Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Sandera Gaza yang Dibunuh Pasukan Israel Bawa Bendera Putih

Wisnu Arto Subari
16/12/2023 21:29
Sandera Gaza yang Dibunuh Pasukan Israel Bawa Bendera Putih
Anak-anak dan orangtua berkumpul untuk mendukung anak-anak Gaza, Palestina, saat demonstrasi di luar Kongres Deputi Spanyol, Madrid.(AFP/Oscar Del Pozo.)

TIGA sandera yang dibunuh tentara Israel di Jalur Gaza, Palestina, ditembak bahkan ketika mereka membawa bendera putih dan berteriak minta tolong dalam bahasa Ibrani. Ini dikatakan seorang pejabat militer pada Sabtu (16/12).

Israel berduka atas kematian Yotam Haim, Alon Shamriz, dan Samer El-Talalqa, yang terbunuh di lingkungan Kota Gaza pada Jumat (15/12). Ini akibat tentara salah mengira mereka sebagai ancaman.

Membawa kembali tawanan yang diambil militan Hamas pada 7 Oktober menjadi alasan utama yang disebutkan tentara atas serangan mereka di Gaza. Pembunuhan ketiga sandera, semua berusia dua puluhan, memicu protes di Tel Aviv.

Baca juga: Tentara Israel Akui Keliru Bunuh 3 Tawanan di Gaza

Pada Sabtu, seorang pejabat militer merinci temuan penyelidikan awal yang sedang berlangsung atas kematian mereka dalam pengarahan virtual kepada wartawan.

Ketiganya, "Muncul puluhan meter dari salah satu posisi pasukan kami," katanya. "Semua tanpa baju dan ada tongkat yang ada kain putihnya di atasnya," ujarnya tanpa mau disebutkan namanya.

Seorang tentara melihat mereka dan, "Merasa terancam serta melepaskan tembakan," kata pejabat itu.

Baca juga: Hapag-Lloyd Jerman Tunda Pengiriman Kapal lewat Laut Merah

"Dia menyatakan bahwa mereka teroris. Mereka (tentara) melepaskan tembakan. Dua orang tewas seketika, satu orang terluka dan berlari kembali ke dalam gedung."

Pejabat itu mengatakan tentara tersebut mendengar, "Teriakan minta tolong dalam bahasa Ibrani".

"Komandan batalion segera mengeluarkan perintah gencatan senjata. Namun sekali lagi, terjadi lagi tembakan ke arah korban ketiga dan dia juga tewas," kata pejabat tersebut.

Dia menambahkan bahwa ada kemungkinan para sandera, "Ditinggalkan atau melarikan diri."

Dia juga mengatakan bahwa beberapa ratus meter jauhnya, "Ada bangunan dengan tanda SOS di atasnya." Tentara sedang menyelidiki ada tidaknya hubungan antara bangunan tersebut dan para sandera.

Pejabat militer mengatakan pembunuhan itu, "Bertentangan dengan aturan keterlibatan kami."

Dia menyebutnya sebagai peristiwa tragis dan hari yang sangat berat. Namun, terjadi pertempuran sengit di wilayah tersebut dan pasukan berada di bawah tekanan yang kuat.

"Para teroris, mereka bergerak dengan pakaian sipil. Mereka mengenakan sepatu kets dan celana jins. Dan ada banyak penyergapan di sana."

Dia mengatakan para pejuang telah, "Mencoba menarik kami ke perangkap," dengan taktik yang menipu. "Aturan keterlibatan sedang dikirim lagi ke semua angkatan," katanya.

Ketiga sandera tersebut termasuk di antara sekitar 250 orang yang diculik dalam serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel, yang menewaskan sekitar 1.140 orang, sebagian besar warga sipil, menurut data Israel.

Bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan membawa kembali para sandera, Israel melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap gerakan Islam Palestina yang telah menyebabkan sebagian besar Jalur Gaza hancur. Pemerintah Hamas di wilayah tersebut mengatakan perang tersebut telah menewaskan sedikitnya 18.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. (AFP/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik