Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mewaspadai potensi provokasi yang dilakukan Korea Utara menjelang pemilihan umum (pemilu) anggota legislatif Korea Selatan, pada April mendatang.
"Korea Utara sangat mungkin melakukan berbagai provokasi dan perang psikologis guna menciptakan kebingungan sosial dan memecah belah opini masyarakat menjelang pemilihan umum tahun ini," kata Presiden Yoon saat upacara pelantikan Korps Pelatihan Perwira Cadangan di Sekolah Kadet Militer Angkatan Darat, Goesan, Korea Selatan, Rabu (28/2).
Dalam kesempatan tersebut, Yoon menegaskan bahwa militer harus bersatu dengan rakyat untuk mengalahkan rencana provokasi Korea Utara. Yoon juga menekankan pentingnya mencapai perdamaian melalui kekuatan sendiri, bukan perdamaian palsu yang hanya mengandalkan belas kasih pihak lain.
Baca juga : Kim Jong Un Ancam 'Menghancurkan' Korea Selatan
Dia menyampaikan bahwa Korea Utara adalah satu-satunya negara di dunia yang telah melegalkan penggunaan senjata nuklir dan terus menebar ancaman ke Korea Selatan.
Negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un tersebut juga menyebut Korea Selatan sebagai musuh utama dan mengancam akan menduduki Korea Selatan sepenuhnya.
"Pemerintah dan militer kami akan mempertahankan kesiapan sikap yang kuat dan tegas sehingga Korea Utara tidak berani menantang Republik Korea dan jika Korea Utara melakukan provokasi, maka akan segera ditanggapi dengan sekuat tenaga," tegas Yoon.
Lebih lanjut Yoon berjanji untuk menyelesaikan rezim pencegahan nuklir terpadu yang merupakan program kerja sama antara Korea Selatan dan Amerika Serikat. Mereka akan mempercepat pengembangan sistem tiga sumbu untuk memblokir ancaman nuklir Korea Utara.
Sistem tiga sumbu tersebut melibatkan pertahanan anti-rudal, sebuah program untuk melumpuhkan nuklir-nuklir milik Korea Utara. (Ant/Z-11)
PRESIDEN Korea Selatan yang baru dilantik, Lee Jae-myung, berjanji akan memulihkan stabilitas politik dan ekonomi di negaranya serta membuka kembali jalur dialog dengan Korea Utara.
KOREA Selatan bersiap melaksanakan pemilihan umum (pemilu) untuk memilih presiden berikutnya. Negeri Gingseng itu menghadapi tantangan tarif Donald Trump hingga unifikasi dengan Korea Utar
Laporan internasional mengungkap Korea Utara telah mengirim jutaan peluru dan ribuan pasukan ke Rusia, membantu serangan terhadap Ukraina.
Korea Utara menuding sistem pertahanan rudal "Golden Dome" Presiden Trump sebagai langkah berbahaya menuju militerisasi luar angkasa.
Pimpinan Korea Utara Kim Jong-un murka saat kapal perang Korea Utara hancur dalam peluncuran yang gagal.
Korea Utara memulai pembangunan jembatan jalan raya pertama ke Rusia di atas Sungai Tumen.
Tuntutan AS agar Iran menghentikan pengayaan uranium adalah 'kesalahan besar,' kata Ali Khamenei, seperti dikutip oleh kantor berita ISNA.
MENTERI Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyampaikan apresiasinya atas sikap konstruktif Turki terhadap negosiasi nuklir antara Iran dan AS, yang dimediasi oleh Oman.
Perjanjian kerja sama energi yang lebih luas diharapkan akan segera ditandatangani.
Presiden Donald Trump memberikan tenggat waktu dua bulan bagi Iran untuk mencapai kesepakatan baru terkait program nuklirnya.
Investasi nuklir dunia akan naik dari saat ini USD 65 miliar per tahun menjadi USD 70 miliar per tahun pada 2030.
Nota kesepahaman baru ini menggarisbawahi kemitraan antara ASNO dan BAPETEN, yang dibangun di atas nilai-nilai saling menghormati, kolaborasi, dan komitmen bersama terhadap nonproliferasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved