Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Banyak Sekolah di Korsel Terancam Tutup karena Semakin Sedikit Anak Lahir

Zubaedah Hanum
04/12/2023 21:08
Banyak Sekolah di Korsel Terancam Tutup karena Semakin Sedikit Anak Lahir
Para Orang tua mengantar anaknya sampai gerbang sekolah di Seoul, Korsel.(AFP/ANTHONY WALLACE )

JUMLAH siswa baru sekolah dasar di Korea Selatan diperkirakan anjlok mencapai kurang dari 400.000 anak untuk pertama kalinya pada tahun depan, karena rekor angka kelahiran yang rendah di negara tersebut. 

Meskipun Kementerian Dalam Negeri belum menyelesaikan penghitungan resminya, para ahli memperkirakan bahwa jumlah siswa baru sekolah dasar kelahiran 2017 akan turun di bawah angka 400.000 pada tahun ajaran 2024.

Sebagai perbandingan, pada tahun ajaran 2023, jumlah siswa baru sekolah dasar yang lahir pada 2016 mencapai 401.752 anak, melampaui angka 400.000.

Baca juga : Presiden Korsel Cemaskan Angka Kelahiran yang Makin Turun

Menurunnya jumlah siswa baru pada tahun ajaran 2024 dapat dilihat dari jumlah kelahiran yang menurun pada 2017.

Menurut data Statistik Korea, jumlah bayi baru lahir di Korea Selatan menurun tajam dari 406.243 pada 2016 menjadi 357.771 pada 2017. Penurunan ini menyebabkan total angka kelahiran turun dari 1.172 pada 2016 menjadi 1.052 pada 2017.

Diperkirakan bahwa jumlah siswa sekolah dasar di Korea Selatan akan turun di bawah 300.000 anak dalam waktu dekat, karena total angka kelahiran telah turun di bawah 1 persen pada 2018.

Baca juga : Angka Kelahiran Korsel Catat Rekor Terendah, Jumlah Kematian Meningkat

Jumlah bayi baru lahir pada 2020 juga menurun mencapai 272.337 jiwa, hampir menembus angka 300.000 jiwa. Penurunan jumlah siswa yang signifikan dapat menyebabkan penutupan sekolah-sekolah secara nasional, terutama di wilayah pinggiran yang berpenduduk jarang.

Kondisi ini dapat berdampak negatif pada kualitas pendidikan di wilayah tersebut, dan pada akhirnya turut berdampak pada keseluruhan sistem pendidikan di negara tersebut. (Yonhap-OANA/Ant/Z-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya