Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemimpin Yakuza Didakwa AS Perdagangkan Senjata Nuklir dari Myanmar

Cahya Mulyana
22/2/2024 08:55
Pemimpin Yakuza Didakwa AS Perdagangkan Senjata Nuklir dari Myanmar
AS mendakwa Takeshi Ebisawa, pemimpin Yakuza, dan anggotanya Somphop Singhasiri karena dugaan perdagangan bahan nuklir dari Myanmar.(NY Net)

AMERIKA Serikat (AS) telah mendakwa pemimpin yakuza Takeshi Ebisawa dan salah satu anggotanya Somphop Singhasiri memperdagangkan bahan nuklir dari Myanmar, untuk membeli senjata ilegal.

Menurut dakwaan pengganti yang dibuka di pengadilan Manhattan, Takeshi Ebisawa dan Somphop Singhasiri sebelumnya juga telah didakwa pada April 2022. Tuduhannya berupa perdagangan narkoba dan pelanggaran senjata api. Keduanya dikembalikan ke penjara.

“Terdakwa dituduh berkonspirasi untuk menjual bahan nuklir tingkat senjata dan narkotika mematikan dari Burma (Myanmar), dan membeli persenjataan militer atas nama kelompok pemberontak bersenjata,” kata Asisten Jaksa Agung Matthew Olsen dari Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman.

Baca juga : AS dan Inggris Serang Sejumlah Sasaran Houthi di Yaman

Menurut dia sangat membayangkan bagi keamanan dunia jika tindakan keduanya berhasil. Departemen Kehakiman akan meminta pertanggungjawaban mereka yang memperdagangkan materi ini dan mengancam keamanan nasional AS dan stabilitas internasional.

Persenjataan militer yang akan menjadi bagian dari kesepakatan senjata tersebut termasuk rudal permukaan ke udara, demikian tuduhan dalam dakwaan. Jaksa menuduh Ebisawa dengan berani memindahkan material yang mengandung uranium dan plutonium tingkat senjata, serta obat-obatan, dari Myanmar.

Mulai 2020, Ebisawa membual kepada petugas yang menyamar bahwa dia memiliki akses ke bahan nuklir dalam jumlah besar yang ingin dia jual. Dia memberikan foto bahan tersebut di samping penghitung Geiger yang mencatat radiasi.

Baca juga : Lagi, Korea Utara Tembakkan Rudal Jelajahnya. Korsel Langsung Kontak AS

Selama operasi tangkap tangan yang melibatkan agen yang menyamar, pihak berwenang Thailand membantu penyelidik AS untuk menyita dua bahan bubuk berwarna kuning yang oleh terdakwa digambarkan sebagai "kue kuning".

“Laboratorium (AS) menetapkan komposisi isotop plutonium yang ditemukan dalam Sampel Nuklir adalah tingkat senjata, artinya plutonium tersebut, jika diproduksi dalam jumlah yang cukup, akan cocok untuk digunakan dalam senjata nuklir,” kata pernyataan Departemen Kehakiman.

Salah satu rekan konspirator Ebisawa menyatakan telah menyediakan lebih dari 2.000 kg Thorium-232 dan lebih dari 100 kg uranium dalam senyawa U3O8. Itu mengacu pada senyawa uranium yang biasa ditemukan dalam bubuk konsentrat uranium yang dikenal sebagai kue kuning.

Baca juga : AS dan Sekutu Peringati  Houthi ketika Serangan Kapal Mengguncang Perdagangan Global

Surat dakwaan tersebut menyatakan bahwa Ebisawa menyarankan penggunaan hasil penjualan bahan nuklir untuk mendanai pembelian senjata atas nama kelompok pemberontak etnis di Myanmar.

Ebisawa menghadapi hukuman minimal 25 tahun penjara karena berupaya memperoleh rudal permukaan-ke-udara, dan 20 tahun penjara tambahan karena perdagangan bahan nuklir secara internasional.

Jaksa menggambarkan Ebisawa sebagai pemimpin sindikat kejahatan terorganisir Yakuza, jaringan kriminal transnasional Jepang yang sangat terorganisir yang memperdagangkan narkotika dan senjata skala besar. (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya