Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
TIGA sandera yang dibunuh tentara Israel di Jalur Gaza, Palestina, ditembak bahkan ketika mereka membawa bendera putih dan berteriak minta tolong dalam bahasa Ibrani. Ini dikatakan seorang pejabat militer pada Sabtu (16/12).
Israel berduka atas kematian Yotam Haim, Alon Shamriz, dan Samer El-Talalqa, yang terbunuh di lingkungan Kota Gaza pada Jumat (15/12). Ini akibat tentara salah mengira mereka sebagai ancaman.
Membawa kembali tawanan yang diambil militan Hamas pada 7 Oktober menjadi alasan utama yang disebutkan tentara atas serangan mereka di Gaza. Pembunuhan ketiga sandera, semua berusia dua puluhan, memicu protes di Tel Aviv.
Baca juga: Tentara Israel Akui Keliru Bunuh 3 Tawanan di Gaza
Pada Sabtu, seorang pejabat militer merinci temuan penyelidikan awal yang sedang berlangsung atas kematian mereka dalam pengarahan virtual kepada wartawan.
Ketiganya, "Muncul puluhan meter dari salah satu posisi pasukan kami," katanya. "Semua tanpa baju dan ada tongkat yang ada kain putihnya di atasnya," ujarnya tanpa mau disebutkan namanya.
Seorang tentara melihat mereka dan, "Merasa terancam serta melepaskan tembakan," kata pejabat itu.
Baca juga: Hapag-Lloyd Jerman Tunda Pengiriman Kapal lewat Laut Merah
"Dia menyatakan bahwa mereka teroris. Mereka (tentara) melepaskan tembakan. Dua orang tewas seketika, satu orang terluka dan berlari kembali ke dalam gedung."
Pejabat itu mengatakan tentara tersebut mendengar, "Teriakan minta tolong dalam bahasa Ibrani".
"Komandan batalion segera mengeluarkan perintah gencatan senjata. Namun sekali lagi, terjadi lagi tembakan ke arah korban ketiga dan dia juga tewas," kata pejabat tersebut.
Dia menambahkan bahwa ada kemungkinan para sandera, "Ditinggalkan atau melarikan diri."
Dia juga mengatakan bahwa beberapa ratus meter jauhnya, "Ada bangunan dengan tanda SOS di atasnya." Tentara sedang menyelidiki ada tidaknya hubungan antara bangunan tersebut dan para sandera.
Pejabat militer mengatakan pembunuhan itu, "Bertentangan dengan aturan keterlibatan kami."
Dia menyebutnya sebagai peristiwa tragis dan hari yang sangat berat. Namun, terjadi pertempuran sengit di wilayah tersebut dan pasukan berada di bawah tekanan yang kuat.
"Para teroris, mereka bergerak dengan pakaian sipil. Mereka mengenakan sepatu kets dan celana jins. Dan ada banyak penyergapan di sana."
Dia mengatakan para pejuang telah, "Mencoba menarik kami ke perangkap," dengan taktik yang menipu. "Aturan keterlibatan sedang dikirim lagi ke semua angkatan," katanya.
Ketiga sandera tersebut termasuk di antara sekitar 250 orang yang diculik dalam serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel, yang menewaskan sekitar 1.140 orang, sebagian besar warga sipil, menurut data Israel.
Bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan membawa kembali para sandera, Israel melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap gerakan Islam Palestina yang telah menyebabkan sebagian besar Jalur Gaza hancur. Pemerintah Hamas di wilayah tersebut mengatakan perang tersebut telah menewaskan sedikitnya 18.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. (AFP/Z-2)
STAF medis Rumah Sakit Al-Shifa yang mengalami krisis bahan bakar di Jalur Gaza utara terpaksa merawat tiga hingga empat bayi baru lahir di dalam satu inkubator.
TAHANAN administratif yang mendekam di penjara-penjara Israel sudah mencapai setidaknya 3.600 orang hingga awal Juli tahun ini.
PBB menyampaikan laporan terbaru mengenai kondisi memprihatinkan di Jalur Gaza, Palestina. Berdasarkan data OCHA, hampir seluruh wilayah Gaza kini berada di bawah kendali militer Israel.
POLISI federal Belgia menangkap dua tentara Israel yang menghadapi tuduhan kejahatan perang di Jalur Gaza, Palestina, menyusul pengaduan dari dua kelompok hak asasi manusia.
PADA Jumat (18/7) dini hari, sekelompok pemukim Israel membantai ratusan domba dan memukul serta mencuri beberapa domba lain di al-Miteh, Lembah Yordan, Tepi Barat yang diduduki.
CALON wali kota New York City, AS, dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, dicecar lebih dari 100 eksekutif dalam acara yang digelar Partnership for New York City.
Krisis kemanusiaan Gaza semakin parah, lebih dari 100 organisasi kemanusiaan memperingatkan kelaparan massal.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 95 warga sipil tewas akibat tembakan militer Israel dalam 24 jam terakhir saat sedang menunggu bantuan di lokasi distribusi.
Sebanyak 28 negara menyerukan akhir segera perang di Gaza. Mereka mengecam model distribusi bantuan Israel yang dinilai berbahaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved