Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Presiden Rusia Vladimir Putin menilai Presiden AS Joe Biden sebagai orang yang lebih mudah diprediksi dibandingkan Donald Trump, namun ia mengatakan Rusia siap bekerja sama dengan siapa pun yang memenangkan pemilu AS November nanti.
"Biden, dia lebih berpengalaman. Dia mudah ditebak, dia adalah politisi yang sudah ketinggalan zaman,” ujar Putin ketika ditanya oleh seorang jurnalis mengenai prediksi dan padangannya terkait rivalitas antara petahana dari Partai Demokrat itu dan calon dari Partai Republik (Trump), dalam Pemilu AS.
Putin menepis keraguan tentang usia dan kesehatan Biden, karena presiden tersebut akan berusia 82 tahun hanya beberapa minggu setelah pemilu.
Baca juga : Separuh Warga Dunia akan Gelar Pemilu di 2024
“Ketika saya bertemu Biden tiga tahun lalu, memang benar, orang-orang sudah membicarakan ketidakmampuannya, tapi saya tidak melihat hal seperti itu,” kata Putin, merujuk pada pertemuannya dengan Biden di Jenewa, Swiss, pada 2021 lalu.
Meski begitu, Putin menyatakan penolakannya yang kuat terhadap kebijakan luar negeri Washington di bawah kepemimpinan Biden.
“Apa yang harus kita periksa adalah posisi politik, dan posisi pemerintahan saat ini sangat merugikan dan salah,” kata Putin.
Baca juga : Trump Membela Kontribusinya terhadap NATO Meski Menuai Kritik
Pemerintahan Biden telah menggiring negara-negara Barat untuk membantu Ukraina dalam konflik dengan Rusia yang telah berlangsung dalam dua tahun terakhir ini.
Pernyataan preferensi Biden muncul meskipun ia mengkritik keras Putin, dan setelah Trump dalam berbagai kesempatan menyatakan kekagumannya terhadap pemimpin Kremlin tersebut.
Calon presiden dari Partai Republik juga mendapat kritik keras setelah baru-baru ini menyatakan bahwa ia akan mendorong Rusia untuk menyerang negara NATO mana pun yang menurutnya tidak membayar cukup uang untuk mendukung aliansi tersebut.
Baca juga : Biden Kecam Komentar Trump Terkait NATO sebagai "Mengerikan dan Berbahaya"
“Saya berteman baik dengannya, namun dia tidak menginginkan saya, dia menginginkan Biden,” kata mantan presiden tersebut tentang Putin. (AFP/M-3)
Baca juga : Jalan Terjal Papa Joe untuk Bertahan di Singgasana
MANTAN Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, didiagnosis mengidap kanker prostat agresif.
Mantan Presiden AS Joe Biden menyatakan terima kasih akan dukungan dari seluruh dunia akan diagnosis kanker prostat agresif yang dideritanya.
Mantan Presiden AS Joe Biden baru saja didiagnosis kanker prostat agresif. Kenali lebih lanjut tentang penyakit ini.
Donald Trump mendoakan mantan presiden AS Joe Biden segara pulih dari kanker prostat agresif.
Kantor pribadi mantan Presiden Amerika Serikat mengungkapkan Joe Biden didiagnosa kanker prostat. Saat ini kanker tersebut telah menyaber ke tulangnya.
Biden memperingatkan bahwa pemotongan tunjangan Jaminan Sosial berisiko menghancurkan kehidupan jutaan pensiunan yang bergantung pada program tersebut untuk bertahan hidup.
Cara terbaik untuk mengakhiri perang yang mengerikan antara Rusia dan Ukraina adalah melalui “Kesepakatan Perdamaian” yang komprehensif.
Trump mendukung rencana Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina dengan menyerahkan wilayah yang belum ditaklukkan kepada Rusia.
Trump dan Putin menunjukkan sikap optimistis usai melangsungkan pertemuan tertutup selama lebih dari tiga jam.
PERTEMUAN antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menghasilkan kesepakatan, kini keputusan selanjutnya disebut tergantung pada Zelensky.
PERTEMUAN antara Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Anchorage, Alaska, Jumat waktu setempat atau Sabtu WIB, berakhir tanpa kesepakatan gencatan senjata di Ukraina.
Pemerintahan Trump batalkan perintah mengganti Kepala Kepolisian Washington DC, Pamela Smith, dengan Kepala DEA.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved