Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
MENTERI Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengungkapkan dari sekitar 30 ribu yang tewas oleh invasi Israel di Gaza, 25 ribu di antaranya merupakan perempuan dan anak-anak. Data itu ia ungkapan saat ditanya seorang anggota Kongres AS dalam sidang pada Kamis (29/2).
“Jumlahnya (korban tewas perempuan dan anak-anak) lebih dari 25 ribu,” jawabnya.
Ketika ditanya Anggota Kongres Ro Khanna mengenai pengiriman senjata dan amunisi AS ke Israel melanggar hukum internasional, Austin tidak dapat menjelaskan angka pastinya. Itu termasuk amunisi berpemandu presisi yang telah dikirim oleh AS ke Israel.
Baca juga : Badan Bantuan Pengungsi Palestina UNRWA di Ambang Kehancuran
“Jumlahnya sekitar 21 ribu amunisi berpemandu presisi,” kata Khanna.
Khanna juga mempertanyakan Austin soal kemungkinan menarik bantuan militer dari Israel jika Israel melanjutkan rencana invasi darat ke Rafah. Austin memebelokan isu dengan mengatakan rencana Israel harus dipastikan kredibel untuk menjamin keselamatan 1,5 juta warga Palestina yang berlindung di kota paling selatan tersebut.
Austin juga ditanya mengenai akhir dari penjualan senjata AS ke Israel. Menurut dia keputusan itu sepenuhnya berada di tangan atasannya, Presiden Joe Biden.
Baca juga : Menang di Michigan, Biden Diprotes Perang Israel di Gaza
“Saya berharap ketika kita memberikan amunisi kepada sekutu dan mitra, mereka akan menggunakannya dengan cara yang bertanggung jawab,” kata Austin.
Namun beberapa jam setelah sidang, Juru Bicara Pentagon Sabrina Singh membantah perkiraan Austin tersebut. Angka kematian perempuan dan anak-anak dengan alasan bahwa perkiraan tersebut berasal dari Kementerian Kesehatan Gaza dan bukan dari intelijen AS.
“Kami tidak dapat memverifikasi secara independen jumlah korban di Gaza,” kata Singh.
Baca juga : Daftar Bantuan AS untuk Membumihanguskan Gaza, Apa Saja?
Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan bahwa jumlah korban tewas telah melampaui 30 ribu, termasuk 12.300 anak-anak dan 8.400 perempuan.
Sidang tersebut berlangsung setelah pihak berwenang di Gaza melaporkan bahwa pasukan Israel telah membunuh lebih dari 100 orang yang sedang mengumpulkan bantuan makanan di Gaza.
Israel menyalahkan kerumunan, penginjakan dan sopir truk Gaza atas kematian tersebut. Namun kejadian versi Israel berubah seiring berjalannya waktu.
Baca juga : Israel Hantam Rafah saat Perundingan Gencatan Senjata Berlangsung
Melaporkan dari Yerusalem Timur yang diduduki, Bernard Smith dari Al Jazeera mengatakan militer Israel awalnya mencoba menyalahkan massa dan mengatakan bahwa puluhan orang terluka akibat terlindas dan terinjak-injak ketika truk bantuan tiba.
“Dan kemudian, setelah beberapa kali mendesak, Israel melanjutkan dengan mengatakan bahwa pasukan mereka merasa terancam, bahwa ratusan tentara mendekati pasukan mereka dengan cara yang menimbulkan ancaman bagi mereka sehingga mereka merespons dengan melepaskan tembakan,” kata Smith.
Namun mereka tidak menjelaskan bagaimana orang-orang itu bisa menimbulkan ancaman. Para saksi bersikeras bahwa penyerbuan itu terjadi hanya setelah pasukan Israel mulai menembaki orang-orang yang mencari makanan.
Gedung Putih mengatakan penembakan massal tersebut perlu diselidiki secara menyeluruh. (Z-8)
Israel memberikan izin khusus kepada Indonesia untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui jalur udara (airdrop) ke Gaza.
RIBUAN warga Israel turun ke jalan pada Minggu (17/8) memprotes kebijakan PM Benjamin Netanyahu dan menyerukan diakhirinya perang di Gaza serta mendesak pembebasan para sandera.
AS menghentikan semua visa kunjungan bagi warga Jalur Gaza sambil menunggu peninjauan yang lengkap dan menyeluruh.
RIBUAN warga Israel kembali turun ke jalan pada Minggu (17/8) menuntut diakhiri perang di Jalur Gaza, Palestina.
BADAN PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) kembali menyerukan tindakan mendesak menyusul kematian anak-anak akibat kelaparan di Jalur Gaza.
RIBUAN warga Palestina terpaksa meninggalkan lingkungan Zeitoun di selatan Kota Gaza, setelah beberapa hari serangan udara dan operasi militer Israel
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan di Alaska pada Jumat (15/8) waktu setempat.
RUSIA dikabarkan siap menyerahkan sebagian kecil wilayah Ukraina yang saat ini mereka duduki. Sebagai gantinya, Kyiv akan diminta menyerahkan sebagian besar wilayah timurnya.
AS menghentikan semua visa kunjungan bagi warga Jalur Gaza sambil menunggu peninjauan yang lengkap dan menyeluruh.
PRESIDEN AS Donald Trump berencana mendukung usulan yang memungkinkan Rusia mengambil alih wilayah Ukraina yang tidak diduduki sebagai bagian dari perjanjian damai.
PERTEMUAN antara Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Anchorage, Alaska, Jumat waktu setempat atau Sabtu WIB, berakhir tanpa kesepakatan gencatan senjata di Ukraina.
Sebanyak 54% warga Amerika Serikat yakin konsumsi alkohol berdampak negatif bagi kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved