Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Pemimpin 18 Badan PBB Desak Gencatan Senjata di Gaza

Cahya Mulyana
06/11/2023 15:10
Pemimpin 18 Badan PBB Desak Gencatan Senjata di Gaza
Kuburan masal korban jiwa gempuran Israel ke Jalur Gaza, Palestina(AFP)

PARA pemimpin dari 18 badan PBB dan organisasi nirlaba (LSM) telah menyerukan gencatan senjata segera kepada Israel-Hamas. Mereka menyatakan keterkejutan dan kengerian atas meningkatnya jumlah korban tewas akibat konflik tersebut.

“Kita membutuhkan gencatan senjata kemanusiaan segera. Sudah 30 hari. Cukup sudah,” kata para pemimpin PBB dan LSM dalam pernyataan bersama yang jarang dilakukan itu, pada Minggu (5/11).

Menurut mereka, perang di Gaza harus dihentikan sekarang. Para pemimpin PBB dan LSM, termasuk para pemimpin UNICEF, UN Women, Program Pangan Dunia, Organisasi Kesehatan Dunia dan Save the Children, menggambarkan pembunuhan terhadap warga Israel dan Palestina selama sebulan terakhir sebagai hal yang mengerikan.

Baca juga: Tentara Israel Tangkap Aktivis Palestina Ahed Tamimi karena Dituduh Menghasut

Setidaknya 9.770 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, tewas dalam pemboman Israel di Gaza, menurut pihak berwenang di daerah kantong yang dikuasai Hamas. Lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, menurut pihak berwenang Israel.

"Selama hampir sebulan, dunia menyaksikan situasi yang terjadi di Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina dalam keterkejutan dan kengerian atas meningkatnya jumlah nyawa yang hilang dan terkoyak,” kata pernyataan bersama itu.

Baca juga: Menag Diminta Menggalang Solidaritas Umat untuk Bantu Palestina

Para pemimpin PBB dan LSM meminta semua pihak untuk menghormati kewajiban mereka berdasarkan hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional, termasuk untuk melindungi infrastruktur sipil seperti rumah sakit dan sekolah dan mengizinkan bantuan masuk ke Gaza.

“Tidak dapat diterima bahwa penduduk Gaza tidak mendapatkan barang dan jasa penting serta dibom di rumah, tempat penampungan, rumah sakit dan tempat ibadah mereka,” kata pernyataan itu.

Kelompok ini juga mengutuk pembunuhan puluhan pekerja bantuan. “Lebih dari 100 serangan terhadap layanan kesehatan telah dilaporkan. Puluhan pekerja bantuan telah terbunuh sejak 7 Oktober termasuk 88 rekan UNRWA, jumlah kematian tertinggi di PBB yang pernah tercatat dalam satu konflik," pungkas pernyataan itu. (Aljazeera/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya