Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
DUTA Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun mengapresiasi upaya Indonesia menekan Israel supaya menghentikan genosida di Jalur Gaza. Palestina yang telah dijajah Zionis selama 75 tahun memiliki peluang mendapatkan kemerdekaan seiring kesadaran penduduk dunia.
"Kita melihat bersama apa yang ada di belakang (serangan Israel sejak 7 Oktober). Kenapa ini terjadi (menolak gencatan senjata) ? Kita bangga terhadap pemimpin kalian (Presiden Jokowi) yang tidak ingin meninggalkan Palestina sendirian. Kita berharap agar AS mengubah strateginya," katanya di sela menghadiri acara peringatan Bulan Solidaritas Palestina di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (15/11).
Ia mengatakan Palestina berterima kasih kepada Indonesia yang selalu membantu upaya kemerdekaan dari penjajahan oleh Israel. Terbaru Presiden Jokowi meminta langsung Presiden AS Joe Biden menghentikan genosida Israel di Gaza.
Baca juga : Doa Lintas Agama Mengalir untuk Palestina dari Lingkar Tambang Ceria di Kolaka
Zuhair mengatakan sikap Presiden Jokowi sudah tepat dalam menentang tindakan kriminal dan kejahatan perang yang dilakukan Israel. AS kini mengalami kebangkrutan karena terlalu mendukung tindakan brutal Israel terhadap Palestina.
Baca juga : Dievakuasi dari Gaza, Ustaz Muhammad Hussein dan Keluarga Tiba di Tanah Air
Invasi Israel di Jalur Gaza yang meluas ke Tepi Barat, lanjut dia, tidak dapat memusnahkan warga Palestina berikut menghentikan upaya dunia mengakui kedaulatannya. Ia meyakini Palestina suatu saat nanti dapat sepenuhnya merebut kemerdekaan dari Israel.
Negara-negara sekutu Israel pun seiring waktu akan sadar atas kebiadaban Negeri Zionis itu di tanah Palestina. Pada kesempatan sama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan negara-negara di dunia semakin banyak yang mendorong kemerdekaan Palestina.
"Pertemuan KTT OKI (Organisasi Kerja sama Islam) kemarin itu sudah ada progres sebenarnya, tinggal bagaimana mengimplementasikan, misalnya terkait dengan investigasi yang dilakukan terhadap kejahatan perang dan kemanusiaan Israel,” ucap dia.
Selain itu, lanjut dia, segala bentuk kekejian Israel selama ini di Palestina yang telah secara jelas dilihat penduduk dunia akan dibalas. Pengadilan Pidana Internasional (ICC) serta Mahkamah Internasional (ICJ) akan terpanggil untuk menegakan hukum atas Israel dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. (Z-8)
PERANG Iran-Israel memasuki hari keenam pada Rabu (18/6), menandai salah satu konfrontasi paling intens dalam sejarah hubungan kedua negara.
Ratusan WNI tersebut merupakan peserta program magang pendidikan yang berada di Kota Arafat, wilayah selatan Israel.
Ancaman serangan terhadap instalasi nuklir di Iran ini juga tentunya mengancam keselamatan penduduk sipil termasuk WNI.
Proses pemulangan difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania.
PENGAMAT Komunikasi Politik Frans Immanuel Saragih menilai perang Iran-Israel dalam eskalasi yang cukup besar beberapa hari terakhir tidak bisa dilihat secara kasat mata.
PADA Januari 2024, Pakistan dan Iran sempat terlibat dalam ketegangan militer singkat setelah kedua negara saling meluncurkan rudal.
KEPALA Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk mengecam keras tindakan militer Israel di Jalur Gaza yang terus dilanda kekerasan.
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
AKTIVIS pro-Palestina yang berkumpul dengan tujuan mematahkan blokade Israel terhadap Gaza mundur ke Misrata di Libia barat setelah diblokade oleh pihak berwenang di wilayah timur negara itu.
PULUHAN ribu orang berpakaian merah berbaris melalui jalan-jalan di Den Haag dan di Brussels untuk menuntut lebih banyak tindakan pemerintah mereka terhadap genosida di Gaza.
ENTITAS baru yang didukung Amerika Serikat dan Israel untuk memberi bantuan pangan di Jalur Gaza, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), ternyata menimbulkan banyak masalah dan tanda tanya.
YAYASAN Kemanusiaan Gaza (GHF) yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka tidak akan menyalurkan bantuan pada Rabu (4/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved