sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui percakapan telepon tersebut mengatakan Netanyahu mengeluhkan pidato Senator Chuck Schumer. Pejabat senior Partai Demokrat yang dekat dengan Biden itu mendorong dilakukannya pemilu segera di Israel dan mengkritik invasi di Gaza.
Netanyahu juga mengecam dukungan Biden terhadap komentar Schumer tersebut dengan menilainya sebagai serangan politik terbuka terhadapnya. Lebih dalam lagi, Netanyahu menyebutkan bahwa sikap terbaru Biden itu sebagai campur tangan dalam politik Israel, kata sumber tersebut.
Baca juga : Perdana Menteri Israel Setuju dengan Permintaan Biden terkait Rafah, Gaza
Selama percakapan tersebut, selain meminta Netanyahu menahan pasukannya menginvasi Gaza melalui darat, Biden juga mengaku tidak berusaha melemahkan Netanyahu atau mencampuri urusan dalam negeri Israel.
Kantor Netanyahu telah mengumumkan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer dan Penasihat Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi akan melakukan perjalanan ke Washington, DC, Amerika Serikat (AS). Agendanya untuk membahas rencana serangan darat Israel di Rafah.
Pengumuman ini muncul setelah adanya permintaan pertemuan dari pemerintahan Biden. Dia berulang kali mengatakan belum melihat rencana Israel yang konkret untuk melindungi warga sipil.
Baca juga : Benjamin Netanyahu Menolak Kritik Joe Biden terhadap Kebijakan Perang Israel di Gaza
Tiga hari lalu, Netanyahu menyetujui rencana invasi ke Rafah, tempat setidaknya 1,5 juta pengungsi Palestina mencari perlindungan. Sekutu dan kritikus Israel memperingatkan Netanyahu agar tidak melakukan invasi ke Rafah, karena khawatir akan jatuhnya banyak korban sipil.
Namun pemerintah Israel mengklaim wilayah di Gaza selatan adalah salah satu benteng terakhir Hamas, yang telah berjanji untuk dilenyapkan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel mengatakan negaranya belum melihat bukti konklusif yang menunjukkan Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata dalam perang Gaza.
Baca juga : Biden Peringatkan Israel Bantuan Gaza Harga Mati
Komentarnya ini muncul sebagai pembelaan atas tuduhan sejumlah pejabat tinggi negara-negara Uni Eropa, PBB dan organisasi di seluruh dunia. Mereka menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai salah satu senjata dalam menginvasi Jalur Gaza.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan bahwa kelaparan yang meluas di Jalur Gaza tidak dapat diterima.
"Kelaparan digunakan sebagai senjata perang," kata Borrell.
Selain itu, dalam sebuah laporan baru, badan amal Inggris, Oxfam, mengatakan kebijakan Israel yang menghalangi bantuan menciptakan badai sempurna yang menyebabkan keruntuhan kemanusiaan. Bahkan juru bicara kantor hak asasi manusia PBB mengatakan bahwa kebijakan Israel ini dapat diduga sebagai kejahatan perang. (Aljazeera/Z-3)
Seorang perempuan berusia 70-an ditangkap otoritas keamanan Israel karena diduga merencanakan pembunuhan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Donald Trump dikabarkan kaget dengan serangan militer Israel yang menargetkan gereja Katolik di Gaza dan gedung pemerintahan Suriah.
Israel menyesal atas insiden serangan yang menghantam satu-satunya gereja Katolik di Gaza.
Israel dan Suriah sepakat melakukan gencatan senjata. Hal tersebut diungkapkan Duta Besar Amerika Serikat untuk Turki merangkap Utusan Khusus untuk Suriah, Thomas Barrack.
JAKSA ICC Karim Khan diperingatkan pada Mei bahwa jika surat perintah penangkapan untuk PM Israel Benjamin Netanyahu tidak dicabut, ia dan ICC akan dihancurkan.
ISU Presiden AS Donald Trump diusulkan PM Israel Benjamin Netanyahu layak menerima Nobel Perdamaian Dunia memicu perdebatan.
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved