Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Joe Biden Bantah Tekan Benjamin Netanyahu Secara Politik

Cahya Mulyana
20/3/2024 10:25
Joe Biden Bantah Tekan Benjamin Netanyahu Secara Politik
Presiden Joe Biden memastikan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa ia tidak berniat untuk melemahkan Netanyahu(AFP)

OUTLET berita Amerika Serikat (AS), Axios, melaporkan Presiden Joe Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa dirinya tidak berusaha melemahkannya secara politik. Pernyataan itu muncul dalam panggilan telepon keduanya pada Senin (18/3).

Dua sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui percakapan telepon tersebut mengatakan Netanyahu mengeluhkan pidato Senator Chuck Schumer. Pejabat senior Partai Demokrat yang dekat dengan Biden itu mendorong dilakukannya pemilu segera di Israel dan mengkritik invasi di Gaza.

Netanyahu juga mengecam dukungan Biden terhadap komentar Schumer tersebut dengan menilainya sebagai serangan politik terbuka terhadapnya. Lebih dalam lagi, Netanyahu menyebutkan bahwa sikap terbaru Biden itu sebagai campur tangan dalam politik Israel, kata sumber tersebut.

Baca juga : Perdana Menteri Israel Setuju dengan Permintaan Biden terkait Rafah, Gaza

Selama percakapan tersebut, selain meminta Netanyahu menahan pasukannya menginvasi Gaza melalui darat, Biden juga mengaku tidak berusaha melemahkan Netanyahu atau mencampuri urusan dalam negeri Israel.

Kantor Netanyahu telah mengumumkan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer dan Penasihat Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi akan melakukan perjalanan ke Washington, DC, Amerika Serikat (AS). Agendanya untuk membahas rencana serangan darat Israel di Rafah.

Pengumuman ini muncul setelah adanya permintaan pertemuan dari pemerintahan Biden. Dia berulang kali mengatakan belum melihat rencana Israel yang konkret untuk melindungi warga sipil.

Baca juga : Benjamin Netanyahu Menolak Kritik Joe Biden terhadap Kebijakan Perang Israel di Gaza

Tiga hari lalu, Netanyahu menyetujui rencana invasi ke Rafah, tempat setidaknya 1,5 juta pengungsi Palestina mencari perlindungan. Sekutu dan kritikus Israel memperingatkan Netanyahu agar tidak melakukan invasi ke Rafah, karena khawatir akan jatuhnya banyak korban sipil.

Namun pemerintah Israel mengklaim wilayah di Gaza selatan adalah salah satu benteng terakhir Hamas, yang telah berjanji untuk dilenyapkan. 

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel mengatakan negaranya belum melihat bukti konklusif yang menunjukkan Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata dalam perang Gaza.

Baca juga : Biden Peringatkan Israel Bantuan Gaza Harga Mati

Komentarnya ini muncul sebagai pembelaan atas tuduhan sejumlah pejabat tinggi negara-negara Uni Eropa, PBB dan organisasi di seluruh dunia. Mereka menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai salah satu senjata dalam menginvasi Jalur Gaza.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan bahwa kelaparan yang meluas di Jalur Gaza tidak dapat diterima. 

"Kelaparan digunakan sebagai senjata perang," kata Borrell.

Selain itu, dalam sebuah laporan baru, badan amal Inggris, Oxfam, mengatakan kebijakan Israel yang menghalangi bantuan menciptakan badai sempurna yang menyebabkan keruntuhan kemanusiaan. Bahkan juru bicara kantor hak asasi manusia PBB mengatakan bahwa kebijakan Israel ini dapat diduga sebagai kejahatan perang. (Aljazeera/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya