Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MANTAN Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pernah bertanya kepada penasehat ilmiah pemerintahannya, di awal pandemi, mengenai apakah hairdryer bisa digunakan untuk melawan covid-19.
Saat covid-19 mulai menyebar di dunia pada Maret 2020, Johnson membagikan video Youtube yang memperlihatkan hairdryer digunakan untuk membunuh virus korona. Hal itu diungkapkan mantan penasehat Johnson, Donimic Cummings, dalam kesaksian di penyelidikan terkait tanggapan pemerintah Inggris terhadap pandemi covid-19.
Johnson dilaporkan meminta Kepala Kesehatan Inggris Chris Whitty dan penasehat ilmiahnya Patrick Vallance untuk memberi tanggapan terhadap video itu.
Baca juga: Kunjungi Israel, Partai Sunak Kalah Telak
Penyelidikan itu digelar untuk menilai performa pemerintah Inggris dalam menanggapi pandemi covid-19 yang menewaskan hampir 130 ribu orang di Inggris hingga pertengahan Juli 2021. Angka itu merupakan yang terburuk di dunia terkait pandemi covid-19.
Cummings, yang mundur dari pemerintahan Johnson pada 2020 setelah berselisih paham dengan sang perdana menteri mengunakan kesaksian yang terdiri dari catatan setebal 115 halaman dan kesaksian langsung untuk menyerang mantan atasannya itu.
"Titik terendahnya adalah ketika dia menyerbarkan video yang memperlihatkan seseorang meniupkan hairdryer ke hidungnya dan mengklaim hal itu bisa membunuh covid-19. Dia bahkan meminta CSA dan CMO untuk menanggapi video itu," ungkap Cummings, mengacu pada Whitty dan Vallance.
Baca juga: Usai Biden, PM Sunak Kunjungi Israel untuk Beri Dukungan Serangan ke Gaza
AFP membuktikan klaim bahwa hairdyer dan sauna bisa membunuh covid-19 sebagai hoaks pada 19 Maret 2020.
Cummings juga menuding Johnson sangat terdistraksi ketika covid-19 tiba di Inggris karena masalah pribadi dan politis.
"Dia tengah bercerai dan menghadapi masalah keuangan karenanya," kata Cummings.
"Mantan kekasihnya menudingnya melakukan berbagai hal di media. Sementara, kekasihnya saat ini, ingin segera dinikahi."
"Dia juga ingin menulis sebuah buku tentang Shakespeare," lanjutnya.
Penyelidikan itu juga dijadwalkan akan mewawancarai Johnson dan PM Inggris Rishu Sunak, yang menjabat sebagai menteri keuangan saat pandemi.
Johnson digulingkan pada tahun lalu oleh parlemen setelah serangkaian sjandal termasuk skandal Partygate, saat dia menggelar pesta di Downing Street saat lockdown covid-19 diberlakukan di Inggris. (AFP/Z-1)
Patrick Vallance mengatakan Johnson, yang saat pandemi menjabat sebagai perdana menteri Inggris, kerap kesulitan membaca data ilmiah yang diberikan kepadanya.
Pekan lalu, Karim Khan, pengacara Inggris yang merupakan kepala jaksa ICC, menyatakan ICC memiliki yurisdiksi atas semua kejahatan yang dilakukan di wilayah negara Palestina.
Anggota Parlemen Inggris menyetujui laporan mengecam mantan PM Inggris Boris Jonson yang melanggar lockdown Covid.
Mantan PM Inggris Boris Johnson dengan marah mengundurkan diri sebagai anggota parlemen.
Jauh sebelum Putin memerintahkan pasukan Kremlin menginvasi ke Ukraina.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved