Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tiga Tentaranya Tewas di Yordania, AS Siapkan Serangan Besar

Cahya Mulyana
29/1/2024 10:55
Tiga Tentaranya Tewas di Yordania, AS Siapkan Serangan Besar
Presiden AS Joe Biden(Kent Nishimura / AFP)

Tiga tentara Amerika Serikat (AS) tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan pesawat tak berawak di timur laut Yordania, dekat perbatasan Suriah pada Minggu (28/1). Pemerintah AS berjanji akan membalasnya dengan serangan besar-besaran.

Presiden AS Joe Biden menuduh aksi militer itu dilancarkan kelompok-kelompok yang didukung Iran. Itu menjadi serangan mematikan pertama terhadap pasukan AS sejak perang Israel-Hamas meletus pada Oktober, dan menimbulkan gelombang kejutan di seluruh Timur Tengah.

“Meskipun kami masih mengumpulkan fakta-fakta serangan ini, kami tahu serangan itu dilakukan oleh kelompok militan radikal yang didukung Iran yang beroperasi di Suriah dan Irak,” kata Biden.

AS, kata Biden, akan meminta pertanggungjawaban semua pihak pada waktu dan cara tertentu. Biden kemudian mengheningkan cipta bagi tiga anggota militer yang tewas itu dalam acara kampanye di Carolina Selatan. “Kami akan merespons," katanya.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga menyampaikan ancaman serupa. Dia dan pejabat senior lainnya memberi pengarahan kepada Biden pada hari sebelumnya mengenai serangan itu.

Selain tiga tentara yang tewas setidaknya ada 34 personel lainnya yang terluka dalam serangan tersebut, namun jumlahnya dapat terus bertambah banyak. Delapan personel dievakuasi dari Yordania untuk mendapatkan perawatan serius.

Dua pejabat AS mengatakan pesawat tak berawak itu menyerang di dekat barak pada pagi hari sehingga menimbulkan korban yang sangat banyak. Kelompok Perlawanan Islam di Irak mengklaim telah melakukan serangan di tiga pangkalan, termasuk satu di perbatasan Yordania-Suriah.

Serangan tersebut merupakan eskalasi besar dari situasi yang sudah tegang di Timur Tengah usai pecahnya konflik di Gaza. (AFP/CNA/M-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya