Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOMITE Menteri Luar Negeri (Menlu) Liga Arab dan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) yang dihadiri Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres secara khusus membahas isu Palestina. Negara-negara kuat secara ekonomi dan militer diminta menghentikan standar ganda terhadap Palestina.
Sebagaimana diketahui, Komite Menlu mendapat mandat dari KTT Liga Arab-OKI di Riyadh November lalu, untuk menggalang dukungan internasional bagi Palestina. Menlu yang hadir dalam pertemuan dengan Sekjen adalah dari Indonesia, Arab Saudi, Yordania, Palestina, dan juga Mesir. Pertemuan berlangsung dengan sangat terbuka.
"Pertama, kami (grup para Menlu) menyampaikan apresiasi atas dukungan sekjen PBB terhadap isu Palestina ini. Yang kedua, kami tekankan betapa jelasnya double standard yang diterapkan oleh sejumlah negara untuk isu Palestina ini," kata Retno terkait agenda yang digelar di Jenewa, Swiss, Senin (26/2), itu melalui keterangan resmi, Selasa (27/2).
Baca juga : Diveto AS, Retno Sesalkan Gagalnya Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Pesan ketiga, kata Retno, dunia perlu bekerja keras untuk menyelamatkan lembaga PBB yang mengurusi pengungsi dan bantuan untuk Palestina atau UNRWA. Mengingat pentingnya UNRWA bagi para pengungsi Palestina, bukan saja yang tinggal di Gaza namun juga di Tepi Barat, Yordania, Syria dan lain-lain.
Para Menlu OKI yang hadir menyampaikan kembali komitmennya untuk terus berjuang bagi Palestina. "Solusi dua negara atau two state solution menjadi satu-satunya solusi dan ini penting untuk terus menjadi pedoman bagi kita semua," jelasnya.
Retno mengatakan isu Palestina banyak dibahas di semua event yang dilakukan di markas besar PBB di Jenewa. Termasuk dalama side event khusus untuk palestina dengan tema Human Rights Situation in the Occupied Palestinian Territory dan diselenggarakan oleh Palestina.
Baca juga : Ini Hasil Safari Retno dan OKI di London dan Paris
"Para Menlu yang tergabung dalam Komite Menlu Liga Arab dan OKI, yang tadi saya sebutkan, Menlu Arab Saudi, Yordania, Mesir, saya sendiri, dan tentunya Palestina turut hadir dalam side event ini," katanya.
Menurut Retno, negara-negara yang benar-benar menghormati dan menjalankan hak asasi manusia (HAM) akan terus melawan Israel. Semuanya tengah menyoroti pelanggaran berat HAM oleh Israel di Gaza hingga pelanggaran terhadap Hukum Internasional oleh Israel.
"Kita berperang melawan double standard dan kita juga berperang melawan ketidakadilan terhadap Palestina," jelasnya.
Baca juga : Menlu OKI Desak Prancis Dukung Penyelesaian Krisis di Jalur Gaza
Dalam forum itu, Retno mendorong gencatan senjata sangat diperlukan jika ingin melihat perbaikan situasi di Gaza. Bantuan kemanusiaan harus dicukupi dan berkelanjutan untuk penduduk di Gaza.
Penduduk yang tinggal di Gaza Utara saat ini banyak yang mengalami kelaparan. Dunia harus mendukung kerja UNRWA, kita harus menyelamatkan UNRWA karena terkait dengan hidup jutaan pengungsi Palestina.
"Isu mengenai UNRWA ini banyak disebut teman-teman oleh para Menlu yang hadir di dalam side event ini. kita harus terus melawan pemberlakukan double standard, dan sekali lagi isu double standard ini
juga banyak disebut oleh para Menlu dan keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) seharusnya mengikat bagi semua negara termasuk Israel," pungkasnya. (Z-6)
“Indonesia mengecam keras semua tindakan yang dilakukan oleh Israel. Yang lebih melukai lagi, tindakan tersebut dilakukan di bulan suci Ramadan dan di hari Raya Idul Fitri,” kata Retno
Ke depannya, Yon Machmudi menilai perlu ada langkah yang lebih konkret dari sekedar kecaman dari para negara anggota OKI.
Dewan Hak Asasi Manusia PBB akan mengadakan sesi khusus tentang konflik terbaru, Kamis (27/5), atas permintaan Pakistan, sebagai koordinator OKI, dan Palestina.
Serangan udara Israel dan tembakan artileri di Gaza menewaskan 253 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.900 orang dalam 11 hari konflik sejak 10 Mei 2021.
OKI menyerukan kepada kepemimpinan Afghanistan di masa depan dan masyarakat internasional untuk memastikan Afghanistan tidak pernah lagi digunakan sebagai platform atau surga bagi teroris
Pertemuan itu kemungkinan menjadi pertemuan internasional terbesar tentang Afghanistan sejak kembalinya Taliban.
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Terinspirasi dari era Art Deco tahun 1920-1930, Khanaan memadukan budaya motif khas era tersebut dengan tampilan yang ramping dan linier serta ornamen yang stylish
Pemkab Bandung siap melakukan langkah-langkah kongkret yang bisa dilakukan dalam rangka menyikapi perjuangan rakyat Palestina.
Penggalangan dana dilakukan saat ribuan warga melakukan aksi damai bela Palestina
Donasi yang terkumpul sudah ditransferkan kepada lembaga yang menyalurkan langsung bantuan. Pengumpulan donasi tahap kedua ditargetkan bisa mencapai Rp200 juta.
Kegiatan yang diikuti seribuan umat muslim tersebut diisi dengan doa bersama serta penggalangan dana
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved