Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BORIS Johnson bingung menghadapi data selama pandemi covid-19. Hal itu terungkap dalam dengar pendapat publik mengenai tanggapan pemerintah Inggris terhadap krisis kesehatan dunia itu pada Senin (20/11).
Mantan penasehat ilmiah pemerintah Inggris Patrick Vallance mengatakan Johnson, yang saat pandemi menjabat sebagai perdana menteri Inggris, kerap kesulitan membaca data ilmiah yang diberikan kepadanya.
Vallance mengenang pertemuan pada 4 Mei 2020 ketika dia menulis, 'Ya Tuhan, ini sangat rumit. Model ini tidak akan memberikan jawaban. Perdana Menteri benar-benar kebingungan."
Baca juga: Mentahkan Klaim Boris Johnson, Inggris Pastikan ICC Berwenang Tangani Israel
Laporan lainnya. yang ditulis pada bulan yang sama, Vallance melaporkan, "Perdana Menteri bertanya apakah kami berlebihan mengenai tingkat mematikannya penyakitnya. Dia beralih dari optimisme ke pesimisme dalam waktu singkat."
Vallance, pada Juni, menulis, melihat Johnson berusaha membaca data yang diberikan adalah kerja keras.
"Dia tampaknya tidak mengerti risiko dari kebijakan yang dia ambil," kata Vallance.
Baca juga: Boris Johnson Sempat Menyangka Hairdryer Bisa Matikan Virus Covid-19
Laporan lain dari Vallance menyebut Johnson kecewa melihat para tamu memakain masker dan menjaga jarak dalam acara peringatan Battle of Britain pada September 2020.
Vallance mengatakan Johson, kala itu, menyebut apa yang terjadi di acara peringatan Battle of Britain itu gila dan mengerikan sehingga harus segera diakhiri.
"Dia mempertanyakan data dan apakah benar covid-19 sedemikian mematikannya," ungkap Vallance. (AFP/Z-1)
"Saya tak dapat dibayangkan turnamen sepak bola internasional besar berlangsung di Rusia setelah invasi negara berdaulat," kata Johnson.
PM Johnson menyampaikan ketertarikan Inggris untuk melakukan investasi di Indonesia dengan prioritas untuk mendukung transisi ekonomi Indonesia.
Jokowi mengungkapkan Indonesia tengah membangun kawasan industri hijau terbesar di dunia serta industri kendaraan listrik.
Tindak lanjut itu ditandai dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss ke Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (11/11).
Boris Johnson memperingatkan bahwa warganya harus mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan dosis penguat untuk menghindari pembatasan baru.
Boris Johnson mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (13/12) memintanya untuk mengurangi ketegangan dengan Ukraina.
Generasi Beta: Pahlawan atau korban revolusi teknologi? Mari kita bahas.
Dalam dekade terakhir, masyarakat Indonesia mulai akrab dengan dunia digital. Mulai dari kakek-nenek hingga cucu telah melek teknologi informasi.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
Kalian harus perbanyak minum air putih. Air putih bermanfaat baik untuk kesehatan kulit. Dengan asupan cairan tubuh yang baik maka badan dan kulit menjadi terwat.
Putri Catherine dari Wales mengumumkan sedang menjalani kemoterapi pencegahan untuk mengobati kanker. Tapi apa itu kemoterapi pencegahan?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved